SUKABUMIUPDATE.com - Cidahu merupakan salah satu dari 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Terletak di utara Kabupaten Sukabumi, Cidahu berbatasan dengan Kecamatan Cicurug, Parakansalak, Bojonggenteng, hingga berbatasan dengan Gunung Salak yang sebagian masuk wilayah Kabupaten Bogor.
Berdasarkan informasi, Kecamatan Cidahu memiliki luas kurang lebih 3.000 hektare atau 30 kilometer persegi dengan jumlah penduduk kurang lebih 70 ribu jiwa.
Camat Cidahu Jenal Abidin mengatakan Cidahu memiliki potensi alam luar biasa sehingga banyak diminati warga untuk dikunjungi. Cidahu punya sejumlah desa meliputi Desa Cidahu, Desa Jayabakti, Desa Pondokkaso Tengah, Desa Pondokaso Tonggoh, Desa Babakanpari, Desa Pasir Doton, Desa Citangkil, dan Desa Girijaya.
"Semua desa memiliki keunggulan masing-masing. Kami sinergikan dan kolaborasikan sehingga di setiap desa keunggulan masing-masingnya kita jadikan kekuatan untuk meningkatkan daya tarik kunjungan, termasuk kunjungan masyarakat luar Cidahu," kata Jenal kepada sukabumiupdate.com, Selasa, 25 April 2023.
Menurut Jenal, banyaknya kunjungan ke Cidahu akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, bahwa salah satu program yang menjadi kegiatan unggulan adalah pengembangan pariwisata berbasis pedesaan," ujarnya.
Dari sejumlah desa di Cidahu yang tengah dikembangkan, dua di antaranya memiliki potensi pariwisata yaitu Desa Girijaya dan Desa Cidahu. Kemudian desa yang lainnya dijadikan sebagai penunjang yang memberikan dukungan kepada dua desa dalam pengembangan pariwisata di Kecamatan Cidahu.
"Untuk mengembangkan pariwisata di Desa Girijaya dan Desa Cidahu kami bekerja sama secara pentahelix melibatkan unsur pemerintah kabupaten yang di dalamnya ada dinas terkait," katanya. "Dengan pemerintah desa, instansi pemerintah yang lainnya, pemerintah provinsi, pemerintah pusat, komunitas masyarakat, dunia usaha, dunia industri, media, perguruan tinggi, dan perusahaan swasta yang ada di lingkungan Kecamatan Cidahu dan di luar," imbuh Jenal.
Baca Juga: Cucurak Sambil Menikmati Alam di Lembah Damar Cidahu Sukabumi
Jenal menyatakan perusahaan swasta di Kecamatan Cidahu sudah memiliki kegiatan sinergi dan kolaborasi, khususnya pemberdayaan kemasyarakatan dengan melibatkan program Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). "Kami dorong terus agar masyarakat semakin terlatih dengan baik, semakin terberdayakan dan ekonomi semakin meningkat. Melalui kegiatan pelatihan, kegiatan pembangunan sarana prasarana yang dibutuhkan masyarakat," ungkapnya.
Adapun dua desa yang dikembangkan menjadi desa wisata yaitu Desa Girijaya dan Desa Cidahu dibagi menjadi 3 koridor wilayah pengembangan yang meliputi koridor di bagian utara, dikembangkan menjadi kawasan wisata horticultura, sayur, buah, dan bunga. "Desa Girijaya ini di daerah ketinggian di atas 800 permukaan laut kita kembangkan untuk pengembangan horticultura. Buah-buahan yang kita kembangkan, meliputi buah kopi, buah melon, buah pisang, dan buah lokal lainnya," terangnya.
Kemudian, sambung Jenal, bunga yang terus dikembangkan, melibatkan kelompok tani, pengusaha lokal, tani milenial dan yang lainnya tengah tumbuh dan berkembang secara terus-menerus.
"Bunga di Desa Girijaya dan Desa Cidahu disuplai ke Jabodetabek. Di dalamnya para pemuda kelompok masyarakat juga kita latih yang memiliki keahlian di bidang dekor indoor maupun dekor outdoor, bahkan dekor gedung bertingkat (vertikal garden), dekor kendaraan ketika ada festival bunga dan dekor lainnya," katanya.
Kemudian di koridor tengah, dikembangkan untuk wisata pengembangan seni dan budaya yang ada di Desa Girijaya melalui kampung adat Kasepuhan Girijaya. "Di sini memiliki potensi seni budaya luar biasa, ada kelompok jaipongan, degungan, keliningan, wayang golek, seni tari," ujar dia.
Berlanjut di koridor bagian selatan, dikembangkan untuk pengembangan wisata alam yang masuk di wilayah Desa Cidahu. Di dalamnya ada potensi yang dikelola oleh TNHGS yaitu potensi flora dan fauna.
"Floranya yaitu hutan damar, potensi faunanya ada burung elang jawa dan monyet surili. Ini yang menjadi bagian khasanah berkaitan dengan wisata alam Cidahu. Jadi ketika suatu waktu berkunjung di TNHGS ini, faunanya jika sedang bisa disaksikan atau bisa dilihat oleh kita, akan menjadi sebuah daya tarik para pengunjung wisatawan yang sedang berwisata di Desa Cidahu," beber dia.
Jenal menjelaskan di TNHGS ada potensi sumber panas bumi yaitu Kawah Ratu. Ada di wilayah Kabupaten Sukabumi (Cidahu) dan wilayah Kabupaten Bogor. "Ini menjadi potensi alam, sehingga menjadi daerah tujuan wisata menuju Kawah Ratu," ujarnya.
Lebih jauh, dalam TNHGS, ada wisata menuju puncak gunung yaitu pendakian. Biasa dilakukan oleh kelompok penghobi yang biasanya suatu waktu mengadakan event, tepatnya di 22 November. "Kenapa dilaksanakan pada 22 November, ini mungkin mengangkat filosofi tingginya Gunung Salak yaitu 2211 MDPL," terangnya.
Sementara itu, Desa Cidahu yang merupakan koridor 3 (selatan), memiliki banyak air terjun dengan pemandangan eksotis. Ada air terjun yang di dalam kawasan TNHGS, puncak, tengah, bawah dan ada juga berbatasan dengan wilayah Desa Cidahu yang bisa disaksikan langsung dari perkampungan yang ada di Desa yaitu Curug Sawer.
"Curug yang lainnya ada di kawasan TNHGS, sehingga banyak peminat dan pengunjung yang terus berdatangan ke lokasi tersebut. Melalui kerja sama dengan bumdes Cidahu, pihak Desa melakukan upaya pengembangan wisata yang ada di TNHGS," kata Jenal.
Masih di Desa Cidahu, Jenal mengatakan, Cidahu memiliki potensi aliran sungai yang sangat indah, baik sungai kecil maupun sungai besar, yang mana airnya sangat jernih dan bening. "Diketahui Cidahu memiliki potensi kekayaan sumber daya alam, melalui sumber daya air yang sangat luar biasa melimpah. Sehingga banyak perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK).
"Jadi potensi air di Cidahu, juga dikembangkan menjadi potensi wisata. Untuk ke depannya kita kembangkan menjadi wisata air," harapnya.
"Seandainya nanti ada usulan ke pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu pembangunan embung, situ/danau. Hal tersebut bisa diwujudkan di Desa Cidahu, sehingga menjadi tambahan potensi wisata alam, yaitu wisata air, selain wisata sungai," imbuhnya.
Lanjut menjelaskan, Kecamatan Cidahu juga memiliki pemandangan sawah, yang berundak. "Di panjang sungai dan berbatasan dengan gunung. Potensi sawah yang ada di enam Desa, selain dari Desa Girijaya dan Desa Cidahu," jelas Jenal.
Lebih jauh, Jenal menuturkan, Desa Cidahu dikembangkan wisata menginap di alam dengan menggunakan tenda (camp). Meliputi tenda biasa atau tenda mewah, yang ada di TNHGS dan ada di luar kawasan.
"Kita kembangkan menjadi potensi wisata untuk menampung para pengunjung, ketika akan menginap. Baik menginap di tenda biasa, tenda mewah, vila dan homestay (rumah penduduk) yang mana kita sinergikan dengan kawasan wisata di Desa Girijaya dan Desa Cidahu ini," tukasnya.
Selain wisata alam, Cidahu memiliki potensi wisata industri, ada banyak perusahaan air minum dalam kemasan, baik air mineral maupun air yang memiliki rasa.
"Salah satunya pengembangan wisata industri, sehingga mereka bisa menyaksikan, mencari ilmu, cari pengalaman, tentang bagaimana cara mengolah air yang menjadi kemasan tertentu," ujarnya.
Berlanjut ke potensi lainnya, ada perusahaan AMDK, yaitu Aqua, dengan memiliki hutan konservasi yang dibangun olehnya. Hutannya berdekatan dengan perusahaannya yang ditanami beberapa pohon, baik pohon keras maupun pohon lainnya.
"Termasuk didalamnya ada pohon kidahu, yang memiliki filosofi yang luar biasa, diprediksikan pohon kidahu menjadi asal muasal nama Kecamatan, nama Desa, nama Kampung, yaitu Cidahu," ungkap Jenal.
"Cidahu itu berasal dari dua kata, Ci yaitu cai yang berati memiliki sumber air yang berlimpah dan dahu adalah pohon kidahu. Saya yakin, dulu di Cidahu ini banyak pohon kidahu, sehingga hari ini namanya menjadi Cidahu," lanjutnya.
Jenal mengaku bekerja sama dengan perusahaan, perbankan, terutama dengan Bank Jabar yang melakukan kegiatan pelatihan, membuka rekening dan membuat Barcode QRIS.
"Barcode qris ini kita latih kepada pengelola UMKM, pengusaha jasa wisata dan rumah makan. Sehingga dengan barcode QRIS ini bisa memudahkan para pengunjung wisatawan, ketika mereka akan melakukan transaksi secara non tonai, yang menjadi sebuah kemudahan," tuturnya.
Selain itu, pihaknya bekerja sama dengan perguruan tinggi, yang diajak untuk menyusun desain Grand Wisata Cidahu, meliputi wisata alam, seni budaya dan religi.
"Karena kita juga memilik wisata religi yang terdapat di Desa Girijaya. Di sana ada dua makam tokoh kharismatik, yaitu Eyang Santri dan Eyang Abu, yang mana banyak dikunjungi. Baik mingguan, bulanan maupun tahunan. Adapun pengunjung tersebut berasal dari dalam maupun luar daerah Kabupaten Sukabumi," pungkasnya.