SUKABUMIUPDATE.com - Beredar kabar seorang buruh asal Desa Cikelat Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi bernama Mamat (56 tahun), ditemukan meninggal dunia diduga akibat serangan jantung di atas Kapal Motor (KM) Gunung Dempo saat perjalanan Mudik dari Manokwari, Papua Barat, Selasa 11 April 2023.
Usai mendapatkan kabar tersebut, Camat Cisolok Asep Rusli kemudian melakukan penelusuran. Berdasarkan informasi yang didapatnya dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat, Asep kemudian mengungkapkan fakta bahwa almarhum Mamat sudah lama tidak tinggal di Desa Cikelat karena memutuskan untuk menghuni kontrakan di daerah Kecamatan Cibadak.
"Infonya atas nama Mamat alamat Kampung Nagrak RT 01/04 Desa Cikelat. Kronologis kerja di Papua akan pulang ke daerah Sukabumi tepatnya di Cibadak (ngontrak), di perjalanan masih dalam kapal meninggal lalu jenazah di pulangkan ke Cibadak. Kalau istrinya asli orang Citarik, tapi mereka ngontrak di daerah Cibadak," ujar Asep kepada sukabumiupdate.com, Rabu (12/4/2023).
Baca Juga: Mudik Lebaran 2023: Ini Daftar Kendaraan Angkutan Barang yang Dilarang Lewat
Menurut Asep, jenazah Mamat telah tiba di Cibadak sekitar pukul 18.00 WIB Selasa 11 April 2023 untuk dikebumikan.
"Dimakamkan di Kampung Pasirsirem RT 03/01 Desa Karangtengah Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cikelat Deni Agustian mengatakan, almarhum menurut info dari keluarganya sudah lebih dari 10 tahun pindah ke daerah Cibadak.
"Kemarin Senin 10 April 2023, memang ada yang datang ke desa, keluarga dari almarhum. Mereka meminta pihak kapal untuk membawa almarhum hingga ke Surabaya," tuturnya.
Deni menambahkan, pihaknya ikut menanyakan kepada pihak kapal seandainya permohonan tersebut dikabulkan pihak kapal, namun pihak kapal tidak bisa melakukan hal itu seandainya tidak ada surat keterangan bahwa jasad almarhum sudah diberikan formalin dari pihak berwenang.
"Kami hanya meminta bantuan kepada mandor atasan dari almarhum untuk bisa mempersiapkan surat tersebut, sehingga almarhum bisa dibawa sampai Surabaya biar nanti dijemput. Tetapi (saat itu) tidak ada info lagi dari pihak keluarga ataupun dari pihak mandor yang diminta tolong," ungkap Deni.