SUKABUMIUPDATE.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM Bandung memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi soal penanganan pangan. Salah satunya keamanan jajanan anak sekolah dan
Tim dari BPOM Bandung diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, bersama Dinas Kesehatan, dan jajaran lainnya di kantor BKPSDM, Jumat (3/3/2023).
Koordinator Kelompok Substansi Informasi dan Komunikasi BPOM Bandung Endang Yaya, menyampaikan audiensi ini dalam rangka pembahasan program prioritas nasional (Pro PN) keamanan pangan. Pro PN terdiri dari Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) atau Desa Pangan Aman, Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas, dan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman.
Baca Juga: Diterjang Longsor, Dapur Rumah Warga Palabuhanratu Sukabumi Ambruk
Ia mengharapkan Pro PN tersebut dapat mendukung dan bersinergi dalam menciptakan keamanan pangan khususnya bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi.
Menanggapi hal itu Sekda Ades Suryaman menyambut baik program prioritas nasional keamanan pangan tersebut. “Pada prinsipnya kami pemkab sukabumi mendukung penuh dengan program (Pro PN) ini” ujar Ade dikutip dari portal resmi Pemkab Sukabumi.
Oleh karena itu, sekda meminta seluruh dinas terkait untuk segera bergerak dan berkoordinasi dengan BPOM Bandung dalam upaya merealisasikan program tersebut.
Baca Juga: Bimtek, DPRD Sukabumi Serap Ilmu Terkait Menyusun Pokir Sesuai Harapan Publik
Turut hadir pada pertemuan dengan BPOM Bandung ini, Kepala DKP, Kadis PMD, Plt. Kadinkes, Bappelitbangda, Kabag Kerjasama, serta undangan lainnya.
Kadinkes Kabupaten Sukabumi, Ardiana Tresnawiana usai pertemuan menegaskan bahwa keamanan pangan saat ini menjadi perhatian, ditengah makin maraknya kasus-kasus keracunan massal dan gangguan kesehatan akibat makanan, minuman termasuk obat.
Untuk itu Dinas Kesehatan melalui semua potensi tenaga kesehatan di puskesmas-puskesmas dan kader kesehatan di desa-desa terus menguatkan edukasi keamanan pangan dan obat-obatan. “Upaya ini harus terus menerus dan tidak berhenti sebagai edukasi kesehatan kepada warga,” ucap Ardiana Tresnawiana.