SUKABUMIUPDATE.com - Kasus dugaan Pembegalan yang menimpa seorang pria pengendara sepeda motor jenis Honda Revo di Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi hingga hebohkan warga Pajampangan ternyata rekayasa atau Prank.
Fakta ini terungkap oleh Tim Resmob Sat Reskrim Polres Sukabumi yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Dian Pornomo usai melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Anggota saya sudah mengecek ke TKP, kemudian melakukan penyelidikan ternyata informasi adanya pembegalan itu tidak benar melainkan hanya sebuah rekayasa saja oleh pelaku DR (pria pengendara motor revo tersebut)," kata Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede dalam keterangannya yang diterima sukabumiupdate.com, Selasa (11/4/23).
Baca Juga: Beredar Video Seorang Tengkulak Domba Diduga Dibegal di Lengkong Sukabumi
Maruly mengungkapkan, cerita adanya pembegalan hanya akal-akalan pria pengendara motor Revo yang dikenal tengkulak domba itu, karena takut ketahuan bahwa uang istrinya yang disimpan dalam rekening pelaku terpakai oleh pelaku.
"Motif pelaku membuat cerita pembegalan terhadap dirinya, karena takut ketahuan uang istrinya terpakai," jelas Maruly.
Menurut Maruly, pelaku kini sudah diamankan dan dimintai keterangan dengan dugaan membuat laporan palsu yang meresahkan masyarakat. "Terhadap pelaku dapat dijerat pasal 220 KUHP dan diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan," ujarnya.
Sebelumnya, beredar cuplikan video di grup WhatsApp Pajampangan, seorang pria pengendara sepeda motor jenis Honda Revo, tergeletak terkulai lemah dipinggir jalan raya ruas Jampangtengah-Kiaradua, tepatnya dilokasi perkebunan wangun Kampung Sampora, Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Narasi dalam video, pria tersebut diduga merupakan korban begal.
"Muhun kang iyeu tah nu di begal iyeu tah tangkulak domba acisna 10 juta (Iya kang, ini yang dibegal tengkulak domba uangnya 10 Juta). Haneut keneh bieu pisan (Masih hangat barusan saja). Hati-hati ka rekan-rekan," ujar seorang pria dalam cuplikan video berdurasi 12 detik tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi pada Minggu (9/4/2023) sekira pukul 15.40 WIB. Sang tengkulak domba diceritakan kehilangan uang Rp10 juta akibat pembegalan yang ternyata berdasarkan penyelidikan polisi hanyalah rekayasa.