Seperti Ada Mukjizat, Cerita Bidan Desa Rawat Bayi yang Dibuang di Cicurug Sukabumi

Minggu 12 Maret 2023, 08:59 WIB
Lokasi penemuan bayi yang diduga ditelantarkan, di Desa Purwasari, Cicurug | Foto : Ibn Sanubari

Lokasi penemuan bayi yang diduga ditelantarkan, di Desa Purwasari, Cicurug | Foto : Ibn Sanubari

SUKABUMIUPDATE.com - Lia Jamilah (41) menceritakan kondisi saat seorang bayi berjenis kelamin perempuan yang ditemukan di tepi jalan, tepatnya depan rumah warga di Kampung Purwasari RT 04/04, Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Sabtu 11 Desember 2023, sekitar pukul 05.30 pagi.

Menurut Lia, sebelum membawanya ke Puskesmas Cicurug, awalnya ia mendapatkan informasi melalui dari ketua RW setempat, yang menyatakan bahwa ada seorang bayi perempuan yang ditelantarkan di tepi jalan.

"Saya langsung ke lokasi rumah pak RW dan membawa bayi itu ke Puskesmas Cicurug sekira pukul 06.15 WIB," kata Lia kepada sukabumiupdate.com, Minggu (12/03/2023). 

"Saat ditemukan bayi tersebut kondisinya hanya mengenakan sarung bapak-bapak berwarna biru, yang ditilam di dalam dus, dengan dilumuri tanah merah di sekujur tubuhnya. kondisi bayi sempat kedinginan sehingga secepatnya dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan," ungkapnya.

Baca Juga: Dibuang di Pinggir Jalan, Warga Temukan Bayi Dalam Kardus di Cicurug Sukabumi

Lia Jamilah yang berprofesi sebagai Bidan Desa Purwasari tersebut menyatakan, bayi  telanjang yang hanya beralaskan sarung yang sudah basah dan penuh dengan tanah merah itu sepertinya bukan dilahirkan dirumah.

"Kaya melahirkan di kebun gitu, intinya dugaan bukan di rumah, karena kalau melahirkan di rumah, keadaan bayi hanya berlumuran darah aja, gak seperti ini. Badan bayinya kotor, banyak tanahnya di badan dan muka," tambah Jamilah. 

Jamilah menjelaskan, pada saat tiba di Puskesmas, bayi tersebut dibersihkan tali pusarnya terlebih dahulu, lantaran tali pusar bayi tersebut seperti diputus paksa, dalam artian tanpa menggunakan alat (gunting).

"Tali pusarnya itu kaya ditarik diputusinnya, acak acakan, semacam gak pake gunting gitu. Sehingga saya harus mencabut tali pusarnya supaya gak pendarahan, saya jepit pake penjepit. Udah gitu saya tunggu suhu badan bayinya hangat, baru kita bersihin semua bayinya sampai bersih," tuturnya.

Baca Juga: Bayi yang Dibuang di Cicurug Sukabumi Banyak yang Minat Adopsi, Ini Kata Bidan Desa

Lia merasa ada keanehan saat merawat bayi tersebut, karena berdasar pengalamannya dalam merawat bayi yang baru lahir ada cara-cara khusus agar bayi dalam keadaan baik.

"Saya rasa ada mukjizat buat bayi itu, karna setau saya kalau bayi tali pusarnya tidak dijepit. Atau dalam waktu lima belas menit kita menjepitnya gak pas, pasti darah berlumuran kemana mana. Ini mah gak dijepit, tapi gak ada darah di tali pusarnya, saat itu, saya kira bayinya udah meninggal," lanjutnya.

Menurut Lia, pihaknya menggunakan Infant Warmer (penghangat bayi), sekitar satu jam lebih. Karena pada saat itu bayinya kedinginan, walaupun sekujur tubuh bayi sudah dipenuhi dengan tanah. Namun sebelum dibersihkan (mandi), harus tetap menunggu sampai suhunya mencapai 36,5 derajat celcius.

"Menunggu suhu tubuhnya hangat. Setelah hangat sekira pukul 08.00 WIB, baru bayi dibersihkan. Ketika dibersihkan, baru terlihat ada tanda seperti bekas kuku atau apa gitu di tangan sebelah kanan, sekira satu sentimeter. Sama ada sedikit memar dilengan kiri," bebernya.

Baca Juga: Daftar Rekomendasi Restoran Enak di Sukabumi Cocok untuk Munggahan

Lia menyatakan, setelah menyuntik bayi tersebut dengan vitamin dan memberikan susu formula, untuk serapan asupan makanan.

"Saat itu kita suntik vitamin K. Adapun untuk asupan makanan dan saya berikan susu formula, karena darurat gak ada ASI," tandasnya.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)