BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi Temui Buruh, Jawab Keluhan Calo hingga Program JKP

Selasa 09 Mei 2023, 23:09 WIB
Buruh yang tergabung dalam SP TSK SPSI Sukabumi lakukan aksi demonstrasi di depan kantor BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi, Selasa (9/5/2023). (Sumber : SU/Asep Awaludin)

Buruh yang tergabung dalam SP TSK SPSI Sukabumi lakukan aksi demonstrasi di depan kantor BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi, Selasa (9/5/2023). (Sumber : SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Sukabumi menerima aspirasi ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SP TSK SPSI) Sukabumi, Selasa (09/5/2023).

Dalam kesempatan tersebut, SP TSK SPSI Sukabumi menyampaikan beragam aspirasi maupun tuntutan, mulai dari meminta BPJS bekerja dengan baik dan transparan, memberantas calo, hingga memberikan penjelasan terkait keberadaan Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan jaminan pensiun.

"Banyak laporan, ternyata peserta yang sudah membayar iuran dengan baik tapi ketika dia meninggal, jaminan pensiunnya tidak dibayarkan, itu hanya beberapa kasus tapi saya yakin beberapa itu adalah bagian dari sekian banyak kasus yang belum terungkap" ujar Mochammad Popon Ketua SP TSK SPSI Sukabumi, kepada sukabumiupdate.com di lokasi.

Baca Juga: Hindari Calo, BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi Minta Warga Gunakan Kanal Resmi

Selanjutnya, Popon juga mengatakan jika hari ini tidak ada respon positif dari BPJS Ketenagakerjaan atas keluhannya, maka SP TSK SPSI Sukabumi akan melakukan aksi lanjutan dengan jumlah masa yang lebih banyak

"Memang agenda hari ini untuk audiensi, tapi hanya pengurus-pengurus di perusahaan saja tidak melibatkan anggota, yang jumlahnya kurang lebih 300 sampai 400 orang tapi kalau memang dari sekarang tidak ada respon, minggu depan kita akan datang lagi" tegas dia

Terpisah, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sukabumi Oki Widya Gandha menghargai aksi unjuk rasa yang dilakukan buruh. Bahkan ia membuka pintu kepada para buruh untuk bisa menggelar pertemuan khusus berupa rapat dialog.

"Kita menghargai karena semua buruh punya hak untuk menyampaikan orasinya. Bahkan kami akan menjadwalkan atau mengundang rapat dialog, karena hari ini tidak ada dialog untuk kita menyampaikan (klarifikasi) apa yang disampaikan (buruh) tadi," kata Oki yang menemui langsung para buruh.

Terkait calo atau jasa pencairan BPJAMSOSTEK yang dikeluhkan buruh, Oki mengakui praktik tersebut memang ada, bahkan di media sosial Facebook para calo menawarkan jasa secara terang-terangan.

Meski begitu, Oki memastikan usai melakukan investigasi, pelakunya bukan internal BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sukabumi. Selain itu ia menegaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk memberantas percaloan yang berpotensi merugikan nasabah agar diproses secara hukum.

"Kamipun mengawasi, makanya tadi kalau kami ada kesempatan atau nanti dialog itu kita menyampaikan (klarifikasi). Dengan digital ini, calo itu sekupnya gak lokal, kalau dulu lokal calo kelihatan orangnya datang kesini, kalau sekarang begitu ditelusuri, jaringannya bahkan hingga ke kota Jakarta, karena dia (calo) juga bisa mengajukan online. Ini yang sedang kita telusuri. Saya juga sudah laporkan ke kanwil saya untuk di bahas di tingkat (BPJS Ketenagakerjaan) pusat, jaringan seperti itu," tegas Oki.

Oki juga menyampaikan bahwa pengajuan pencairan anggaran program JKP oleh nasabah di kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sukabumi terbilang tinggi. Ia bahkan menyampaikan data terkait anggaran yang sudah dicairkan.

"Terkait klaim JKP, dari awal berlakunya JKP, 970 Tenaga Kerja (TK) yang sudah mengajukan. Nilainya sampai saat ini sudah 1,2 Miliar Rupiah untuk di Kantor BPJS Ketenagakerjaan cabang Sukabumi. Hanya, dari 8 perusahaan besar yang mengajukan JKP, tiga yang besar, ada yang 100 TK ada yang 80 TK. Tiga perusahaan besar itu totalnya 250 tenaga kerja, tetapi 5 perusahaan hanya 1 TK. Saya juga tidak tahu, makanya disini dialog dengan Serikat Pekerja kita perlu, kenapa di perusahaan itu JKP nya rendah, apakah prosedurnya, apakah memang tidak mengajukan," ujar Oki.

Adapun terkait kasus jaminan pensiun (JP) yang disampaikan buruh, Oki menduga akibat belum mengajukan. Meski begitu pihaknya akan mengecek kembali dan menjamin setiap klaim pasti dibayar.

"Dan itu JP yang disampaikan tidak harus menunggu 58 tahun untuk yang meninggal. Kalau memang itu meninggalnya karena JKK atau kecelakaan kerja, maka berhak mendapat beasiswa anaknya, kalau sudah peserta 3 tahun, meninggal biasa saja, pesertanya aktif, sudah pasti mendapatkan beasiswa anaknya," tegasnya.

"Yang jelas, kami komitmen, uang buruh harus dikelola dengan baik dan harus sampai kepada buruh pada saat hak nya. Kalau haknya tidak kami bayar itu boleh kita di komplen," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)