Sekda Sukabumi Tanggapi Tuntutan Penyintas Bencana Pergerakan Tanah Nyalindung Soal Realisasi Huntap

Selasa 16 Mei 2023, 22:07 WIB
Sekda Sukabumi tanggapi tuntutan para penyintas bencana pergerakan tanah Nyalindung | Foto : Ibnu

Sekda Sukabumi tanggapi tuntutan para penyintas bencana pergerakan tanah Nyalindung | Foto : Ibnu

SUKABUMIUPDATE.com - Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman mengungkapkan rasa syukur lantaran bisa hadir dan bersilaturrahmi dengan warga Gunungbatu Desa Kertaangsana Kecamatan Nyalindung yang merupakan para penyintas bencana pergerakan tanah. Dimana para warga sedang menanti pembangunan Hunian tetap (huntap) yang dijanjikan pemerintah daerah. 

Pertemuan konsolidasi di aula BKPSDM, Jalan Raya Kadupugur, Cijalingan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi yang dihadiri BPBD, Perwakilan Dinas Perkim, Muspika Nyalindung (Kecamatan, Koramil dan Kapolsek) dan Pemdes Kertaangsana itu membahas kelanjutan pembangunan Hunian tetap yang baru mencapai 40 persen.  

Menurut Ade, pembangunan huntap di lahan PT Pasir Salam dengan luas sekitar 5 hektare. Namun dalam hal pembangunan masih dalam tahap cut and fill. Menurutnya Pemerintah Daerah, selain sudah melaksanakan upaya pelepasan hak. Selanjutnya pihaknya sudah berusaha kolaborasi dengan pihak luar, yaitu Darul Tauhid untuk rencana pembangunan. 

Ade mengatakan, untuk mengeluarkan dana prosesnya tidak langsung, sehingga ada tahapan. Adapun nantinya dari Forum akan dibawa kesana dan akan dibuatkan surat untuk kepastian agar bisa dilaksanakan.

"Sebetulnya kalau mengeluarkan uang biasanya agak rumit ya, oleh karena itu dengan komunikasi malam tadi, dengan Pak Kalak dilaksanakan, Insyallah respon nya positif. Saya yakin dari Darul Tauhid bisa membantu kita ya, teman-teman di Kabupaten Sukabumi," tuturnya.

Sementata, soal warga yang ingin dibuatkan suatu tim percepatan, Ade menyatakan akan mencoba mengabulkan harapan warga. "Nanti Insyallah kita buatkan, namanya percepatan, berarti timnya yang Pasir Salam aja, karena kita kan daerah bencana. Ada daerah Nyalindung, Cijangkar, tapi kan tetap aja, harus semua ter cover, agar tim percepatan ini bisa masuk berkomunikasi dengan tim teknis," tukasnya.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan, menuturkan dengan terbentuknya Forum warga masyarakat terdampak bertujuan untuk hunian tetap (Huntap). Hal tersebut untuk mempermudah, salah satunya komunikasi.

"Kita juga melakukan upaya-upaya sesuai dengan kewenangan kita, karena tadi isampaikan, masa transisi darurat sudah lewat, sehingga tidak ada perpanjangan masa transisi," kata Ia.

Namun pihaknya tidak baku atau mengacu, terhadap masa transisi yang telah habis. Bilamana anggaran pemerintah terbatas, akan melakukan komunikasi dengan pihak ketiga. "Kita sebagai bagian dari Pemerintah Daerah, tentu harus memikirkan kondisi masyarakat disitu yang terdampak bencana. Dalam hal ini kemarin, yang menyanggupi itu Darul Tauhid. Kita akan terus lakukan komunikasi, hanya mungkin terhambat oleh administrasi yang dilakukan," ungkapnya.

Ia menyarankan untuk menghadirkan pihak ketiga (Darul Tauhid) untuk mendorong proses percepatan. Agar masing-masing dinas yang memiliki penanggulangan juga, merasa tergugah. Seperti halnya Perkim, Bapelitbangda, kemudian BPKAD.

"Kalau kita tidak melakukan pertemuan seperti ini, tidak ada muncul, Perkim sudah sejauh mana, dia juga ada syarat pelayanan minimal disitu, BPKAD sudah sejauh mana menganggarkan, Bapelitbangda sudah sejauh mana program itu masuk di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Ternyata muncul, jadi itulah yang kita coba," paparnya.

Upaya tersebut, kata Wawan, untuk mendorong tim percepatan, selain itu dalam konsolidasi yang telah diselenggarakan, pihaknya memanfaatkan tim percepatan. "Jadi warga berasumsi disana menganalisa, sekarang kita berfikir bangunan saja. Ketika bangunan dibentuk, disitu ada air, ada saran listrik dan sebagainya, untuk keperluan kita," jelasnya.

Wawan mengaku, dalam konsolidasi yang telah dilaksanakan, bukan bertindak sebagai Dinas Teknis, namun Badannya. Selain itu, Ia juga menyatakan melakukan mitigasi bencana dengan segala upaya, lantaran bencana tidak bisa diprediksi, namun dalam sisi kajian, di wilayah hunian tetap tersebut, sudah dilakukan kajian, sampai dengan kajiannya daerah hijau, sehingga bukan daerah rawan.

"Tetapi kita tidak berdiam sampai disitu, kita juga lakukan pemasangan Early Warning System (EWS), disitu ada, yang mana kita bekerja sama dengan BNPB, kemudian dibentuk lagi siaga bencananya, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali," jelasnya.

Mengacu keputusan Bupati, sejumlah 129 akan berkembang hal yang tadi dinamika pasti ada kajian. Asalkan kaidah-kaidahnya terpenuhi, tergantung kepentingannya. "Kalau kebijakan pemerintah daerah, seperti apa itu korban bencana atau dari daerah lain misalnya, yang terdampak bencana kenapa tidak, kebijakannya ada di pak Bupati," terangnya.

Diketahui masa transisi warga yang tinggal di hunian sementara sudah habis, yang mana ketika sudah melewati 2 tahun, seharusnya warga terdampak sudah dialokasikan ke hunian tetap. Sehingga pihaknya ada upaya pengajuan kembali ke BNPB.

"Masih ada peluang, sekecil apapun peluang itu pasti kita manfaatkan, tapi bentuknya seperti apa. Seperti pada saat Deputi RR datang ke lokasi Cijangkar, kami khawatir yang Kertaangsana ini, tapi muncul dari Forum (Kertaangsana) itu menyetujui, katanya jangan sampai korban seperti kami," ujarnya.

"Intinya sedang kita manfaatkan, kita sedang melakukan komunikasi, karena harus ada administrasi yang ditempuh," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa
Entertainment21 November 2024, 18:30 WIB

Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta

Girl grup asal YG Entertainment, 2NE1 akan menggelar konser di Indonesia bertajuk WELCOME BACK selama dua hari, pada 22 dan 23 November 2024 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta.
Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta(Sumber : Instagram/@_minzy_mz)
Life21 November 2024, 18:00 WIB

Doa Selamat Perjalanan, Amalkan Saat Bepergian Keluar Rumah Agar Selamat Sampai Tujuan

Dengan membaca doa selamat perjalanan, kita memohon perlindungan Allah dari segala macam bahaya dan kesulitan yang mungkin kita hadapi selama aktivitas di luar rumah.
Bacaan Doa Selamat Perjalanan, Yuk Amalkan Sebelum Pergi Untuk Beraktivitas (Sumber : Freepik.com /@fanjianhua).