SUKABUMIUPDATE.com - Warga Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, melakukan aksi demonstrasi di depan perusahaan peternakan ayam petelur PT Sreeya Sewu Indonesia, Senin (22/5/2023). Tuntutan dalam aksi demo ini yaitu mempertanyakan soal Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
PHK itu dilakukan terhadap 22 karyawan yang merupakan warga Desa Cijulang dengan alasan perusahaan mengalami kerugian. Namun warga meragukan alasan perusahaan tersebut.
"Tidak ada bukti-bukti perusahaan mengalami kebangkrutan. Mereka yang di PHK merupakan warga sekitar yang sudah bekerja 5 tahun, 10 tahun serta ada yang 15 tahun. Makanya mereka menolak PHK," kata tokoh pemuda Kampung Cimunding Ujang Iyus Yudiana (24 tahun).
Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Makan Sate Enak di Sukabumi: Cek Harga dan Menunya!
Menurut Ujang kalaupun perusahaan mau melakukan PHK, maka karyawan harus mendapat uang pesangon 1,7 persen atau Rp 80 juta. “Sedangkan yang akan diberikan sama perusahaan uang pesangonnya sebesar 0,5 persen atau Rp 14 juta- Rp 15 juta," terangnya.
Selain itu, warga juga mempertanyakan mengenai izin sumur bor.
"Perusahan yang berdiri pada tahun 1997 hanya memiliki izin domisili saja, sedangkan izin perusahaan tidak ada. Begitupun dengan izin pembuatan sumur bor, yang diberikan izin pembuatan satu, namun dalam kenyataannya di lapangan ada tiga yang tidak memiliki izin," kata Ujang.
Ujang menyatakan selama berdiri, perusahaan tersebut tidak memberikan kontribusi terhadap lingkungan dan desa. "Sedangkan dampak perusahaan terhadap lingkungan berupa debu, bau dan lalat, karena jarak kandang dengan pemukiman atau rumah warga sangat dekat, ada yang 5 meter hingga 10 meter," ungkapnya.
Baca Juga: Virtual Lab Apakah Itu dan Apa Keuntungan dan Kekurangannya?
Menurut dia kontribusi perusahaan ke desa hanya sebatas memberikan telur untuk konsumsi.
Mobil angkutan perusahaan lalu lalang melintasi jalan kabupaten dan jalan desa yang mengalami kerusakan di wilayah Desa Cijulang, namun perusahaan tidak ada kepedulian terhadap kondisi jalan.
“Minimal ada tambalan sama pengerasan. Kami juga menuntut rekrutmen pekerja harus ada kerjasama dengan pihak Pemdes, jangan melalui yayasan," tuturnya.
Kepala Desa Cijulang, Jalaludin membenarkan adanya warga dan karyawan PT Sreeya Sewu yang memprotes perusahaan terkait PHK warga Desa Cijulang yang bekerja di perusahaan ayam petelur tersebut.
Sebelum melakukan unjukrasa, warga datang ke kantor desa untuk melaporkan bahwa adanya PHK kemudian menanyakan kontribusi perusahaan ke desa dan hal lainnya. "Kami beraudiensi bersama mereka. Namun mereka tetap mendatangi pihak perusahaan untuk menyampaikan semua unek unek tersebut," ucapnya.
Terkait aksi unjuk rasa tersebut, sukabumiupdate.com, masih berusaha konfirmasi pihak perusahaan.