Pelaku Belum Tertangkap, Kabar Kasus Dugaan Penipuan di Samsat Kota Sukabumi

Selasa 09 Mei 2023, 16:40 WIB
(Foto Ilustrasi) kasus dugaan penipuan yang dilakukan mantan oknum pegawai kantor Samsat Kota Sukabumi belum ada perkembangan. | Foto: Istimewa

(Foto Ilustrasi) kasus dugaan penipuan yang dilakukan mantan oknum pegawai kantor Samsat Kota Sukabumi belum ada perkembangan. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Tiga bulan berlalu, kasus dugaan penipuan yang dilakukan mantan oknum pegawai Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah (PPPD) atau kantor Samsat Kota Sukabumi belum ada perkembangan. Terduga pelaku yakni pria berinisial RE hingga kini belum berhasil ditangkap.

Diketahui, terduga pelaku melancarkan aksinya saat masih bekerja sebagai pegawai di PPPD Kota Sukabumi yang menyelenggarakan kegiatan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat). RE mengaku bisa mengurus dan mempermudah pemilik kendaraan bermotor yang ingin membayar pajak.

Sejumlah korban saat ini mempertanyakan lambannnya penyelesaian kasus tersebut. Mereka menilai aparat penegak hukum tidak serius menangani kasus yang korbannya lebih dari satu itu. Pernyataan ini disampaikan AA Brata Soedirdja, kuasa hukum untuk dua korban yakni B (33 tahun) dan R (38 tahun).

B merupakan korban asal Cireunghas, Kabupaten Sukabumi. Sementara R, korban asal Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Keduanya melaporkan kasus ini ke Polres Sukabumi Kota pada 2 Februari 2023 dengan nilai kerugian berbeda. B mengalami kerugian Rp 10,5 juta, sedangkan R senilai Rp 3,5 juta.

Baca Juga: Rugi 5 Juta Gegara Mutasi Kendaraan, Update Dugaan Penipuan di Samsat Kota Sukabumi

AA Brata Soedirdja, sebagai kuasa hukum keduanya, mempertanyakan keseriusan aparat penegak hukum dalam menyelesaikan kasus dugaan penipuan dan penggelapan pajak kendaraan yang dilakukan RE. Padahal, kata dia, banyak perkara yang lebih berat dari kasus ini terselesaikan dengan baik.

"Mengapa sampai saat ini pelaku belum diamankan. Padahal ini sesuatu yang gampang bagi penyidik. Banyak perkara yang lebih sulit, tapi bisa menangkap para pelaku kejahatan. Tapi mengapa, dalam kasus ini kurang lebih sudah tiga bulan, belum ada progres penanganannya. Itu kami sesalkan. Kinerja penyidik yang kurang maksimal," kata dia pada Senin, 8 Mei 2023.

Kepada sukabumiupdate.com, korban berinisial B mengaku mengalami dugaan penipuan dan penggelapan ini pada 8 November 2022. Ketika itu, B yang berniat akan membayar pajak mutasi dan balik nama kendaraan roda empatnya, bertemu RE di ruang informasi Samsat Kota Sukabumi.

RE kemudian menawarkan jasa pembayaran pajak mutasi dan balik nama kendaraan roda empat kepada B dengan biaya Rp 10,5 juta (B terima selesai). RE pun sempat mengecek mobil Daihatsu Ayla milik B. Singkatnya, B akhirnya menyetujui tawaran tersebut dan meminta dua kali pembayaran.

"Setelah (mobil) dicek, dia (RE) bilang proses BBN (Bea Balik Nama Kendaraan) sekitar Rp 10,5 juta sampai jadi dan langsung diproses," kata B pada Selasa (9/5/2023).

B melakukan pembayaran dua kali kepada RE melalui proses transfer yakni Rp 7,5 juta (8 November 2022) dan sisanya Rp 3 juta (10 November 2022). Awalnya B tak menaruh curiga, sampai pada 27 Desember 2022, RE mulai susah dihubungi ketika B menanyakan proses pembayaran pajaknya.

Alhasil, B mendatangani kantor Samsat Kota Sukabumi untuk mencari kabar RE. Namun, bukan kabar baik yang diterima, justru informasi bahwa RE sudah kabur. Kasus ini selanjutnya muncul ke permukaan pada Januari 2023 lantaran diduga ada beberapa korban lainnya.

Dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Yanto Sudiarto menyatakan sampai saat ini pihaknya masih melakukan pencarian terhadap terduga pelaku. "Saat ini kasus masih dalam penyelidikan serta terduga pelaku masih dalam pengejaran dan pencarian," kata dia singkat.

Pada Januari 2023, Yanto mengatakan ada satu pelapor yang juga mengurus mutasi kendaraan kepada terduga pelaku. Korban merasa dirugikan karena mutasi kendaraannya tidak selesai. Yanto menyebut korban merasa dirugikan senilai Rp 5 juta akibat tidak selesainya mutasi kendaraan.

Kepala PPPD Kota Sukabumi Iwan Juanda juga sudah bersuara terkait kasus ini. Iwan membantah kabar yang menyatakan korban dugaan penipuan ini mencapai 70 orang dengan kerugian sekitar Rp 100 juta. Menurut Iwan saat itu yakni Januari 2023, jumlah korban masih terus dihitung.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa