SUKABUMIUPDATE.com - Murid Madrasah Diniah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Misbahul Aulad di Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, terpaksa belajar di rumah guru dan guru pemilik yayasan.
Madrasah tersebut hanya memiliki 3 ruang kelas dengan jumlah murid 90 orang. Dari 3 kelas itu, hanya 2 kelas yang bisa dipakai belajar karena salah satu diantaranya rusak. Sehingga ada murid yang belajar di 2 kelas itu, ada yang di rumah guru kemudian di rumah pemilik yayasan.
MDTA Misbahul Aulad di Kampung Ciseupan Hilir RT 03/06, Desa Seuseupan, berada dibawah Yayasan Pendidikan Islam Assahriyah milik Neneh Hasanah, sosok guru inspiratif karena tetap semangat mengajar di usianya yang sudah tidak muda lagi.
Neneh lahir pada 12 April 1935. Selama puluhan tahun, dia memanfaatkan waktunya untuk mengajar di sebuah madrasah kecil yaitu MDTA Misbahul Aulad.
Baca Juga: Ingat Neneh Hasanah? Guru Lansia di Sukabumi Ini Perlu Dana untuk Sekolahnya
Neneh menyatakan pernah mendapatkan bantuan dari Kementrian Agama sebesar Rp 75 juta. Bantuan itu sebagai bentuk penghargaan pemerintah terhadap dedikasi Neneh di bidang pendidikan.
Dia menyatakan uang Rp 75 juta itu dipakai untuk membeli tanah Rp 30 juta kemudian Rp 45 juta dipakai modal membangun madrasah.
Tanah yang dibeli itu memiliki luas 7 x 21 meter, lokasinya tepat dibelakang madrasah yang ada saat ini.
Baca Juga: Mengunjungi Rumah Guru Inspiratif di Caringin Sukabumi, Neneh Hasanah: Terima Kasih
Neneh membeli tanah itu karena ingin membangun madrasah dengan kantor kemudian memiliki halaman. "Iya itu dibeliin tanah Rp 30 Juta, ibu pengen punya halaman sama kantor buat nerima tamu," ujarnya.
Adapun bangunan madrasah itu sudah mulai nampak, berupa dinding bata dan tiang-tiang pondasi.
Namun pembangunan madrasah tersebut mangkrak karena tidak memiliki anggaran yang cukup untuk menyelesaikannya.
Baca Juga: Pelajar Ikut Berdonasi Untuk Rumah Neneh Hasanah, Guru Inspiratif di Caringin Sukabumi
Untuk saat ini, para siswa belajar di 3 lokasi yang berbeda yaitu menempati kelas lama yang dianggap masih layak untuk digunakan, di rumah anak Neneh dan di rumah Neneh.
Neneh berharap ada uluran tangan dari pihak pemerintah terkait agar sekolah tempatnya mengajar cepat selesai proses pembangunannya. "Inginnya cepat selesai saja pembangunannya, biar anak-anak juga bisa belajar di satu lokasi," ujarnya.