SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi memprihatinkan dialami Sri Aulia Azahra, bayi perempuan itu mengalami benjolan yang menutupi separuh wajahnya. Bayi yang lahir pada 18 Februari 2023 itu dirawat oleh keluarga ayahnya di Kampung Mulyasari RT 02/05, Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Sang ibu yang bernama Nia sudah meninggal dunia setelah melahirkan. Sedangkan Hamid, ayah bayi itu merantau ke Batam.
Kepala Dusun Neglasari Husen Suryana mengatakan bayi tersebut pada awalnya diurus oleh pihak keluarga dari ibunya di daerah Pangleseran, Jampangtengah.
Setelah itu bayi itu diurus oleh Hena (57 tahun) dan Empur (52 tahun), keduanya adalah paman juga bibi Hamid di Ciemas.
Baca Juga: Siswa SD di Sukaraja Sukabumi Meninggal, Keluarga Sebut Dikeroyok Kakak Kelas
"Sudah hampir 2 bulan lewat dirawat. Saya tahunya setelah dua minggu, saat itu pak Hena datang kerumah untuk minta dibuatkan BPJS gratis, awalnya saya tidak tahu buat siapa, setelah bercerita banyak bahwa KIS tersebut untuk bayi perempuan, maka saya koordinasi sama Kades, juga Puskesmas untuk segera membuat BPJS," ujar Husen.
Menurut Husen, bayi tersebut sudah dibawa ke RSUD Palabuhanratu dan diagnosa mengalami meningocele.
Baca Juga: Makin Kaya, Mengintip Kekayaan Anggota DPR RI Dapil Sukabumi
Dari pihak RSUD Palabuhanratu merujuk bayi tersebut ke RSUD R Syamsudin SH. Namun kata Husen, bayi tersebut akan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Menurut Husen, bayi tersebut akan dirujuk ke RSHS setelah Yayasan Rumah Pejuang Kanker Ambu akan membantu.
Sehingga pada Senin, 22 Mei 2023 yayasan tersebut akan ke RSUD Palabuhanratu untuk mengurus rujukan yang awalnya ke RSUD R Syamsudin SH menjadi ke RSHS.
Saat ini, bayi tersebut sudah menjadi peserta KIS setelah namanya dimasukan ke Kartu Keluarga (KK) Hena.
Untuk persyaratan administrasi dibantu Karang Taruna dan pendamping desa yang berkoordinasi dengan yayasan di Bandung.
“Rencananya hari Selasa akan dirujuk ke RS Hasan Sadikin. Kami juga masih berkoordinasi sama Pemdes terkait keberangkatan pasien dan yang mengasuh bayi itu, terutama mengenai biaya hidup nanti selama di Bandung," pungkasnya.