SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Sukabumi masih menerjunkan tim lapangan untuk menyisir dampak gempa simpenan, pada Selasa malam 28 Februari 2023. Selain merusak sekolah dasar di Simpenan, rumah warga di Kecamatan Cibadak juga dilaporkan terancam dari tebing longsor.
Kalak BPBD Kabupaten melalui Manajer Pusdalops, Daeng Sutisna menjelaskan saat ini seluruh tim lapangan masih memantau dampak gempa darat berkekuatan M.40 dengan kedalaman 11 km tersebut. “Guncangan kuat dirasakan di simpenan, palabuhanratu, Warungkiara, Lengkong dan sejumlah wilayah lainnya,” ucap Daeng kepada sukabumiupdate.com, Rabu (1/3/2023).
Selain merusak sebuah sekolah dasar di Loji Simpenan, lanjut Daeng gempa tersebut juga membuat tpt di tengah pemukiman warga cibadak ambruk alias roboh. Akibatnya rumah warga yang berada di pinggir tebing dan dibawahnya kini terancam.
Baca Juga: Cek Harga BBM 1 Maret 2023: Pertamax dan Pertamax Turbo Naik!
Lokasinya berada di Kampung Kaum Kidul, RT.04 RW 02 Desa Karangtengah
Kecamatan Cibadak. Laporan dari P2BK Daming supriatna mencatat kejadian itu berlangsung sekitar pukul 20.11 WIB, atau saat gempa mengguncang sebagian besar wilayah Sukabumi.
“TPT halaman rumah roboh akibat gempa bumi. Panjang 10 meter, tinggi 4 meter. Di belakang rumah Deri Heryana (41 tahun), dihuni 1 kepala keluarga 5 jiwa. Tidak dilaporkan ada korban dari peristiwa tersebut,” lanjut Daeng.
Retakan juga terjadi di lantai rumah. Hasil assesment petugas lapangan, kerusakan akibat gempa ini ungkap Daeng masuk kategori rusak sedang.
Baca Juga: Cari Atlet Baru, Apresiasi Wabup dan Disbudpora untuk Porseni Pelajar di Sukabumi
“Petugas lapangan (p2bk), bersama perangkat Desa/Kecamatan, Koramil, Polsek,Satpol dan Tagana melakukan pendataan serta memberikan himbauan ke masyarakat untuk waspada akan kondisi saat ini. Apalagi ada potensi hujan ekstrem, yang bisa memicu banjir dan longsor,” jelas Daeng.