Fakta dari Sukabumi, Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Selasa 04 April 2023, 07:46 WIB
Mbah Slamet, pelaku pembunuhan warga Sukabumi di Banjarnegara modus penggandaan uang (Sumber: istimewa)

Mbah Slamet, pelaku pembunuhan warga Sukabumi di Banjarnegara modus penggandaan uang (Sumber: istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Paryanto (PO) warga Sukabumi Jawa Barat tewas ditangan dukun pengganda uang di Kabupaten Banjarnagara Jawa Tengah. Sesuai KTP, korban adalah warga Kampung Pasar RT 01/03 Desa Karangtengah Kecamatan Cibadak, yang kemudian pindah ke daerah Cibaraja Cisaat Kabupaten Sukabumi.

Informasi ini diungkap Kepala Desa (kades) Karangtengah Cibadak, Gerry Imam Sutrisno kepada awak media, Senin malam 3 Maret 2023. Gerry menyebut ia sudah menerima informasi tentang PO, warga Karangtengah yang menjadi korban pembunuhan di Banjarnegara.

"Memang betul korban ber KTP Karangtengah tepatnya beralamat di Kampung Pasar RT 01/03, Desa Karangtengah. Tetapi yang bersangkutan telah lama pindah ke daerah Cisaat," jelasnya.

Terpisah Ketua RW 03, Chefis Basyuniyahya, menuturkan, korban sudah lama tak lagi menetap di Kampung Pasar, RT 01/03, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Rumah di karangtengah ditempati oleh mantan istri.

Chefis menegaskan keluarga korban di Karangtengah sudah mengetahui kabar duka tersebut. "Tadi ada anaknya di Cibadak, memberikan info, bahwa korban ditemukan meninggal di Banjarnegara."

Kabar terkini jenazah korban rencananya akan dibawa pulang ke Sukabumi.

Baca Juga: Kronologi Warga Sukabumi Tewas Diracun Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Dalam konferensi Pers di Mapolres, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengungkapkan, pelaku pembunuhan adalah Tohari (45) alias Mbah Slamet warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara

Jenazah PO ditemukan pada hari Minggu tanggal 02 April 2023 sekira pukul 06.47 Wib di Jalan setapak menuju hutan Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara. Menurut AKBP Hendri Yulianto, SIK, MH, terungkapnya pembunuhan ini bermula pada tanggal (27/3/2023) Polres Banjarnegara menerima laporan pengaduan orang hilang dari anak korban, saudara GE.

"Pada bulan Juli 2023. GE diajak ayahnya bertemu seseorang di Banjarnegara. Mereka berangkat dari terminal Jalur Sukabumi dengan menaik Bus Rapan Jaya jurusan Sukabumi Wonosobo. Di daerah Wonosobo mereka bertemu dengan seorang yang selanjutnya diketahui bernama mbah Slamet, lalu diajak ke rumah di Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara," ungkapnya saat konferensi pers di Mapolres Banjarnegara, Senin (3/4/2023).

Pelaku lalu menjadwalkan pertemuan selanjutnya untuk menyerahkan hasil penggandaan uang. Pada 20 Maret 2023, korban PO datang sendirian dari Sukabumi menuju Banjarnegara dengan menggunakan Mobil Wulinging warna Hitam.

Tanggal 23 Maret 2023 korban menghubungi anaknya yang lain bernama SL melalui pesan WhatApp yang isinya berupa share lokasi. "Pada saat itu korban chat kepada anaknya, 'ini di rumahnya pak Slamet buat jaga-jaga kalo umur ayah pendek, misal tidak ada kabar sampai hari minggu langsung aja ke lokasi bersama aparat," ucapnya saat membacakan chat dari korban kepada anaknya di hadapan awak media.

Itu adalah komunikasi terakhir korban dan keluarganya. Setelah itu, korban tak lagi bisa dihubungi oleh anak-anaknya. Berdasarkan laporan dan informasi tersebut, tim Polres Banjarnegara bergerak menangkap tersangka pada Minggu (2/4/2023) sekira pukul 04.00 WIB.

Baca Juga: 2 Pria Dibunuh Pakai Sianida, Modus Sadis Sindikat Penggandaan Uang di Sukabumi

Kapolres Banjarnegara menegaskan, tersangka mengakui melakukan pembunuhan dengan cara diracun terhadap salah seorang pasien penggandaan uang.

"Tim Sat Reskrim Polres Banjarnegara berangkat ke TKP dan melakukan penggalian, benar ditemukan mayat laki-laki yang selanjutnya dievakuasi ke RSUD Banjarnegara untuk autopsi," bebernya.

Modus tersangka, sambung AKBP Hendri, bersama BS (32) warga Kecamatan Comal Kabupaten Pekalongan membuat postingan di facebook, soal keahlian sebagai orang pintar yang mampu menggandakan uang.

"Korban tertipu, mengeluarkan banyak biaya mahar untuk menggandakan uang yakni sekitar 70 juta. Korban kecewa dan berencana melaporkan kepada aparat penegak hukum. Tersangka kemudian membunuh korban dengan cara memberikan minuman yang dicampur racun, kemudian ditemukan meninggal terkubur," katanya.

Atas perbuatanya, kata Kapolres tersangka bakal dijerat dengan pasal 340 KUHP. "Ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau paling lama dua puluh tahun," tutur dia.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:00 WIB

Menyatu dengan Alam di Curug Sawer, Hanya 30 Menit dari Kota Sukabumi

Tersembunyi di tengah hutan yang rimbun, Curug Sawer ini menawarkan keindahan alam yang masih asri dan suasana yang tenang.
Curug Sawer adalah salah satu destinasi wisata alam yang menarik di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Sumber : Screenshot YouTube/@Kemanapedia).
Entertainment18 Januari 2025, 09:50 WIB

Sherina Munaf Gugat Cerai Baskara Mahendra Usai 4 Tahun Menikah

Kabar mengejutkan datang dari kehidupan rumah tangga penyanyi Sherina Munaf dan musisi Baskara Mahendra. Setelah hampir empat tahun menikah, Sherina resmi menggugat cerai Baskara ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Sherina Munaf Gugat Cerai Baskara Mahendra Usai 4 Tahun Menikah (Sumber : Twitter/@akuratco)