SUKABUMIUPDATE.com - Sudah hampir delapan tahun, Smith Sasmitha (39 tahun), Seniman asal Kampung Cihaur RT 03/03 Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, menjalani profesi sebagai pelukis sosok Nyi Roro Kidul. Selama itu pula, ia menghasilkan ratusan karya lukisan sosok gaib yang dipercaya menguasai Laut Selatan dalam mitos Sunda dan Jawa tersebut.
Tak hanya Nyi Roro Kidul, Smith juga melukis Nyi Blorong, sosok gaib dari cerita rakyat Indonesia lainnya yang berwujud wanita cantik, bertubuh manusia dari pinggang ke atas, dan berwujud ular dari pinggang ke bawah.
"Hingga saat ini hampir 500 karya seni lukisan Nyi Roro Kidul dan Nyi Blorong. 400 lukisan diantaranya sudah terjual dengan harga terendah Rp 1 juta hingga Rp 4 juta, tergantung ukuran," kata Smith kepada sukabumiupdate.com, Senin 27 Maret 2023.
Selama melukis dua sosok legenda itu, lanjut Smith, pihaknya selalu menanamkan niat dalam hati bahwa hanya sebatas berkarya saja atau tidak ada niat yang lainnya.
"Makanya saat akan memulai melukis sosok Nyi Roro Kidul, atau Nyi Blorong selalu dibacakan dulu syahadat dan selawat. Pernah suatu hari lupa membacakan itu, lukisan tidak sesuai atau jelek, kadang memakan waktu lama, biasanya waktu 2 jam, atau 4 jam tergantung ukuran, bahkan sampai ada lukisan yang tidak jadi atau gagal," imbuhnya.
Baca Juga: Smith Sasmitha, Seniman Sukabumi dengan 120 Lukisan Nyi Roro Kidul
Smith menyebut ratusan lukisan yang ia buat diminati pembeli dari luar Jawa hingga luar negeri. Smith menjajakan karyanya itu di galeri hotel Samudera Beach Hotel. Tak hanya itu, ia juga mempromosikan hasil karyanya di media sosial, terutama Facebook.
Teranyar, ia mengaku mendapatkan puluhan order dari seorang pembeli di Facebook. Namun hingga kini, Smith menyebut tak mengetahui identitasnya. "Kami mendapat pemesan yang sampai saat ini tidak tahu identitasnya. Dia sangat menyukai lukisan Nyi Blorong, sudah hampir 10 lukisan sudah dipesannya, termasuk bulan Ramadan ini," ungkapnya.
“Pada awalnya kenalan di Facebook, terus saling tukar Nomor WhatsApp. Akun Facebooknya juga tidak ada photo profilnya, begitupun dengan akun WhatsAppnya kosong tidak ada fotonya. Dia itu laki laki, atau perempuan tidak tahu sama sekali, pesan lukisan lewat chat WhatsAap, tidak pernah telepon. Pembayaran dengan sistem COD, lukisan dikirim ke sebuah apartemen di Jakarta, lukisan sudah keterima, baru dia transfer," tambah Smith.
Menurut Smith, adanya pembeli misterius karyanya ini bukan pertama kalinya. Sehingga ia sebut kejadian ini sebagai kejadian ganjil. “Sama, dulu pernah ada yang mesan lukisan, bahkan sudah transfer uang DP, setelah lukisan selesai Nomor kontaknya langsung hilang, dan akun Facebooknya juga hilang. Jadi kejadian sudah dua kali," tandasnya.