SUKABUMIUPDATE.com - Gempa Magnitudo 6,6 yang terjadi di Laut Jawa tepatnya di perairan Tuban, Jawa Timur, getarannya terasa sampai ke Kabupaten Sukabumi. Guncangan lindu yang kuat itu bahkan mengakibatkan dinding rumah seorang warga di Kecamatan Cikembar, ambruk.
Dinding rumah yang ambruk tersebut milik Ai Reni (47 tahun), warga Kampung Cikate RT 03 RW 11, Desa/Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
“Ketika bu Ai (Pemilik Rumah) sedang masak di dapur untuk persiapan buka puasa. Tiba-tiba terasa getaran di rumahnya dan terdengar suara berjatuhan perabot dapur semua yg ada di rumah berlarian keluar sambil berteriak ‘gempa’. Hanya berselang beberapa detik, sebagian dinding rumahnya ambruk,” ujar Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna dalam laporannya.
Daeng memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini, namun karena kondisi bangunan rumah rusak, penghuni rumah yang berjumlah 1 kk 5 jiwa diungsikan sementara.
"Semua penghuni rumah sementara diungsikan ke rumah saudaranya. Kerugian tercatat mencapai Rp 10 juta,” kata Daeng.
Baca Juga: Tidak Berpotensi Tsunami! BMKG Soal Gempa Kuat M6,6 di Laut Tuban Jatim
Sebelumnya diberitakan, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, gempa bumi M6,6 itu terjadi pukul 16.55.44 WIB di wilayah Laut Jawa.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,31° LS ; 111,96° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 Km arah Barat Laut Kota Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 643 km," jelasnya.
Daryono berujar, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault)," jelasnya.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.