SUKABUMIUPDATE.com - DPD Golkar Jawa Barat mengangkat Phinera Wijaya sebagai Pelaksana tugas (Plt) setelah Jona Arizona yang menjabat Ketua DPD Golkar Kota Sukabumi ditangkap Satreskrim Polres Kota Sukabumi dan statusnya menjadi tersangka kasus penggelapan mobil Pajero Sport milik rental asal Bandung.
Saat dihubungi via telepon, Phinera belum bisa menjelaskan langkan konrektnya dalam rangka memenangkan Golkar Kota Sukabumi di pemilu 2024.
"Iya nanti ya, saya baru dipanggil ke partai, nanti sore sekalian buka bersama, saya ketua dengan sekretaris," ucapnya, kepada sukabumiupdate.com, Jumat (31/03/2023).
Phinera mengungkapkan, hasil arahan dari ketua DPD Jabar TB Ace Hasan Sadzily dan Sekertaris DPD Partai Golkar Jabar MQ Iswara, akan segera disampaikan.
"Nanti saya konferensi pers di Sukabumi, karena kan suratnya baru mau saya terima sore ini. Rencananya hari Selasa (minggu depan)," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Umum DPD Partai Golkar Jabar MQ Iswara mengatakan, penunjukan Phinera Wijaya merupakan imbas dari kasus dugaan penggelapan mobil rental yang dilakukan Ketua DPD Golkar Sukabumi Jona Arizon bersama rekannya berinisial H.
Terhitung Kamis 30 Maret 2023, kata dia, DPD Golkar Jabar telah menunjuk Phinera Wijaya yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jabar, sekaligus Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jabar sebagai Pelaksana Tugas Ketua DPD Partai Golkar Kota Sukabumi.
"Kami DPD Golkar Jabar prihatin terhadap apa yang terjadi atau menimpa Jona Arizon. Selanjutnya kami menghormati proses hukum yang berlaku," ujar Iswara, dalam keterangannya, Jumat (31/3/2023).
"Jadi, hari ini kita sudah menonaktifkan sudara Jona Arizon dan menunjuk Phinera Wijaya sebagai Pelaksana Tugas sesuai surat keputusan Nomor : SKEP-114/GOLKAR/2023 tanggal 30 Maret 2023," sambungnya.
Penunjukan Pelaksana Tugas ini, kata Iswara, sebagai penegasan bahwa DPD Partai Golkar Kota Sukabumi tetap berjalan, melaksanakan program-program dalam menghadapi Pemilu 2024.
"Ini juga untuk menjaga roda organisasi tetap berjalan baik hal-hal rutin atau yang sudah diprogramkan oleh Golkar Kota Sukabumi dalam hasil Musda dan Rakerda," katanya.
Pihak partai pun, kata dia, masih mempertimbangkan terkait pemberian bantuan hukum terhadap Jona Arizona. Sebab, kasus yang menimpa Jona Arizona merupakan masalah pribadi.
"Apabila diminta oleh pihak keluarga yang bersangkutan, kita akan mempertimbangkan pemberian bantuan hukum," ucapnya.