Dampak Kawasan Wisata Geopark Ciletuh Bagi Pertanian di Ciemas Sukabumi

Selasa 04 April 2023, 00:04 WIB
Geopark dan dampaknya bagi Kawasan pertanian di Ciemas Sukabumi | Foto : Ist

Geopark dan dampaknya bagi Kawasan pertanian di Ciemas Sukabumi | Foto : Ist

SUKABUMIUPDATE.com - Kecamatan Ciemas berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi, ditetapkan sebagai pusat kegiatan sektor pertanian tanaman padi di Kabupaten Sukabumi. Namun kekinian, melalui pengembangan kegiatan wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu niscaya pada gilirannya akan mengancam sektor pertanian padi di kawasan tersebut.

Seiring dengan perubahan teknologi, informasi dan pengetahuan menjadi lebih mudah diakses. Maka perkembangan kegiatan pariwisata tersebut akan semakin pesat di Kecamatan Ciemas sehingga menimbulkan banyak perubahan terutama pada ruang fisik dan ekonomi wilayah. Salah satu perubahannya adalah sawah di kawasan ini yang diubah menjadi lahan terbangun vila, losmen, dan homestay.

Jika hal itu dibiarkan, maka fungsi keberlanjutan kegiatan pertanian di Kecamatan Ciemas akan terancam. Untuk itu diperlukan upaya pengendalian agar lahan sawah yang harus dipertahankan tidak cepat berubah fungsi.

Analisis diatas tertuang dalam artikel yang di publikasikan jurnal international F1000Research dengan judul Analysis of the paddy fields to support community and tourism activities in Ciemas District, Indonesia oleh Lely Syiddatul Akliyah dkk pada 16 Juni 2022.

Figure 6. Map of distribution of rice paddy field in Ciemas District.Figure 6. Map of distribution of rice paddy field in Ciemas District.

Mengutip data Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukabumi selama tahun 2011-2016 luas lahan sawah mengalami penurunan. "Pada tahun 2011 luas areal persawahan di Kecamatan Ciemas sebesar 4.684 Ha, sedangkan pada tahun 2016 berkurang menjadi 4.225 Ha," kata Lely Syiddatul Akliyah

Kemudian, fungsi kawasan studi sebagai kawasan wisata bertentangan dengan RTRW Kabupaten Sukabumi. Kecamatan Ciemas sebagai daerah penelitian telah ditetapkan sebagai pusat kegiatan peternakan, perikanan, dan pertanian khususnya persawahan. Meningkatnya kegiatan pariwisata otomatis akan mengancam penggunaan lahan pertanian di wilayah ini.

Walaupun, kata jurnal tersebut Geopark Ciletuh yang merupakan objek wisata khas memiliki prospek untuk meningkatkan pendapatan daerah. Tapi Sawah yang difungsikan menjadi vila, bungalow, restoran, dan fasilitas lain yang dibangun untuk mendukung kegiatan pariwisata. Oleh karena itu, agar lahan dapat dikuasai secara fungsional dan kegiatan pariwisata terus berkembang, perlu dikaji upaya pengendalian perubahan lahan pertanian akibat berkembangnya kegiatan pariwisata.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penawaran dan permintaan kebutuhan pangan masyarakat seperti beras. Berdasarkan jumlah permintaan tersebut, penelitian ini menganalisis luas areal persawahan yang harus dipertahankan agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Setelah mendapatkan luas sawah, dilakukan analisis terhadap kawasan prioritas sawah agar tidak dikonversi untuk pengembangan kegiatan wisata.

Dalam penelitian ini dilakukan survei dan pendataan dari dua instansi pemerintah yaitu Badan Penelitian dan Pengembangan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukabumi, dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukabumi. Data tersebut dianalisis untuk membuat Analisis Kesesuaian Sawah.

Hasil analisis tersebut, menurut para peneliti menunjukkan dua klasifikasi prioritas lahan sawah yang dilindungi dan tidak dilindungi. Setelah dilakukan diskusi peneliti menyimpulkan bahwa:

1. Kebijakan alih fungsi lahan dari pertanian ke tujuan lain harus diawali dengan menghitung kebutuhan konsumsi pangan masyarakat agar kebutuhannya terjamin.

2. Upaya pengendalian fungsi penggunaan lahan pertanian untuk kegiatan pariwisata harus dilakukan sejak dini. Perlu adanya partisipasi dan komitmen yang kuat antara masyarakat, pemerintah, dan swasta untuk melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pertanian dan pariwisata agar berkembang dengan baik dan bersinergi.

3. Peraturan zonasi harus dilaksanakan melalui kebijakan yang disertai dengan alat kontrol dalam bentuk insentif, disinsentif, dan sanksi yang jelas.

Berdasarkan kesimpulan studi, beberapa rekomendasi dapat diajukan:
1. Menerapkan konsep agrowisata sebagai bagian dari objek wisata Geopark Ciletuh dengan menjadikan persawahan sebagai media pembelajaran bercocok tanam bagi wisatawan.

2. Melibatkan petani lokal dan masyarakat pertanian dan pariwisata seperti Gapoktan dan Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi (PAPSI) di Kabupaten Ciemas untuk mengelola kegiatan agrowisata.

3. Penyediaan jaringan irigasi untuk sawah yang belum diairi.

4. Meningkatkan faktor pembatas lahan sawah potensial.

5. Pemerintah daerah segera menyusun regulasi alih fungsi lahan terkait arah program ketahanan pangan ke depan. Zonasi lahan produktif yang wajib dipertahankan didasarkan pada peraturan yang mengikat dan sanksi jika dilanggar.

6. Kebijakan insentif dan disinsentif. Kebijakan pemberian insentif diberikan kepada warga yang memelihara lahan produktifnya melalui pengurangan pembayaran pajak bumi dan bangunan, kemudahan memperoleh bantuan permodalan, bantuan sarana produksi pertanian, bantuan penyuluhan, pengelolaan pasca panen, bantuan pemasaran, semuanya dilakukan dengan menjaga stabilitas harga komoditas pertanian. Kebijakan disinsentif diberikan jika warga melakukan alih fungsi lahan yang bertentangan dengan peruntukannya atau bertentangan dengan peraturan yang berlaku, misalnya Rencana Tata Ruang Wilayah. Namun, warga bebas menjual tanahnya.

7. Perizinan pengembangan pariwisata harus didasarkan pada hasil analisis dampak lingkungan melalui berbagai alat analisis yang tepat.

sumber : f1000research.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 10:15 WIB

Ustaz Totong Ungkap Alasan Dukung Ayep Zaki-Bobby di Pilkada Kota Sukabumi: Insyaallah Menang

Dalam berbagai kesempatan Ustaz Totong menyampaikan alasannya mendukung Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman. (Sumber : Istimewa)
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate