Keluarga Singgung Hukuman Mati, Siswa SD di Sukabumi Ternyata Dibacok Depan Adiknya

Minggu 05 Maret 2023, 18:22 WIB
Proses pemakaman siswa kelas VI SD berinisial R (16 tahun) di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Minggu (5/3/2023). R menjadi korban pembacokan pada Sabtu, 4 Maret 2023. | Foto: SU/Ilyas Supendi

Proses pemakaman siswa kelas VI SD berinisial R (16 tahun) di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Minggu (5/3/2023). R menjadi korban pembacokan pada Sabtu, 4 Maret 2023. | Foto: SU/Ilyas Supendi

SUKABUMIUPDATE.com - Tewasnya siswa kelas VI sekolah dasar (SD) berinisial R (16 tahun--sebelumnya disebut 12 tahun) di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Polisi bergerak cepat dan sudah menetapkan tiga anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang bertanggung jawab atas kasus ini.

Kakak korban, Angga Saputra, menceritakan secara singkat kepribadian adiknya yang menjadi korban dugaan pembacokan di depan SMPN 3 Palabuhanratu, Jalan KH Anwari, Taman Tenjoresmi/Taman Bunga, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Sabtu, 4 Maret 2023. Menurut Angga, korban dikenal sebagai orang pendiam.

Angga terakhir bertemu dengan korban pada Jumat, 3 Maret 2023. Angga sudah menikah sehingga tidak tinggal serumah dengan adiknya, namun masih tinggal di kampung yang sama yakni di Kampung Citepus Pam, Desa Citepus. Ketika itu waktu sudah Magrib dan Angga bertemu dengan korban di masjid serta sempat mengobrol.

Setelah itu, waktu mulai malam dan Angga kembali bertemu dengan adiknya. Kali ini, Angga bertemu dengan korban yang sedang tiduran di rumah temannya yang juga masih di kampung tersebut. Angga lalu bertanya kepada korban mengapa belum pulang ke rumah. Korban tidak menjawab pertanyaan kakaknya dan hanya diam.

"Sempat diingatkan pulang dan saya tanya kenapa tidak pakai selimut (saat tiduran di rumah temannya), tapi tidak menjawab. Ketika Magrib juga sudah diingatkan pulang," kata Angga kepada sukabumiupdate.com selepas pemakaman korban di kampung rumahnya pada Minggu (5/3/2023).

Baca Juga: Peran 3 ABH dalam Kasus Pembacokan Siswa SD di Palabuhanratu Sukabumi

Sejak malam itu, Angga tak lagi bertemu dengan korban. Dia kaget saat sehari berikutnya atau Sabtu (hari kejadian), menerima kabar adiknya dibacok di depan SMPN 3 Palabuhanratu. Kabar ini diterima Angga dari teman sekelas korban. Awalnya Angga tidak menyangka, sebelumnya akhirnya ke rumah sakit untuk memastikan.

"Anaknya (korban) memang pendiam. Tapi saat satu hari sebelum kejadian beda sekali. (Korban) itu jarang bicara dan belum pernah membantah," kata Angga.

Angga mengungkapkan korban yang merupakan anak keempat dari enam bersaudara memang sering sakit-sakitan. Akibatnya, kegiatan sekolah korban kerap terganggu hingga akhirnya korban satu kelas dengan adik perempuannya yang kelima. Ketika dugaan pembacokan terjadi, adik korban ada di lokasi dan mengalami trauma.

"Adik korban yang ada di kejadian sangat trauma sampai sekarang. Ketika kejadian memang bajunya itu penuh darah karena merangkul korban," ujar Angga. "Sekarang juga (adik korban) kadang teriak-teriak histeris. Dia trauma kalau lihat darah itu," imbuh dia.

Angga adalah kakak tertua korban dan sekarang berharap pembacok adiknya bisa dihukum mati. "Ya seimbang, hukuman mati," kata Angga.

Polisi Tetapkan Tiga ABH

Polres Sukabumi sudah menetapkan tiga anak berhadapan dengan hukum (ABH) dari 14 anak yang diperiksa dalam kasus dugaan pembacokan R. Ke-14 anak ini berusia sekolah lanjutan tingkat pertama (MTs) yang pada Sabtu, 4 Maret 2023 sekira pukul 11.40 WIB, melakukan kegiatan di salah satu pantai di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Belasan anak berstatus pelajar tersebut lalu konvoi menggunakan sepeda motor untuk tujuan mencari musuh dan bertemu dengan korban yang tengah berjalan kaki sepulang sekolah bersama adik dan teman-temannya mengenakan seragam pramuka.

Beberapa anak kemudian melakukan penganiayaan (dugaan pembacokan) terhadap korban hingga korban dilarikan oleh warga sekitar ke RSUD Palabuhanratu. Namun sayang, nyawanya tidak terselamatkan atau meninggal dunia. Setelah melakukan penganiayaan, sejumlah anak tersebut melarikan diri.

Baca Juga: Polisi Tetapkan 3 ABH dalam Kasus Siswa SD Dibacok di Palabuhanratu Sukabumi

Tak lama setelah kejadian, Satreskrim Polres Sukabumi dan Polsek Palabuhanratu langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan 14 anak-anak itu. Dari 14 anak, tiga ditetapkan sebagai ABH. Perannya, ABH 1 eksekutor, ABH 2 pembonceng dari eksekutor, dan ABH 3 adalah yang menyediakan alat (senjata tajam celurit).

Keterangan itu disampaikan Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede saat konferensi pers di Mapolres Sukabumi, Minggu (5/3/2023). Maruly mengatakan ketiga ABH saat ini masih dalam pemeriksaan oleh penyidik gabungan Satreskrim Polres Sukabumi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa