SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pendidikan atau Disdik Kabupaten Sukabumi langsung memerintahkan Kelompok Kerja Kepala Sekolah SD (K3S) dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMP (MKKS) di Palabuhanratu pasca pembacokan hingga tewas pelajar Sekolah Dasar. Disdik sudah mengantongi sekolah mana saja yang beraktifitas pada saat kejadian, Sabtu (4/3/2023), untuk membantu pihak kepolisian mengungkap kasus ini.
Hal ini diungkap oleh Kadisdik Kabupaten Sukabumi, M Solihin. “Atas nama pemerintah Kabupaten Sukabumi khususnya jajaran dinas pendidikan kami berbelasungkawa atas musibah yang dialami korban R, salah satu anak didik kami di Palabuhanratu,” ucapnya kepada sukabumi melalui sambungan telepon.
“Disdik sudah mendata sekolah mana saja (SD dan SMP sederajat) di wilayah Palabuhanratu dan sekitarnya yang beraktivitas atau ada jam belajar mengajar pada hari sabtu,” lanjut Solihin.
Baca Juga: Bacok Siswa SD di Sukabumi hingga Tewas, Saksi: Pelaku Bawa Bendera Merah Putih Biru
Ini dilakukan karena menurut sejumlah saksi, gerombolan pelaku disinyalir juga dari kalangan pelajar juga.
Menurut Kadisdik, tidak semua sekolah beraktivitas pada hari sabtu karena ada yang menerapkan jam belajar 5 hari dalam sepekan dan ada yang enam hari. “Tadi melalui komisariat kami kumpulkan semua kepala sekolah, sehingga tahu sekolah mana saja yang beraktivitas saat hari kejadian pembacokan tersebut.”
Dari sana, Disdik akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian yang saat ini tengah memburu para pelaku, sambung Solihin.
Baca Juga: Polres Sukabumi Buru Pelajar yang Bacok hingga Tewas Siswa SD di Palabuhanratu
Sebagai langkah antisipasi, Disdik memerintahkan kepada seluruh sekolah untuk ikut memantau dengan ketat kegiatan pelajar di luar lingkungan pendidikan. Berkoordinasi dengan komite sekolah dan aparat setempat untuk menanggulangi potensi kenakalan pelajar sedini mungkin.
“Kita minta sekolah terus berkoordinasi dengan para orang tua, untuk mendorong anak-anak tidak berkeliaran di luar jam sekolah. Langsung pulang ke rumah setelah jam pelajaran usai,” tegas Solihin.
Seperti diberitakan sebelumnya, R (12 tahun) siswa kelas 6 salah satu SDN di Citepus Palabuhanratu meregang nyawa saat pulang sekolah. Ia dibacok gerombolan bermotor saat berjalan kaki menyusuri kawasan taman bunga gunung sumping, Sabtu (4/3/2023) sekitar pukul 11.00 WIB.