SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan warga di Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi diduga keracunan makanan. Mereka mengeluh pusing, lemas, mual, dan sakit perut sehingga sering BAB, usai menyantap nasi uduk.
Kapolsek Cikembar Polres Sukabumi AKP R Panji Setiaji mengatakan, peristiwa keracunan massal ini terjadi pada Selasa 28 Februari 2023 kemarin, menimpa 31 korban dengan rincian 15 warga Desa Sukamulya Kecamatan Cikembar dan 16 karyawan pabrik dari PT Paiho Indonesia.
Menurut Panji, peristiwa keracunan massal ini diduga kuat disebabkan karena warga tersebut mengkomsumsi makanan berupa Nasi uduk, oreg tempe, orak arik telur dan gorengan tempe mendoan yang didapat dengan cara membeli di sebuah warung milik SS yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan Kampung Ciangsana I Rt. 001/004 Desa Sukamulya Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun 31 orang korban keracunan sempat menjalani perawatan medis.
“Korban sudah mendapatkan perawatan atau pengobatan di Klinik PT. Paiho Indonesia sementara korban lainnya sudah berobat ke puskesmas Cikembar. Namun demikian korban tersebut tidak dilakukan rawat inap dan sudah pulang kerumahnya masing-masing serta sebagian karyawan PT. Paiho Indonesia ada yang langsung tetap bekerja,” ungkapnya.
Baca Juga: Pembangunan Tol Bocimi Seksi 2 Dikebut, Targetnya Bisa Dipakai Mudik Lebaran 2023
Berdasarkan pemeriksaan petugas kepolisian, kata Panji, peristiwa keracunan massal ini bermula saat Ketua RW 04 bernama Heri, mendapatkan informasi bahwa di lingkungannya ada beberapa warga yang mengeluhkan pusing, lemas, mual, sakit perut dan sering BAB, setelah mengkonsumsi nasi uduk.
Dimana makanan tersebut, didapat dari membeli di sebuah warung makan milik SS dengan harga sekira Rp3 ribu per bungkusnya pada Selasa 28 Februari 2023 sekitar pukul 06.15 WIB.
“Warga ataupun para karyawan, sebelum berangkat kerja setelah mengkonsumsi makanan nasi uduk tersebut selang jangka waktu sekitar 15 sampai 20 menitan, baru terasa efeknya. Yakni mengalami rasa lemes, mual, muntah dan sakit perut dan sering BAB,” paparnya.
Setelah itu, sekira pukul 12.00 WIB Ketua RW setempat memberitahukan kejadian tersebut, ke Mapolsek Cikembar dan pihak Puskesmas Kecamatan Cikembar, untuk penanganan lebih lanjut.
Setelah mendapatkan informasi kasus keracunan massal ini, ia bersama anggotanya langsung mendatangi TKP, pendataan korban, berkordinasi dengan piihak Puskemas Kecamatan Cikembar.
“Selain itu, kami juga mengumpukan barang bukti atau sample sisa makanan untuk di cek Lab,” timpalnya.
Baca Juga: DKUKM Dorong Lebih Banyak Produk UKM Kabupaten Sukabumi Masuk Pasar Modern
Saat ini, lanjut Panji, petugas medis dari Puskesmas Cikembar tengah melakukan observasi dan melakukan penelitian, untuk mengetahui penyebab makanan nasi uduk yang diduga menyebabkan keracunan massal.
Keracunan masal ini, tidak ada menimbulkan korban meninggal dunia, korban hanya dilakukan pengobatan atau rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Cikembar dan di klinik PT. Paiho Indonesia.
“Dengan adanya kejadian keracunan masal tersebut, tidak menutup kemungkinan akan adanya korban yang terus bertambah,” pungkasnya.