SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Sosial sebagai instansi pemerintah dengan peran meningkatkan kualitas kesejahteraan sosial perorangan, kelompok dan masyarakat, juga memiliki regu khusus, untuk penanganan cepat kebencanaan. Taruna Tanggap Bencana atau Tagana, selama ini menjadi salah satu pilar penanganan kedaruratan dan bantuan sosial bagi warga terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi.
Ini adalah implementasi salah satu tugas Dinas Sosial dalam membantu kepala daerah, melaksanakan urusan pemerintahan di bidang sosial, termasuk tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah oleh pemerintah pusat.
Dengan nomenklatur tersebut, Tagana dibekali kemampuan asesmen kebencanaan, termasuk suplai bantuan darurat, seperti sandang, sembako, selimut dan lainnya bagi warga terdampak bencana. Peran yang cukup viral di Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu wilayah di Indonesia dan jawa Barat yang memiliki potensi kebencanaan tinggi, mulai dari gempa bumi, tsunami, longsor, angin kencang, banjir dan lainnya.
Baca Juga: Nah Lho! Di Bali Turis Bule Protes Bising Suara Ayam Berkokok
Yus Sandras, Ketua Forum Komunikasi Tagana Kabupaten Sukabumi, sekaligus Ketua Tim Tagana Dinas Sosial mengatakan bahwa secara mudah tugas yang mereka emban adalah memastikan warga terdampak bencana tetap bisa makan.
Mulai dari tenda shelter untuk tempat tinggal sementara serta dapur umum untuk menyiapkan konsumsi.
“Seperti di Cianjur kemarin. Kami bergabung dengan tim tagana dinsos dari sejumlah kabupaten kota yang dikoordinir langsung oleh Kementerian Sosial. Menyiapkan konsumsi di 22 dapur umum, satu dapurnya menyediakan 3200 paket makanan, selama 37 hari. Dimana seluruh biaya operasional dari Kemensos." ucapnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat 3 Maret 2023.
Baca Juga: Update Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: 17 Meninggal, 2 Anak-anak
Tagana juga melengkapi diri dengan sejumlah peralatan pendukung lainnya, seperti boat atau perahu karet, serta APD lainnya. Diperkuat armada kendaraan operasional siaga bencana, mulai dari mobil Tangki air, mobil dapur umum, truk angkutan, motor trail, motor roda tiga (angkutan) dan mobil rescue patwal.
Tagana juga memiliki kepanjangan tangan di setiap kecamatan. Artinya lanjut Yus Sandras di Kabupaten Sukabumi ada 47 petugas tagana sesuai jumlah kecamatan yang dibutuhkan untuk menjangkau dan merespon lebih cepat ke lokasi bencana, sehingga proses assessment lebih cepat, dan penyaluran bantuan tidak terkendala waktu serta jarak.
“Jumlah total keseluruhan tagana dinsos kabupaten sukabumi itu ada 67 orang,” bebernya.
Baca Juga: Nama Sunda Mulai Hilang? Millenial Sukabumi Tak Kenal Denok Jatma Bulah atau Itoh
Yus menerangkan bahwa dalam menjalankan tugasnya tagana tetap berpegang teguh para prinsip kemanusian dan aturan yang berlaku. Ada sejumlah tahap permohonan bantuan yang dimulai dari desa dengan mengetahui dari pihak kecamatan kecamatan,melampirkan berita komisi kebencanaan, dokumentasi KTP dan KK penyintas/pemohon, serta ditandatangani oleh PB2BK,TAGANA, TKSK, BABINSA setempat, dengan format yang sudah disediakan.
“Jenis bantuan dibawah 50 orang penyintas (korban bencana) akan di cover oleh Dinas Sosial, jika lebih dari itu akan ditangani oleh dinas provinsi dan kemensos,” lanjut Yus Sandras.
Dinas sosial dalam proses rekrutmen tagana juga berlandaskan pada kebijakan yang sudah ditentukan. Melalui tahapan, pendidikan dan pendalaman keahlian. Disini tagana berada dibawah divisi perlindungan sosial.
Reporter: Restu (Kontributor)