Kini Huni Rumah Lapuk Sendirian, Cerita Janda Beranak 4 di Sagaranten Sukabumi

Selasa 21 Maret 2023, 12:45 WIB
Winda (50 tahun) di depan rumahnya di Kampung Pasirkupa, Desa Cibitung, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

Winda (50 tahun) di depan rumahnya di Kampung Pasirkupa, Desa Cibitung, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Janda bernama Winda (50 tahun) tidak punya banyak pilihan selain tetap menghuni rumah panggung yang sudah lapuk. Wanita beranak empat ini merupakan warga Kampung Pasirkupa, Desa Cibitung, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi.

Cerita hidup Winda disampaikan Kepala Desa Cibitung Irvan Sanusi kepada sukabumiupdate.com pada Selasa (21/3/2023). Irvan mengatakan material kayu rumah milik Winda telah lapuk dimakan usia, sehingga sebenarnya rumah panggung ini sudah tidak lagi layak untuk ditempati.

Irvan mengungkapkan suami pertama Winda sudah lama meninggal. Dari pernikahan ini Winda memiliki tiga anak. Pertama adalah laki-laki usia sekitar 30 tahun mengalami gangguan jiwa. Anak kedua usia 23 tahun juga gangguan jiwa. Sementara anak ketiga perempuan masih sekolah di madrasah aliah kelas III.

"Anak keempat Ibu Winda ini dari suaminya yang kedua (sekarang sudah bercerai). Anak keempat adalah laki-laki masih sekolah di madrasah sanawiah," kata Irvan.

Baca Juga: Huni Rumah Reyot, Janda di Tegalbuleud Sukabumi Tunggu Bantuan Pemerintah

Sebelum meninggal, suaminya yang pertama sempat bercerai terlebih dulu dengan Winda. Alhasil, anak pertama dan kedua dibesarkan ayahnya, sedangkan anak ketiga yang perempuan dirawat oleh Winda.

Namun setelah suaminya yang pertama itu wafat, anak pertama dan kedua Winda diurus pamannya lantaran ada sawah dan tanah peninggalan ayahnya. Sementara anak ketiga dan keempatnya saat ini diurus oleh sang nenek atau ibu Winda. Kondisi ini membuat Winda hidup sendiri.

Irvan mengatakan awalnya Winda menghuni rumah berukuran 4x8 meter persegi, namun saat ini tinggal tersisa bagian dapur akibat bagian yang lain sudah rusak parah sampai akhirnya dibongkar karena khawatir ambruk. Pada 2014, Winda sempat menerima bantuan renovasi rumah tidak layak huni (Rutilahu).

Namun, sebab rumah ibu Winda juga dalam kondisi serupa, maka pada 2022 rumah ibunya terlebih dulu dibangun melalui bantuan program Rutilahu dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ini dilakukan lantaran pertimbangan kedua anak Winda (anak ketiga dan keempat) yang tinggal di rumah tersebut bersama neneknya.

"Sebenarnya untuk rumah Winda sudah masuk program Rutilahu 2023, tapi sehubungan rusaknya parah dan viral di Facebook, akhirmya kami sepakat untuk memperbaikinya dengan cara gotong royong, sumbangan dari warga, donatur, dan dari perangkat desa, termasuk saya sendiri," kata Irvan.

Baca Juga: Janda di Surade Sukabumi Terpaksa Ngungsi Usai Rumahnya Ambruk

Winda saat ini bekerja serabutan. Adapun untuk bantuan dari pemerintah dia mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH). Sementara ibunya masuk program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD). Ivan menyebut ibu Winda sebenarnya punya kartu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), tetapi namanya tidak muncul.

"Ibunya punya kartu BPNT, tetapi namanya tidak muncul sehingga kami masukkan dalam program BLT-DD. Sudah berjalan tiga tahun," katanya.

"Pemdes sudah berupaya untuk memfasilitasi anaknya yang mengalami gangguan jiwa. Tahun kemarin anak yang pertama sudah sembuh setelah dirawat di RSJ Marzoeki Mahdi, Bogor. Bahkan kami sempat mewanti-wanti kepada pamannya agar selalu diperhatikan, tetapi sekarang kambuh lagi," ujar Irvan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa