SUKABUMIUPDATE.com - Buloh (41 tahun) ditemukan tak bernyawa di dekat pohon kelapa pada Selasa malam sekira pukul 19.30 WIB, 9 Mei 2023. Laki-laki ini merupakan perajin gula merah kelapa yang tinggal di Kampung Cipicung RT 04/01 Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi.
Danposramil Waluran/Koramil Surade Pelda Nuryadin mengatakan Buloh ditemukan meninggal di lokasi yang berjarak 500 meter dari rumahnya. Korban ditemukan istri dan anaknya di area perkebunan kelapa dalam posisi menelungkup dengan sejumlah luka pada tubuh yang diduga akibat jatuh dari pohon kelapa.
Luka-luka itu antara lain lecet pada paha kanan serta luka robek pada kepala belakang dan telinga. Nuryadin menduga Buloh meninggal akibat terjatuh dari pohon kelapa setinggi sekitar 10 meter. Diketahui, Selasa kemarin sekira pukul 06.30 WIB, Buloh pamit untuk menyadap nira kelapa di lahan perkebunan tersebut.
Baca Juga: Jatuh dari Pohon Kelapa, Perajin Gula Merah di Ciracap Sukabumi Meninggal
Nuryadin menyebut menyadap nira kelapa merupakan aktivitas rutin Buloh dan biasanya dia pulang ke rumah sekira pukul 17.30 WIB atau sebelum Magrib. Namun hari itu, hingga sekira pukul 19.00 WIB, Buloh belum juga kembali ke rumahnnya sehingga sang istri dan anak mencoba menyusulnya ke tempat bekerja.
"Sekira pukul 19.30 WIB, keluarga menemukan korban dalam kondisi sudah meninggal dunia, berada di bawah pohon kelapa dengan ketinggian 10 meter," kata Nuryadin kepada sukabumiupdate.com pada Rabu (10/5/2023).
Keluarga selanjutnya membawa jenazah Buloh ke rumah duka menggunakan sepeda motor. Adapun saksi-saksi dalam kejadian ini di antaranya Yeni (41 tahun), warga Kampung Tonjong RT 14/02 Desa Caringinnunggal, dan Asep (39 tahun), warga Kampung Cicadas RT 02/01 Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran.
"Kami bersama pemdes, muspika, dan warga melakukan pemulasaraan dan pemakaman jenazah pada Rabu ini pukul 08.40 WIB di TPU Cipicung, Desa Caringinnunggal. Kemudian mengamankan barang bukti milik korban yakni satu unit sepeda motor, pisau sadap, dan sepatu karet," ujar Nuryadin.