Cerita Solehudin dari Warnasari Sukabumi, 19 Tahun Lahirkan Generasi Islam di Rumahnya

Kamis 16 Maret 2023, 12:17 WIB
Solehudin Ghojali (47 tahun) saat mengajar mengaji anak-anak di rumahnya di Kampung Lembur Situ, Desa Warnasari, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin

Solehudin Ghojali (47 tahun) saat mengajar mengaji anak-anak di rumahnya di Kampung Lembur Situ, Desa Warnasari, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Di ruangan seluas 3x5 meter persegi, Solehudin Ghojali (47 tahun) dengan tekun membina dan melahirkan generasi Islam di rumahnya. Sejak 2004 atau sudah 19 tahun, warga Kampung Lembur Situ, Desa Warnasari, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, ini terus menjaga tradisi mengaji bersama sang istri, Leli Nurlaeli (39 tahun).

Tak banyak yang diimpikan pasangan guru mengaji ini, selain ingin anak-anak di kampungnya dapat membaca Al-Qur'an dan memiliki pemahaman agama yang baik. Berbekal ilmu yang mereka punya, Solehudin dan Leli saat ini setiap hari membimbing sekitar 70 santri berusia tiga tahun sampai pelajar tingkat sekolah menengah pertama, tanpa berharap imbalan.

Rutinitas keduanya dalam mengajar dibagi beberapa waktu. Ini lantaran ruangan di rumah Solehudin tidak cukup jika harus menampung 70-an anak sekaligus. Alhasil, dia membuat jadwal mengaji menjadi tiga waktu yakni setelah salat Subuh, Magrib, dan Isya. Adapun yang diajarkan adalah seputar materi buku Iqra, Al-Qur'an, ilmu tajwid, hingga kitab kuning.

Baca Juga: Pemkot Sukabumi Serahkan Kadeduh untuk Juara MTQ Jabar dan Insentif Guru Ngaji

Rumah Solehudin dan istrinya ini sebenarnya tidak besar, hanya 6x9 meter persegi untuk total luas bangunan. Tetapi, mereka masih bisa menyediakan ruangan khusus sebagai tempat belajar anak-anak di kampungnya. Selain itu, kondisi rumah Solehudin juga sudah mengalami banyak kerusakan dan acapkali bocor di beberapa titik ketika hujan datang.

"Sering bocor itu karena atap rumahnya menggunakan asbes dan tidak memiliki langit-langit," kata Solehudin kepada sukabumiupdate.com di rumahnya pada Senin, 13 Maret 2023.

Selain tempat mengaji, rumah tersebut dihuni Solehudin bersama istri dan empat anaknya. Diketahui, anaknya yang paling besar saat ini duduk di bangku sekolah menangah atas (laki-laki), anak kedua di sekolah menengah pertama (laki-laki), anak ketiga masih pendidikan anak usia dini (perempuan), dan anak bungsunya laki-laki baru berusia 10 bulan.

Pada 2016, rumah semi permanen terbuat dari campuran papan dan bilik bambu yang ditempati keluarga Solehudin ini sempat direnovasi akibat pada bagian atap ambruk karena lapuk dimakan usia. Dia kemudian membangun kembali rumahnya itu dengan dana seadanya yaitu bantuan dari pemerintah desa setempat sebesar kurang lebih Rp 4 juta.

Solehudin sendiri tak menyangka uang Rp 4 juta mampu mendirikan kembali rumahnya bahkan menjadi lebih baik dari sebelumnya. "Saya berpikir karena Allah Maha Kaya. Saya ikhtiar saja. Alhamdulillah selesai juga," ujarnya yang merupakan lulusan Pondok Pesantren Siqoyaturrahmah Sukabumi.

Kondisi ekonomi Solehudin tak bisa dibilang memadai. Selain mengajar puluhan santri di rumahnya (beberapa santri kadang memberi sumbangan membayar listrik), dia juga mengajar di madrasah setelah waktu Zuhur dan mengajar privat apabila ada yang memintanya. Tetapi, penghasilan ini tak seberapa untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Baca Juga: Semangat Ustadz Tajudin: Difabel Asal Cikakak Sukabumi yang Aktif Mengajar Mengaji

Aktivitas lain yang sering dilakukan Solehudin untuk mencukupi keperluannya sehari-hari adalah membantu orang lain dengan menjual air galon dan gas LPG di rumahnya dengan imbalan Rp 500 per satu kali penjualan. Namun, dia tak pernah berkecil hati dan selalu berharap apa yang dilakukannya membawa manfaat untuk orang lain, terutama santrinya.

"Harapan saya untuk para santri, mudah-mdahan mereka menjadi anak yang saleh dan salihah, memiliki ilmu yang bermanfaat untuk dirinya dan orang lain. Bagi saya pribadi juga mudah-mudahan dari mengajar mengaji ini ganjarannya akan sampai kepada saya, seperti hadis yang menerangkan bahwa bilamana anak Adam meninggal, semua amalnya putus kecuali tiga, pertama sedekah jariyah, kedua ilmu yang bermanfaat, dan ketiga doa anak yang saleh dan salihah," kata dia.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa