SUKABUMIUPDATE.com - Jalan alternatif Tenjoayu terancam aliran Sungai Ciseupan yang tersumbat. Air dari sungai ini mengalir ke saluran di bawah jalan yang menjadi perbatasan Desa Tenjoayu dengan Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Titik sumbatan berada di saluran tersebut.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) M Abdul Rizki mengatakan, debit air Sungai Ciseupan bertambah karena hujan deras yang mengguyur pada Minggu, 19 Maret 2023.
Menurut dia, antara debit air dan saluran air tak seimbang sehingga air mulai naik sekitar pukul 21.00 WIB. Tingginya air, kata Rizki hampir mengenai ruas jalan alternatif.
Baca Juga: Jatuhnya Sambo, Bus Palabuhanratu-Bogor yang Terperosok di Cicurug Sukabumi
“Ada sekira sejengkal hampir mengenai ruas jalan. Jadi baru ancaman belum terjadi bencana," ujarnya kepada sukabumiupdate.com.
Adapun upaya yang dilakukan saat ini berkoordinasi bersama Damkar untuk membersihkan saluran air. "Kita jam 11 mulai evakuasi ke saluran air yang tersumbat, supaya aliran air kembali lancar,” ujarnya.
Ujang Samsul Muharram, Kaur Perencanaan Desa Nanggerang.
mengatakan air yang mengalir di Sungai Ciseupan berasal dari beberapa kampung di Desa Nanggerang seperti Kampung Cibilik, Kampung Gintung kemudian dari Kampung manggis, Desa Benda.
Baca Juga: Dekat dengan Nyi Roro Kidul, Palabuhanratu Sukabumi Jadi Tempat Menyeramkan Di Dunia
Apabila tidak hujan, debit air yang mengalir di Sungai Ciseupan kecil namun debit air akan bertambah saat hujan.
Menurut dia, kejadian ini sudah berulang kali dan saat ini semakin parah setelah ada proyek tol.
“Gorong-gorong kecil jadi tidak sesuai, ditambah pekerjaan tol [Bocimi] membuat material sisa proyek membuat pendangkalan di saluran tersebut,” Ujang.