SUKABUMIUPDATE.com - Momen kebersamaan antara Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Sukabumi tampak terlihat dalam nonton bersama (Nobar) film Buya Hamka di Bioskop Movieplex Kota Sukabumi, Kamis (20/4/2023) siang.
Selain pengurus PD Muhammadiyah yang dipimpin Ketuanya Ade Rahmatullah, turut hadir pula mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Sukabumi.
Pada nobar ini walikota dan PD Muhammadiyah tampak larut dalam menyaksikan film yang menampilkan perjuangan Buya Hamka atau Haji Abdul Malik Karim Amrullah dalam perjuangan dakwah dan merebut kemerdekaan.
Baca Juga: Sinopsis Film Buya Hamka: Kisah Sastrawan, Ulama sekaligus Pahlawan Indonesia
''Alhamdulillah bisa nonton bersama PD Muhammadiyah dan mahasiswa IMM, melihat bagaimana kiprah Buya Hamka sebagai anggota persyarikatan Muhammadiyah maupun sebagai seorang suami dan ayah,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.
Di mana ada nuansa bawangnya atau sedih dalam film ini melihat perjuangan tanpa henti sosok ulama besar Buya Hamka.
Terutama, melihat bagaimana beliau menampilkan idealisme dan prinsip-prinsip sangat kuat dan menampilkan karakter seorang pemimpin Muhammadiyah dalam gerakan dakwah. Dalam film ini juga banyak quotes Buya Hamka antara lain Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup.
Kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja" Intinya lanjut Fahmi, banyak nilai dan banyak pembelajaran hidup yang disampaikan. Dalam perjalanan ada tantangan dan dinamika dan menerapkan idealisme dan prinsip hidup yang dipegang dengan kuat.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Film Buya Hamka, Disebut Film Termahal Hingga Bertabur Bintang
''Mari pegang idealisme dan prinsip dalam perjalanan hidup,'' ungkap Fahmi. Mudah-mudahan film Buya Hamka memotivasi warga Sukabumi dalam melanjutkan pergerakan dakwah dengan ruh spirit perjuangan yang terus menyala.
''Rasa bangga dengan Pak Wali Kota Sukabumi bisa nobar film Buya Hamka,'' ujar Ketua PD Muhammadiyah Kota Sukabumi, Ade Rahmatullah. Film yang memperlihatkan perjuangan untuk organisasi dan bangsa serta negara.
Perjuangan dalam keadaan terbatas, namun sangat produktif melahirkan karya fiqih dan ilmu menjadi khasanah bagi semua elemen. Selain itu sosok Buya Hamka jadi pembelajaran dan contoh figur teladan kyai, pujangga dan negarawan serta jadi inspirasi bagi generasi selanjutnya.
Sumber: kdp.sukabumikota.go.id