SUKABUMIUPDATE.com - Indonesia saat ini dihadapkan dengan satu tantangan besar terkait pasar Ikan Nila yang angkanya mencapai 14 miliar dolar pada tahun 2023. Dan itu akan meningkat terus sampai 2033 sampai 21 miliar dolar. Hal tersebut terungkap saat Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Perikanan Air Tawar (BBPAT), Jumat (14/4/2023).
"Ini angka yang sangat luar biasa, kalau 14 miliar dolar kira-kira sekitar 200 triliun, jadi begitu besar angkanya, sementara kita (Indonesia) saya lihat belum ada ekspor dari Indonesia yang signifikan, kecuali beberapa tempat di danau toba, tapi kecil nilainya sekitar 400 miliar, 300 miliar" ungkap Menteri Trenggono yang nampak di dampingi Wakil Walikota Sukabumi, Andri Hamami.
Atas dasar hal tersebut, Trenggono mengatakan bahwa Ikan Nila harus menjadi komoditas unggulan di Indonesia. "Tapi saya kira ada hal yang bisa dijadikan kebijakan, nila bisa menjadi salah satu komoditas unggulan kita, dalam kurun waktu yang akan datang harus menjadi produk unggulan indonesia" kata dia
Selain itu, Trenggono juga berharap bahwa segala bentuk kebijakan terkait pembangunan industri perikanan Indonesia harus mampu dikonversi menjadi hal yang berkelanjutan dan profesional.
"Tadi saya lihat sudah di bungkus-bungkus untuk bantuan masyarakat, jadi saya katakan kedepan ini harus betul, tidak hanya membangun lalu kemudian kita berikan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan, tapi kedepan harus bisa menjadi BLU yang profesional" tutup dia.