SUKABUMIUPDATE.com - Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Sukabumi, H. Ujang Hamdun memberikan klarifikasi atas beredarnya video viral di twiter yang di posting oleh akun @LekKacung.
Dalam klarifikasinya, Ujang Hamdun menyampaikan bahwa adegan dalam video tersebut merupakan suatu video yang diperuntukan untuk konsumsi internal. Ujang Hamdun menyampaikan permohonan maaf atas beredarnya video yang telah meresahkan masyarakat Indonesia.
Berikut adalah klarifikasi lengkapnya yang di unggah oleh akun youtube resmi milik Kodim 06/07 Kota Sukabumi.
"Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Saya Haji Ujang Hamdun, Beserta rekan-rekan, sdr Apem, sdr Abdurazak, dan sdr David. Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan permohonan maaf atas segala video yang beredar, yang meresahkan warga Indonesia," ungkanya.
Selanjutnya, "Terkait dengan video tersebut dalam kesempatan ini ingin mengklarifikasi bahwa apa yang kami gunakan dalam video tersebut, terutama ini kitab (majmu awal), dan ini semua senapan angin, dan ini salah satu pelurunya," Kata Ujang Hamdun sambil menunjukan senjata-senjata yang seperti terlihat dalam video.
Berikutnya kata Ujang Hamdun, "Bahwa di video tersebut mohon maaf sekali lagi,
kami buat untuk konsumsi internal kami, untuk membangkitkan semangat di internal kami, dan ternyata ini video ini ada yang membagikan dan ini meresahkan masyarakat," tambahnya.
Kemudian kata Kang Uha sapaan akrab Ujang Hamdun, "Mohon sekali lagi untuk dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya, dalam kesempatan kali ini, sekali lagi kami berharap kepada seluruh keluarga, untuk membukakan pintu maaf kepada kami,
dan ini sangat mengganggu," sambungnya.
"Kami sekali lagi mengapresiasi, kami bukan kelompok intoleran atau melawan negara, seakan murni dipergunakan untuk internal kami. Mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya dan senjata ini semua hanya senjata-senajata angin,
tidak ada pelurunya," tandas Ujang Hamdun
"Dan kami serahkan sepenuhnya hari ini ke TNI Polri, untuk diambil (disita) dalam rangka untuk pembelajaran bagi kami, dan sekali lagi saya akhiri, ucapan terimakasih dan permohonan maaf sebesar-besarnya. Kepada jajaran TNI Polri yang telah berperan aktif pada kami untuk rapat pimpinan, terimakasih. wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh," tutup Ujang Hamdun
Untuk diketahui, sebelumnya diberitakan, Viral di Twiter video yang berisi sebuah adegan yang diperagakan oleh beberapa orang, video yang diposting akun salah satu pengguna Twitter @LekKacung itu menyematkan caption kata-kata yang seolah apa yang ada dalam video tersebut dari kelompok yang hari ini sedang memusuhi negara, yakni kelompok yang akan mendirikan khilafah.
"viralkan...! Kadrun Khilafah Bajingan Sudah Memiliki Senjata Api...! Mereka mereka Mau Makar Terhadap Negara...!," tulis @LekKacung dalam captionnya.
Dalam video yang berdurasi 48 detik itu diketahui salah seorang yang memakai pakaian khas timur tengah dengan memegang senjata (jenis senapan angin) sambil berdiri menyampaikan kata-kata dalam bahasa Arab. Dalam pidato yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan takbir tersebut tidak jelas untuk maksud apa dan tujuannya apa.
Namun jika diperhatikan dalam kalimah pidato yang disampaikan dalam bahasa Arab tersebut, jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, berisi kurang lebih seperti ini.
"hai para mujahid dimanapun berada. . . .(beberapa bait tidak jelas)...jadilah hamba Allah yang membunuh jangan jadi hamba Allah yang dibunuh,..." ucapnya.
Dari amatan sukabumiupdate.com, Video yang di upload pada 24 Maret 2023 itu sudah memiliki 54,4 ribu tayangan dan 627 retwet pada minggu, (26/03/2023).
Diketahui, dalam video itu sejatinya beberapa orang sudah tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat Sukabumi, diantaranya ada; Ujang Hamdun (diketahui sebagai Sekretaris Umum MUI Kabupaten Sukabumi) dan Razak Daud (diketahui sebagai Sekretaris Gerakan Pemuda Islam (GPI) kabupaten Sukabumi) dan dua orang lain diantaranya merupakan rekan sejawat mereka berdua.
Sukabumiupdate.com sudah berusaha meghubungi Sekretaris Umum MUI Sukabumi Ujang Hamdun untuk mendapatkan penjelasan, Namun belum ada jawaban.