SUKABUMIUPDATE.com - Paryanto (53 tahun), korban pembunuhan yang dilakukan dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, pernah tinggal di Kampung Pasar RT 01/03, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Namun Paryanto tak lama berada di kampung itu sebab dia pindah ke daerah Cibaraja, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Kendati demikian, dalam KTP, Paryanto masih tercatat sebagai warga di kampung tersebut.
Setelah pindah, rumah yang dulu dihuni Paryanto tak terurus dan kini sudah ambruk. Pantauan sukabumiupdate.com, Selasa (4/4/2023), yang tersisa kini hanyalah lantai rumah saja.
Baca Juga: Cerita Pelawak Parto Diajak Berburu di Sukabumi, Simak Keseruannya
Mantan ketua RT 01, Yatno, menyatakan Paryanto tinggal di kampung itu sejak tahun 2005 bersama istri, anaknya dan mertuanya. Menurut dia, mertua dan istrinya itu merupakan warga kampung tersebut. “Dia dikaruniai dua anak, pertama perempuan dan kedua laki-laki,” kata Yanto.
Setelah itu pada tahun 2007, Paryanto pindah ke daerah Cisaat. Dia pun cerai dengan istrinya. Sedangkan rumahnya diisi oleh mertuanya. Lama kelaman, mertuanya juga meninggalkan rumah tersebut.
“Meski sudah lama pindah, Paryanto masih menggunakan identitas KTP dengan alamat yang lama. Bahkan Kartu Keluarga (KK), masih di alamat mertuanya itu," ungkapnya.
Baca Juga: Persib Bandung vs Persis Solo Malam Ini, Luis Milla Bakal Merotasi Pemain
Yatno menuturkan ketika tinggal di Kampung Pasar, Paryanto jarang berkomunikasi dengan warga sekitar. Sehingga warga tak mengetahui apa pekerjaannya.
Kendati demikian, Yanto mengenal Paryanto sebagai orang yang ramah dan sering bertegur sapa.
Menurut Yanto, Paryanto pernah datang ke kampung tersebut pada tahun 2021. Saat itu dia, menitipkan bekas rumah dan mobil sedan berwarna hitam dan jenisnya limousine.
Baca Juga: Trend Warna Baju Lebaran 2023, Simak Dulu Sebelum Beli Baju Baru
"Mobil limousine berukuran panjang itu milik dia yang diduga dibawa dari Jawa. Mobilnya dulu bagus, tetapi kena hujan dan panas jadi hancur dan karatan," jelasnya.
Sementara itu, ketua RT 01, Eti menyatakan pihak desa datang untuk mencari alamat Paryanto setelah adanya kabar menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang.
Eti pun bingung, sebab dia merupakan ketua RT yang baru. Setelah ditanyakan kepada ketua RT, ternyata Paryanto memang pernah tinggal disana lalu pindah.“Pindah juga saya gak tau dimana rumahnya," ujarnya.
Menurut Eti, setelah Paryanto pergi, rumah tersebut dihuni oleh mertuanya. Namun mertuanya tidak bertahan lama tinggal di rumah tersebut kemudian rumah ditinggal begitu saja sampai mau ambruk.
Baca Juga: Link Download GB WhatsApp 2023, Mod Apk WA dengan Fitur Tambahan
Sebelumnya, Paryanto menjadi korban pembunuhan yang dilakukan dukun berinisial Tuhari alias Mbah Slamet (45 tahun) di Banjarnegara, Jawa Tengah. Korban dihabisi dengan cara diracun oleh dukun yang mengaku pengganda uang itu.
Korban dibunuh karena selalu menagih uang Rp 70 juta yang sudah diberikan kepada Mbah Slamet. Kepada korbannya, Mbah Slamet menyatakan bisa menggandakan uang Rp 70 juta itu menjadi Rp 5 miliar.
Kini Mbah Slamet telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Banjarnegara. Adapun mayat korban ditemukan dalam keadaan terkubur di jalan setapak menuju hutan turut Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.