SUKABUMIUPDATE.com - Cerita menarik sekaligus mistis datang dari bangunan bersejarah di Kampung Panumbangan, Desa Panumbangan, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi. Adalah guest house peninggalan zaman Belanda yang masih berdiri di kawasan perkebunan.
Guest house tersebut masih berdiri di lahan perkebunan yang kekinian dikelola PT Bumiloka Swakarya. Bahkan bangunan ini sempat dijadikan kantor manajemen PT Bumiloka Swakarya. Reporter sukabumiupdate.com mencoba mendatangi lokasi itu pada Kamis, 18 Mei 2023.
Baca Juga: Longsor Cikereteg Sukabumi-Bogor Ungkap "Gonggo Burung" Peninggalan Belanda
Guest house tersebut berada di dalam perkebunan, namun tidak jauh dari jalan kabupaten ruas Bojonglopang-Cimerang. Ada tiga bangunan yang masih berdiri, tetapi satu di antaranya sudah rusak sebagian dan tampak menyeramkan. Di sekitar bangunan-bangunan ini terdapat pohon besar.
Tiga bangunan tersebut terdiri dari satu guest house, perkantoran, dan rumah. Bangunan ini terbuat dari kayu (guest house) dan permanen (kantor dan rumah). Namun ada sebagian dinding dari batu templek. Adapun cerita mistis datang dari bangunan guest house atau warga setempat biasa menyebutnya gesos.
Ketua RT Panumbangan Aan Jaelani (54 tahun) mengatakan, menurut cerita orang tua dulu, guest house tersebut digunakan oleh pengelola perkebunan sebagai tempat menginap para tamu. Pada 2005, PT Bumiloka Swakarya pernah merehabilitasi bangunan ini dan memasang pagar.
"Saat dikelola PT Bumiloka Swakarya, pada 2005 pernah direhab atap saja dan pada guest house diberi pagar di sampingnya," kata Aan.
Baca Juga: Liburan hingga Mancing, Boleh Coba Curug Cipatala Jampangtengah Sukabumi
Guest house berukuran 5x5 meter itu memiliki enam kamar. Namun saat dulu masih digunakan, satu kamar difungsikan sebagai musala. Belum diketahui tahun berapa tepatnya bangunan ini didirikan, tetapi banyak orang penasaran dengan guest house tersebut. Sayang, kondisinya kini rusak tak terurus.
"Banyak juga sih warga yang mengatakan pernah melihat bayangan putih dan lain-lain. Tapi saya sendiri selama 25 tahun kerja di sini tidak pernah menemukan yang aneh-aneh. Begitu juga orang tua kami tidak pernah bercerita hal mitos," ujar Aan.
"Kalau saya lebih kepada sisi sejarahnya. Ini kan bangunan zaman Belanda sebagai saksi sejarah," imbuh dia.