SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, M. Solihin, menyatakan duka cita mendalam atas meninggalnya R (12 tahun) siswa SD kelas VI korban pembacokan oleh pelajar di Palabuhanratu.
Orang nomor satu di lingkungan Disdik ini kemudian mendelegasikan sejumlah jajarannya yang membidangi SD dan SMP untuk langsung takziyah ke rumah duka di Kampung Citepus Pam, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (4/3/2023) malam.
“Kita dari Dinas Pendidikan takziyah untuk menyampaikan belasungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban,” ujar Devi Indra Kusumah, Kasi Kesiswaan dan Kelembagaan SMP Disdik Kabupaten Sukabumi kepada sukabumiupdate.com.
Devi mengatakan, Disdik sangat prihatin dengan kejadian ini. Pasalnya, berdasarkan informasi yang didapatnya, almarhum merupakan korban salah sasaran.
“Korban anak SD yang tidak bersalah, menurut informasi salah sasaran katanya. Tapi apapun itu, pada awalnya kan diberitakan oleh anak SMP, tapi sebenarnya oleh anak MTs. Kabarnya (pelaku) alhamdulillah sudah ditangkap oleh pihak kepolisian,” kata Devi.
"Terkait masalah hukum dalam kejadian ini kita serahkan ke pihak berwajib. Keluarga korban juga minta pelaku diadili seadil-adilnya," tambahnya.
Baca Juga: Polres Sukabumi Buru Pelajar yang Bacok hingga Tewas Siswa SD di Palabuhanratu
Menurut Devi, apa yang dilakukan oleh pelaku merupakan bentuk degradasi moral yang sungguh luar biasa serta bentuk perilaku menyimpang yang kini sedang dihadapi oleh anak usia remaja.
“Sangat-sangat memprihatinkan, terlepas dari itu anak MTs, anak SMP atau yang di bawah Disdik maupun Kemenag, ayo kita sama-sama mengawasi anak-anak kita agar tidak terjerumus berbagai macam jenis perilaku-perilaku menyimpang yang mungkin saja terjadi pada mereka. Tanpa diawasi, sudah pasti mereka akan menyimpang,” ujarnya.
Devi berharap kejadian ini sebagai cambuk agar tidak terjadi kembali kejadian anarkisme hingga kriminalitas oleh pelajar maupun anak remaja di mana pun di wilayah Kabupaten Sukabumi.
“Jadi tidak ada lagi tawuran, geng-gengan, karena tidak sedikit korbannya itu anak-anak yang tidak bersalah,” tandasnya.