SUKABUMIUPDATE.com - Dalam empat hari terakhir, dua orang diduga pelaku pencurian meregang nyawa di tangan warga Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede meminta jajarannya untuk lebih responsif atas informasi dari warga untuk mencegah aksi main hakim sendiri.
Ini diungkap AKBP Maruly Pardede saat dikonfirmasi, terkait tewasnya dua warga yang diduga pelaku pencurian. Mereka tewas setelah ditangkap dan dikormas (keroyok massa) warga.
“Saya minta para kapolsek untuk atensi lebih. Hal tersebut (main hakim sendiri) bisa terancam pidana 12 tahun penjara,” ujar Perwira yang akrab disapa Aa Dede itu via WhatsApp.
Baca Juga: Viral Pria Diduga Maling Tewas Usai Dihakimi Massa di Gegerbitung Sukabumi
Maruly juga menginstruksikan para kapolsek untuk menyampaikan himbauan agar warga lebih aktif dalam menjaga keamanan wilayah dengan mengaktifkan Poskamling.
“Para bhabin harus kontrol tiap Siskamling sehingga monitor semua kejadian sedini mungkin,” tegasnya.
Instruksi khusus juga ia tekankan untuk Kepala Bagian Operasi untuk membuat petunjuk dan arahan (jukrah).
Baca Juga: Sempat di Otopsi, Maling Tewas di Cidadap Sukabumi Sudah Dimakamkan
“Supaya hal-hal tersebut tidak terjadi lagi,” ungkap Aa Dede.
Peristiwa terbaru terjadi di wilayah hukum Polsek Gegerbitung. R alias B tewas di RS Syamsudin. Jumat 31 Maret 2023, warga Bojongsawah ini jadi bulan-bulanan amuk massa, di Kecamatan Gegerbitung.
Ia disebut terlibat pencurian motor namun berhasil digagalkan oleh warga. “Infonya ada yang lolos ada yang kena sama warga,” ucap warga setempat yang enggan namanya dicantumkan.
Baca Juga: Kepergok, Maling Tewas di Amuk Massa di Cidadap Sukabumi
Beberapa hari sebelumnya, Engkus alias Monas (48 tahun) warga Pasirpanjang Cidadap, tewas diamuk massa, kepergok hendak mencuri di Kampung Cijengkol RT 01/02 Desa Hegarmulya, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, Selasa, 28 Maret 2023.
Dari informasi yang dihimpun Sukabumiupdate.com, kronologi peristiwa yang terjadi pada Selasa 28 Maret 2023 sekira pukul 20.00 WIB tersebut berawal saat pelaku kepergok oleh petugas ronda saat hendak membongkar warung milik salah seorang warga.