SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menanggapi terkait aktivitas penambangan emas ilegal di kawasan Perhutani Blok Cibuluh yang belakangan diketahui merenggut 2 orang korban akibat tertimbun longsoran tanah didalam lobang.
"Sudah diupayakan, apalagi udah dibikin tambang rakyat ilegal kan, tapi kan namanya juga manusia ku nafsu (sama nafsu) dan tidak mengutamakan faktor keamanan, kemudian orang yang mengkordinir tidak melihat keselamatan orang-orang yang dibawah lubang," ujar Marwan kepada awak media, Jumat (19/5/2023).
Menurut Marwan, pihaknya khawatir pada bekas lobang galian tambang ilegal memakan korban warga sekitar yang akan mencari rumput ataupun kayu di area bekas tambang. "Yang saya takutkan lagi bolongan-bolongan, coba kalau ada orang yang lagi ngambil rumput jalan ke situ blos masuk lubang tidak ada yang tahu, tidak direklamasi ditutup," jelasnya.
Baca Juga: Makin Kaya, Mengintip Kekayaan Anggota DPR RI Dapil Sukabumi
Selain itu, jelas Marwan tambang emas ilegal tersebut juga menghambat perkembangan pariwisata Kabupaten Sukabumi, dimana pembuangan air bekas pengolahan tambang emas tersebut samapai membuat keruh air laut dikarekan pembungan air bekas tambang dialirkan ke sungai.
"Yang jadi persoalan juga di situ pencemaran itu sampai ke Ciwaru, laut Ciwaru kaya bajigur (keruh warna coklat), arek (mau) orang pariwisata maju gimana, tapi kan mereka harusnya sadar bareng karena hidup tuh bukan hanya mereka (gurandil, red) sendiri," tegas Marwan.
Marwan mengungkapkan jika penegakan hukum kepada penambang emas ilegal sudah sering dilakukan. Namun, masyarakat ngenyel kembali melakukan pemanbangan ilegal. "Dari hulu ke hilir pun orang hidup dibawah penegakan hukum kan itu rakyat yah butuh hidup, tidak ditegakan (itu) aturan, serba salah, bantu lah sama media untuk mensosialisasikan, safety tambangnya pun harusnya diperhatikan," pungkasnya.