SUKABUMIUPDATE.com - Alasan salah sasaran menyeruak dalam kasus pembunuhan pelajar SD di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Pelaku mengaku salah sasaran, dari atas motor yang melaju menyabet korban di pinggir jalan.
Pelaku sendiri saat itu disebut para saksi sebagai gerombolan bermotor karena tengah konvoi dengan banyak kendaraan roda dua, bahkan sambil mengibarkan bendera warna merah putih biru.
Alasan salah sasaran ini memantik respon publik. Netizen menyebut sebagian besar korban gerombolan motor adalah orang yang tidak berkaitan dengan para pelaku bahkan tidak mengenal mereka.
Baca Juga: Salah Sasaran Pak! Beredar Video Pelaku Bacok Siswa SD di Sukabumi Diinterogasi
Gerombolan bermotor disinyalir memang menyasar korban secara random, alias siapa saja yang ditemui di jalan. Bukan mengincar person, tapi lebih kepada aksi sadis dilakukan untuk memamerkan eksistensi kelompoknya.
“Bukan Salah Sasaran Mereka Memang Melakukan itu secara Terencana dan terstruktur mulai dari siapa algojonya siapa yang menunjuk korbannya, ini semua dilakukan untuk test keberanian para anggota terutama anggota baru yang direkrut,untuk gengsi karena semakin banyak kejahatan dan kebrutalan yang mereka buat akan menaikan rating geng motor mereka dimata lawannya,” tulis akun edi.kurniawan.000 di kolom komentar postingan instagram sukabumiupdate soal video rekaman pengakuan saat ditangkap tim gabungan satreskrim Polres Sukabumi.
Netizen lain mengamini komentar @edi.kurniawan.000, bahkan menyebut modus dan motif kekerasan gerombolan bermotor tidak jelas, korban bisa menyasar siapa saja yang ditemui di jalan tanpa perlu ada masalah terlebih dulu.
Baca Juga: Sebelum Bacok Siswa SD, 3 ABH Konvoi Cari Musuh di Palabuhanratu Sukabumi
“yup masih sama, cuma polanya beda, dulu teman saya ikutan geng motor sekitar tahun 2008an klo mau d segani dan klo masuk anggota harus berani, dia harus menjarah atau membobol distro gk seperti sekrg random nyerang ngebacok siapa saja gk ke harus musuh nya doank.. Cuman dulu sebatas stm atau sma beda ama Skrg sudah masuk smp bnr2 parah,” tulis akun instagram hendry_trueblue.
Analisis netizen ini mungkin ada benarnya, setidaknya apa yang dijelaskan tersebut terjadi dan dialami oleh para korban gerombolan bermotor. Salah satunya, pemuda 21 tahun warga Cikidang Kabupaten Sukabumi, yang nyaris kehilangan nyawa disabet senjata tajam saat berpapasan dengan gerombolan bermotor di jalan raya Parungkuda, Jumat malam, 3 Maret 2023.
Baca Juga: Dua Eks Genk Motor Dibekuk Usai Bacok Warga Cibitung Sukabumi
Saat itu sekitar pukul 22.00 WIB, ia melaju tak terlalu cepat dari arah Cicurug menuju Cikidang. “Pas lapang parungkuda, papasan sama rombongan motor. Mereka konvoi bawa bendera dari arah Sukabumi,” jelas pemuda yang minta identitasnya disamarkan ini kepada sukabumiupdate.com, Senin (6/3/2023).
Tanpa jelas penyebabnya, dari arah berlawanan salah satu dari gerombolan bermotor itu langsung menyabet senjata tajam ke arah korban . Beruntung korban sigap, menghindar dari sabetan sajam yang mengarah ke badannya.
“Senjatanya kena tiang kaca spion sebelah kanan. Tuh, kaca spion motor saya sampai hancur gini. Tangan saya bengkak kena tiang spion yang patah,” lanjutnya.
Baca Juga: Korban Genk Motor Kota Sukabumi Jalani Operasi Pengangkatan Tulang
Korban berharap ada tindakan tegas dari pihak berwenang, karena konvoi gerombolan bermotor ugal-ugalan dan brutal, mengancam keselamatan pengendara roda dua lainnya.
“Nggak ada sebab, tiba-tiba langsung sabet aja, sambil teriak-teriak,” beber korban yang jadi trauma keluar bermotor malam hari.