SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sukabumi merespons mengenai aksi demo jalan rusak di Kampung Warunggombong, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, Rabu, 8 Maret 2023.
Kepala UPTD PU wilayah Cibadak, Sudarno menuturkan DPU Kabupaten sudah memprogram perbaikan untuk jalan Ciambar, namun dalam hal ini kerusakan jalan disebabkan oleh proyek Tol Bocimi seksi II.
Sedangkan PT Waskita pernah berjanji untuk melakukan perbaikan ketika tol Bocimi seksi II itu rampung.
Baca Juga: Raden Wangsadikusuma: Kerajaan Sukapura dan Syiar Islam di Sukabumi
"Dari kita [Dinas PU] pun akan ada pembangunan, tapi tuntutan mereka [pendemo] lebih ke PT Waskita yang berjanji. Katanya jika jalan tol Bocimi seksi II sudah rampung, nanti jalan rusak akan dkembalikan seperti semula. Dia [kontraktor] berjanji akan memperbaiki seperti semula," kata Sudarno kepada sukabumiupdate.com, Kamis (9/3/2023).
Sudarno menyatakan, jalan di Ciambar yang rusak itu adalah ruas Parungkuda-Lambau yang telah dibangun oleh Kabupaten Sukabumi. Namun karena digunakan kegiatan proyek oleh PT Waskita Karya, sehingga mengakibatkan kerusakan jalan.
Menurut dia, truk-truk besar yang melewati jalan Ciambar itu membawa material untuk tol. “Truk bawa material coran, muatan sampai 40 ton. Mengangkut materialnya kan lewat jalan kita [kabupaten], jalur Ciambar,” ujarnya.
Baca Juga: Warga Cibunarjaya Sukabumi Protes Jalan Butut Tak Kunjung Diperbaiki
Sudarno menegaskan kembali bahwa Dinas PU sudah memprogram untuk memperbaiki jalan tersebut dititik yang ditentukan. Namun apabila proyek masih berjalan maka perbaikan yang dilakukan akan sia-sia sebab jalan rusak kembali.
Sehingga PT Waskita harus merealisasikan janjinya.
"Intinya kalau dari pihak kami sudah mengusulkan dan memprogramkan [perbaikan] tahun ini, tapi kami ingin ada konsekuensi dulu dari pihak PT Waskita Karya dengan janjinya," pungkasnya.
Sementara itu, setelah melakukan demo, warga melakukan aksi menanam pohon pisang, di Kampung Babakan, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar. Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki.