SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), menyelenggarakan kegiatan pelatihan dan mitigasi bagi Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) se-Kabupaten Sukabumi.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di Prima Resort Pondok Halimun pada 15 hingga 17 Maret 2023.
Kalak BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan menyatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para personil di masing-masing daerah, agar siap dan sigap serta terampil dalam menangani bencana.
Baca Juga: Cerita Batu Jolang di Lereng Gunung Salak Sukabumi, Konon Dipakai Mandi Calon Raja
"Pelatihan ini rutin diadakan agar para personil P2BK, siap dan siaga dalam menghadapi bencana di setiap daerah,” ujar Wawan.
Dia menjelaskan seluruh peserta berjumlah 47 orang dari masing-masing kecamatan tersebut, diberikan materi teori dan praktek dalam penanganan kebencanaan.
Baca Juga: Target Polda Lampung, Viral Aksi Ringkus Sejumlah Pria di Parungkuda Sukabumi
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi Arianja Hasbulwafi menuturkan pemateri dalam pelatihan dari BNPB dalam hal ini Deputi Pencegahan, BPBD Provinsi Jabar dan Basarnas.
"Insya Allah kegiatan ini akan berguna bagi seluruh peserta yang mengikuti pelatihan, ketika nanti kembali ke masing masing daerahnya," jelas Arianja.
Sementara itu tempat yang sama, Ade Suryaman Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi, mengucapkan terimakasih kepada seluruh peserta pelatihan yang mengikuti pelatihan tersebut.
Baca Juga: Miliki 2060 Butir Tramadol, Pemuda Cibeureum Kota Sukabumi Terancam 15 Tahun Penjara
"Jika dibandingkan dengan honor yang diterima, tidak sebanding dengan kerja keras personil P2BK, di wilayah masing-masing dalam membantu menangani bencana, mohon keikhlasannya saja" tutur Ade.
Ade menjelaskan Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah yang memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana cukup tinggi.
Baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non-alam maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan.
Baca Juga: 2 Orang Tewas, Ini Kronologis Kecelakaan Maut di Cibeber Sukabumi
Untuk itu diperlukan kemampuan dalam mengidentifikasi, menganalisis dan mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi yang dapat mengurangi tingkat resikonya. Terlebih dengan semakin meningkatnya intensitas bencana dan keragamannya.
“Upaya penanggulangan bencana harus ditangani secara komprehensif, multi sektor, terpadu, dan terkoordinasi, dan dilakukan secara cepat dan tepat, namun tetap memperhatikan tertib administrasi dan akuntabilitasnya” ujar sekda.
Dalam menyikapi hal tersebut sekda berharap semua materi yang disajikan pada kegiatan Ini mampu disimak dan diserap dengan Baik serta mempraktekannya dengan benar sehingga perannya dalam penanggulangan bencana nanti sangat berarti dan dirasakan manfaatnya serta mampu menyesuaikan dengan perubahan paradigma penanganan bencana.
Baca Juga: Cerita Pekerja Asal Sukabumi, Berangkat Lebih Awal Akibat Jembatan Cikereteg Ditutup
Hal itu dikarenakan penanganan bencana tidak lagi berfokus pada aspek tanggap darurat tetapi lebih pada keseluruhan manajemen resiko, perlindungan masyarakat dari ancaman bencana merupakan wujud pemenuhan hak asasi rakyat dan bukan semata mata karena kewajiban pemerintah, penanganan bencana bukan lagi tanggung-jawab pemerintah tapi urusan bersama pemerintah dan dunia usaha-dunia industri.
“Dengan adanya perubahan paradigma seperti tersebut, saya harapkan disiplin,tanggung-jawab, dan komitmen para petugas dalam penanggulangan bencana, termasuk terkait kegiatan pra-bencananya seperti mitigasi, pencegahan dan kesiapsiagaan menjadi semakin terkoordinir terarah, terpadu/terintegrasikan, dan produktif,” pungkasnya.