SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Kebudayaan dan Olahraga atau Disbudpora Kabupaten Sukabumi memeriahkan suasana Ngabuburit bulan Ramadan di Museum Palagan Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda dengan berbagai kegiatan positif. Dari pengenalan sejarah hingga pentas seni budaya.
Acara Ngabuburit di Museum Palagan Bojongkokosan pada tahun ini dibuka oleh Sekretaris Disbudpora Kabupaten Sukabumi Anita Mulyani, serta turut dihadiri oleh Kepala Bidang Kebudayaan, Camat Parungkuda, OPD dan unsur masyarakat, Senin 10 April 2023.
"Kegiatan ngabuburit yang sudah diawali pada tahun 2019 di museum ini, merupakan salah satu kegiatan program publik dari museum palagan Bojongkokosan. Namun pada tanggal 10 April, baru diberlakukan ceremonial opening, karena dihadiri Forkopimcam," ujar Subkor Museum Sejarah dan Kepurbakalaan Disbudpora Kabupaten Sukabumi yang juga Kepala Museum Palagan Bojongkokosan Sukabumi, Jajang Haris kepada sukabumiupdate.com.
Menurut Jajang, kegiatan ngabuburit di Museum Palagan ini telah berlangsung mulai tanggal 4 hingga 16 April 2023, digelar sejak pukul 15.30-19.00 WIB. Untuk meramaikannya, pihaknya mengundang berbagai komunitas untuk mengisi pagelaran seni budaya sekaligus berbagi takjil.
"Jadi tujuan lain, memancing juga untuk ikut berbagi bersama kami, jadi akan semakin banyak juga yang dibagikan, karena kita sama sama berbagi," kata Jajang.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Sukabumi Dukung Wacana Revitalisasi Museum Palagan Bojongkokosan
Selain itu, lanjut Jajang, kegiatan ngabuburit di Museum Palagan Bojongkokosan ini bertujuan untuk memberikan edukasi bagi masyarakat. Karena turut digelar juga nobar film sejarah.
"Biar ngebuburit itu, tidak hanya sekedar ngabuburit, tapi ada nilai tambah ilmu pengetahuannya. Jadi mereka bermain di museum, otomatis mendapatkan informasi-informasi mengenai, apa sih museum Palagan Bojongkokosan, ada apa saja," jelasnnya
Menurut Jajang, kegiatan ini sempat terhenti pada tahun 2019 lalu akibat Covid-19 dan baru kembali digelar pada tahun 2022. Dalam tiap penyelenggarannya, menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sehingga meningkatkan kunjungan ke Museum Palagan Bojongkokosan.
"Berarti ada sisi keberhasilan, dari kegiatan-kegiatan program publik yang kami laksanakan. Diharapkan di tahun 2023 ini tingkat kunjungannnya melebihi dari tahun 2022 kemarin," ungkapnya.
Jajang mengungkapkan, kegiatan ngabuburit ini banyak diadopsi museum lain di Indonesia, sehingga banyak yang mengadakan kegiatan serupa.
"Karena kita memanfaatkan kegiatan dari momentum Ramadan, semoga mendaptkan keberkahan dan di sisi lain program ini menjadi program yang diikuti museum lain. Inovasi dari museum Palagan Bojongkokosan," tuturnya.
"Jadi kami menyediakan panggung dan alat musik. Silahkan yang mau main siapa, yang mau silahkan datang kesini. Tapi ada juga yang kami undang, untuk menghibur orang yang ngebuburit disini," ucap Ia.
Ia berharap dengan adanya kegiatan ini, program-program publik yang menjadi unggulan museum Palagan Bojongkokosan menjadi lebih dikenal.
Bilamana museum dikenal dengan tingkat kunjungan yang lebih banyak, secara tidak langsung, pihaknya menyatakan tugas untuk menyampaikan sejarah Palagan Bojongkokosan, tentunya tersampaikan dengan baik.
"Buat apa ada museum, jika sejarahnya tidak tersampaikan, buat apa ada museum gak ada pengunjungnya. Sehingga sejarah itu tidak terputus, intinya kita tidak boleh melupakan sejarah," tegasnya.
Setelah mengetahui sejarah, generasi selanjutnya diharapkan bisa memaknai daripada sejarah itu. "Sehingga nilai kebangsaan dan sebagainya bisa tertanam di generasi muda dan diharapkan museum ini menjadi rumah untuk mereka," tandasnya.