1 April Tiga Tahun Lalu, Kota Sukabumi Umumkan Kasus Covid-19 Pertama

Sabtu 01 April 2023, 04:15 WIB
Petugas gabungan saat melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah wilayah Kota Sukabumi pada 31 Maret 2020. Aksi ini ketika itu digencarkan untuk mencegah penyebaran Covid-19. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi

Petugas gabungan saat melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah wilayah Kota Sukabumi pada 31 Maret 2020. Aksi ini ketika itu digencarkan untuk mencegah penyebaran Covid-19. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Tepat tiga tahun lalu, 1 April 2020, Kota Sukabumi mengumumkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pertamanya. Pasien tersebut berasal dari institusi vertikal yang berada di wilayah Kota Sukabumi. Ini menjadi catatan awal pandemi mengunci seluruh sektor kehidupan masyarakat hingga akhirnya dapat dikendalikan.

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pertama itu diumumkan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Balai Kota Sukabumi, bertepatan dengan Hari Jadi Kota Sukabumi yang ke-106 tahun.

Berdasarkan laporan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, terungkapnya kasus pertama warga Kota Sukabumi ini berawal dari ditemukannya satu kasus warga Kabupaten Sukabumi pada 20 Maret 2020 dari RSUD Sekarwangi yang sebelumnya merupakan pasien rujukan dari RS Kartika Kasih Kota Sukabumi.

Pasien yang bersangkutan memang bekerja di dua rumah sakit yang ada di Kota Sukabumi (institusi vertikal) dan Kabupaten Sukabumi, namun dia berdomisili di Kabupaten Sukabumi, sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Setelah laporan diterima Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dari RS Kartika Kasih pada 20 Maret 2020, dilakukan investigasi kasus dan investigasi kontak erat terhadap pasien tersebut. Tracking dan tracing dilakukan selama 14 hari sebelum onset (waktu permulaan munculnya suatu penyakit) di RS Kartika Kasih dan rumah sakit institusi vertikal tempat pasien bekerja.

Selepas dilakukan pelacakan, pasien ini ternyata memiliki kontak erat dengan dua pasien lain (siswa institusi vertikal yang berstatus sebagai pasien dalam pengawasan) yang dirawat di rumah sakit institusi vertikal tersebut. Selain itu, ada juga lima siswa lain yang dirawat di rumah institusi vertikal yang sama.

Alhasil, ada tujuh siswa yang dirawat di rumah sakit itu dan mereka dirujuk ke RS Kramat Jati Jakarta. Selanjutnya, pada 25 Maret 2020, dilakukan tes polymerase chain reaction (PCR) terhadap tujuh siswa itu dan hasilnya positif.

Baca Juga: Pintu Masuk SARS-CoV-2, Film Dokumenter Kilas Balik Covid-19 di Kota Sukabumi

Dengan melihat waktu onset dan masa inkubasi, maka warga Kabupaten Sukabumi ini diduga tertular dari kedua siswa yang menjadi kontak eratnya saat dirawat di rumah sakit institusi vertikal tempat dia bekerja. Kemudian warga ini diduga menularkan kembali kepada orang yang bertugas di rumah sakit institusi vertikal tersebut alias rekan kerjanya sendiri. Ini merupakan generasi pertama kasus terkonfirmasi Covid-19 di Sukabumi yang jumlahnya sembilan orang.

Selanjutnya generasi kedua kasus Covid-19 di Sukabumi adalah para pembina di institusi vertikal, tenaga kesehatan, dan cleaning service rumah sakit institusi vertikal yang total berjumlah 15 orang.

Pada generasi kedua ini kasus pertama warga Kota Sukabumi yang ditemukan pada 1 April 2020 terungkap. Berdasarkan waktu onset dan masa inkubasi, generasi kedua diduga tertular dari siswa institusi vertikal yang berinteraksi dengan mereka dan menjadi kontak erat.

Domisili generasi kedua ini tidak hanya di asrama institusi vertikal tersebut, namun rata-rata memiliki rumah di luar wilayah itu. Pelacakan kontak erat dari generasi kedua pun dilakukan terhadap para keluarganya yang sebagian tinggal di luar wilayah institusi vertikal.

Pemerintah daerah kemudian membuat strategi untuk memutus mata rantai Covid-19 dengan melakukan tes swab terhadap semua kontak erat, termasuk pedagang, cleaning service, atau siapa pun warga Kota Sukabumi yang bekerja di wilayah institusi vertikal tersebut.

Maka sejak saat itu, peningkatan kasus di Kota Sukabumi tidak dapat dihindari dan hingga 25 April 2020, tercatat ada 25 warga Kota Sukabumi yang telah terinfeksi Sars-Cov-2 yang penularannya diduga berasal dari institusi vertikal. Peningkatan kasus serupa juga terjadi di Kabupaten Sukabumi.

Ledakan Kasus Awal Corona di Kota Sukabumi

Sejak ditemukannya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pertama di Kota Sukabumi pada 1 April 2020, kasus Virus Corona ini terus meningkat dan pemerintah daerah juga berupaya melakukan pemodelan bagaimana strategi penanganan dan pengendalian terbaik seiring dengan berkembangnya virus mematikan tersebut.

Dalam catatan sukabumiupdate.com, kota yang memiliki tujuh kecamatan ini pernah mengalami penurunan kasus Covid-19 dan masuk ke zona hijau pada bulai Mei dan Juni 2020. Bahkan pada momen ini Kota Sukabumi sempat dijadikan model untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Wakil Presiden Ma'ruf Amin bahkan meninjau secara langsung persiapan tatap muka ini.

Masuknya Kota Sukabumi ke zona hijau disebabkan adanya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tingkat Jawa Barat, sehingga saat itu positivity rate Kota Sukabumi berada di angka 1-2 persen.

Positivity rate sendiri adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan. Namun setelah itu peningkatan kasus terus terjadi dan kasus paling tinggi terjadi pada November setelah masa liburan di bulan Oktober.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa