SUKABUMIUPDATE.com - Warga Palabuhanratu geger dengan peristiwa berdarah oleh pelajar. Seorang bocah siswa SD dibacok pelajar SMP pada Sabtu (4/3/2023) di sekitaran taman bunga, Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pasca kejadian ratusan warga berkumpul di RSUD Palabuhanratu. Korban yang terluka dibawa ke rumah sakit milik pemerintah daerah ini, setelah dievakuasi dari lokasi kejadian.
“Infonya kejadian jam 11 siang pas bubaran sekolah. Lokasinya dekat SMP Negeri nggak jauh dari taman bunga jalan gunung sumping,” ungkap Aldi, warga Ciwaru Sukabumi yang sedang berada di RSUD Palabuhanratu.
Baca Juga: Sampah Berserakan Dibawah Kolong Jembatan Nyalindung Sukabumi
Ia merekam saat korban dibawa warga ke rumah sakit tersebut. “Korban itu katanya pelajar kelas 6 SD yang sekolahnya di sana juga. Dibacok oleh pelajar SMP, luka dibagian belakang leher. Dibawa oleh polisi ke IGD RS Plara,” sambung Aldi.
Dalam video rekam tersebut, terlihat ratusan warga berkerumun di depan IGD RSUD Palabuhanratu. “Parah lukanya, ini banyak warga menunggu kabar kondisi anak itu (korban),” lanjut Aldi.
Sejumlah rekan korban dan warga di lokasi kejadian yang ada di RSUD Palabuhanratu, bercerita bahwa kejadiannya bukan tawuran. “Kata rekan korban sama warga di lokasi kejadian yang ikut ke rumah sakit itu bukan tawuran. Katanya sih tiba-tiba dibacok saja,” jelas Aldi.
Baca Juga: UPC Sukabumi Bayu Energi dan PTPN VIII Perpanjang Perjanjian Kerjasama
Humas RSUD Palabuhanratu Billy, membenarkan ada anak korban pembacokan yang saat ini tengah ditangani tim medis instalasi gawat darurat.
“Iya kang bener, sekarang lagi ditangani,” jelas Billy.
Menurut Billy, pasien datang ke igd sekitar jam 11.40 WIB diantar warga. Dengan kondisi luka sayat di leher sebelah kiri mengeluarkan banyak darah, kondisi kritis.
Baca Juga: Mengenal Tagana Kabupaten Sukabumi, Tim Tanggap Bencana dan Bantuan Sosial
“Korban laki-laki berusia 12 tahun, warga Citepus dan masih bersekolah di SD dekat rumahnya,” lanjut Billy yang kemudian mengabarkan korban akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 12.19 WIB. “Kondisinya saat datang kritis karena banyak darah yang keluar, karena luka terbuka di leher.”
Hingga berita ini diturunkan, redaksi sukabumiupdate.com, masih berusaha mengkonfirmasi kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Belum ada keterangan yang disampaikan, termasuk dari pihak sekolah dan dinas terkait.
“Saya cek dulu, belum dapat info pastinya,” jawab Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Khusyairin kepada sukabumiupdate.com