Kata Disdik Sukabumi Soal Siswa SD di Sukaraja yang Tewas Diduga Dikeroyok

Senin 22 Mei 2023, 20:05 WIB
Pengawas Pembina Sekolah Disdik Kabupaten Sukabumi, Ahmad Yani. (Sumber : Asep Awaludin)

Pengawas Pembina Sekolah Disdik Kabupaten Sukabumi, Ahmad Yani. (Sumber : Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi menyatakan telah menempuh langkah-langkah terkait kejadian tewasnya seorang siswa SD kelas 2 di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Siswa berusia 9 tahun itu diduga menjadi korban penganiayaan oleh siswa lainnya.

Pengawas Pembina Sekolah Disdik Kabupaten Sukabumi, Ahmad Yani mengatakan telah meminta klarifikasi mengenai runutan kejadian tersebut kepada pihak sekolah, kemudian bersama pihak sekolah mendatangi keluarga siswa tersebut lalu memantau pendalaman yang dilakukan oleh pihak kepolisian.

"Tentunya kami siap berkoordinasi, menkonfirmasi dan bersedia dimintai keterangan bahwa karena kejadiannya diduga di lingkungan sekolah sehingga tentunya ada beberapa siswa yang dimintai keterangan," ujar Ahmad Yani, usai melakukan pertemuan dengan pihak sekolah serta pemerintah Kecamatan Sukaraja, Senin (22/5/2023).

Baca Juga: Wabup Minta Bullying Dicegah, Siswa SD di Sukabumi Diduga Tewas Dikeroyok

Mengenai runutan kejadian hasil klarifikasi Disdik ke pihak sekolah, Ahmad menyatakan bahwa nenek dari siswa tersebut datang ke sekolah pada Rabu, 17 Mei 2023. Nenek siswa itu menjelaskan bahwa cucunya tidak masuk sekolah karena sakit dan akan dirawat. 

"Kata neneknya bahwa siswa itu sakit disebabkan dipukul oleh siswa lain," ujar Ahmad.

Hari itu pihak sekolah langsung pergi ke rumah sakit hingga sore, sebab siswa itu harus dirawat. "Jadi ketika ada laporan dari neneknya, pihak sekolah yang diwakili oleh wali kelas 2 langsung mendampingi," ujarnya.

Pada hari Jumat, 19 Mei 2023, kepala sekolah dan guru berkumpul memperjelas ada tidaknya kejadian penganiayaan siswa oleh siswa lainnya di lingkungan sekolah. "Jawaban tetap tidak ada kejadian. Jadi sampai hari Kamis belum tertelusuri bahwa di sekolah itu telah terjadi apakah disebut penganiayaan, pengeroyokan atau siswa ada yang berkelahi," ujarnya.

Baca Juga: DPRD Minta Polisi Gali Fakta Kasus Siswa SD di Sukabumi Diduga Tewas Dikeroyok

Lalu di hari Jumat itu pihak sekolah memanggil keluarga siswa, waktu itu yang datang paman, kakek dan siswa tersebut. Mereka mengatakan siswa itu dipukuli oleh siswa lainnya disaat jam istirahat. 

Pihak keluarga menyebut nama siswa tersebut dan meminta pihak sekolah mengambil tindakan terhadap siswa yang diduga melakukan penganiayaan. 

Di hari itu juga pihak sekolah datang ke rumah sakit Hermina untuk melihat kondisi siswa. "Kondisi anak sangat mengkhawatirkan, dipasang alat-alat dan tidak bisa ditanya. Berikutnya pada pukul 17.00 WIB, pihak sekolah mendapat WA bahwa kondisi anak kritis dan pihak sekolah langsung datang ke RS. Saat itu anak kejang-kejang dan mau tindakan observasi," ujarnya.

Saat itu juga ada guru yang terus mendampingi hingga menginap di rumah sakit. "Besoknya, Sabtu, 20 Mei 2023 pagi, pihak sekolah mendapat telepon bahwa siswa yang dirawat meninggal dunia," kata Ahmad. 

Baca Juga: P2TP2A Miris Masih Ada Perundungan, Siswa SD di Sukabumi Diduga Tewas Dikeroyok

Pada hari Sabtu, kepala sekolah dan para guru bersama ketua PGRI, pengawas serta K3S melakukan takziah.

Usai takziah, kembali lagi ke sekolah untuk mengulas kembali hasil penelusuran yang dilakukan. Namun hingga Sabtu itu pihak sekolah belum mendapatkan informasi dan bukti serta dimana, kapan dan siapa yang diduga melakukan penganiayaan. 

Pihak sekolah menelusuri nama siswa yang disebutkan oleh keluarga korban. Namun ada 4 siswa berbeda kelas yang namanya sama di sekolah tersebut. "Hasilnya tidak ada pengakuan terkait kejadian dugaan penganiayaan dari 4 siswa tersebut," ujarnya.

Kendati demikian pihak sekolah masih terus intens melakukan penelurusan terkait kejadian tersebut. "Pihak sekolah secara intens terus berusaha bekerjasama dengan pihak kepolisian," ungkapnya.

Ahmad menyatakan kalau siswa yang meninggal itu merupakan pindahan. Siswa itu masuk ke sekolah tersebut sejak bulan November 2022.

Baca Juga: Enam Saksi Diperiksa, Kasus Siswa SD di Sukabumi Diduga Tewas Dikeroyok

Sementara itu, Plt Kepala Disdik Kabupaten Sukabumi Jujun Junaedi mengatakan, pihaknya cukup sedih setelah mendengar salah satu peserta didik yang duduk di bangku SD tewas diduga di keroyok kakak kelasnya.

"Kami keluarga besar Disdik sangat sedih dan berbela sungkawa atas meninggalnya peserta didik kami, penyebab dan lokasi kejadian masih dalam penyelidikan dan pendalaman pihak kepolisian," ujar Jujun.

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi lagi tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh siswa kepada siswa lainnya dan bullying, Disdik menekankan kepada sekolah dan guru agar selalu mengontrol siswanya hingga diluar kelas.

Baca Juga: Siswa SD di Sukaraja Sukabumi Meninggal, Keluarga Sebut Dikeroyok Kakak Kelas

Ia menegaskan, Disdik akan mengajak aparat keamanan untuk memberikan arahan kepada guru di setiap sekolah.

"Mengajak aparat keamanan untuk bisa memberikan arahan kepada guru dan peserta didik secara periodik untuk bisa lebih ketat lagi mengawasi gerak-gerik peserta didik dan yang lebih penting bullying dimana pun lokasi nya harus kita cegah dengan upaya semua pihak,"jelasnya.

Terpisah, Kasi Humas Polres Sukabumi Kota Iptu Astuti Setyaningsih mengatakan, pihaknya tengah meminta keterangan dari 4 orang siswa. Hal tersebut dilakukan dengan pendampingan dari orang tua dan P2TP2A. "Iya Dimintai keterangan," ujarnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life22 Februari 2025, 09:01 WIB

Cara Menanamkan Kebiasaan Puasa pada Anak Sejak Dini: Trik Sukses Agar Mereka Bersemangat

Mengajarkan anak untuk berpuasa sejak dini adalah salah satu cara yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan kedisiplinan.
Ilustrasi Mengajarkan Kebiasaan Puasa Pada Anak Sedari Dini (Sumber : Freepik)
Bola22 Februari 2025, 09:00 WIB

Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: Tantangan Pangeran Biru Raih 3 Poin!

Persib vs Madura akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
Persib vs Madura akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : X@persib/@MaduraUnitedFC).
Inspirasi22 Februari 2025, 08:00 WIB

Info Loker Lulusan D3 Semua Jurusan, Penempatan di Area Jabodetabek

Loker D3 Semua Jurusan ini tersedia untuk mengisi posisi Manufacturing Apprentice dan dibuka hingga 21 April 2025 mendatang.
Info Loker Lulusan D3 Semua Jurusan, Penempatan di Area Jabodetabek (Sumber : Freepik/@pressfoto)
Food & Travel22 Februari 2025, 07:00 WIB

Resep Mie Leor Bumbu Kacang, Menu Takjil yang Banyak Dijual di Bulan Puasa

Menu Mie Leor bahkan banyak dijual di bulan puasa sebagai makanan takjil.
Resep Mie Leor Bumbu Kacang, Menu Takjil yang Banyak Dijual di Bulan Puasa. Foto: IG/@TeniSondari
Science22 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 Februari 2025, Sedia Payung Saat Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 22 Februari 2025.
Ilustrasi. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 22 Februari 2025. | Foto: Pixabay
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk