Guling Munding dan Kekejaman Burnaby Lautier Bangun Jalan Kerbau di Sukabumi

Selasa 28 Februari 2023, 15:11 WIB
Ilustrasi penduduk Sukabumi zaman dulu. Artikel ini membahas sejarah Guling Munding. | Foto: Guttenberg via Irman Firmansyah

Ilustrasi penduduk Sukabumi zaman dulu. Artikel ini membahas sejarah Guling Munding. | Foto: Guttenberg via Irman Firmansyah

SUKABUMIUPDATE.com - Kisah Guling Munding di Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, mendapat penjelasan dari perspektif sejarah. Sebelumnya, cerita menarik di Jalan Nasional Sukabumi-Palabuhanratu ini dituturkan warga setempat bernama Nunung Heri (65 tahun).

Guling Munding Bantargadung merupakan wilayah jalan yang pernah dibangun pada masa Asisten Residen O.A Burnaby Lautier (1881-1883). Penamaan Guling Munding tak lepas dari jalan yang awalnya memang sering dilalui kerbau, terutama kerbau pembawa gerobak kopi dari Cibadak ke Palabuhanratu atau sebaliknya.

Pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah mengatakan selain kerbau pembawa gerobak kopi, ada pula kerbau yang dibeli dari Jampang dan dibawa beriringan ke Sukabumi melewati Guling Munding. Wajar jika memang ada cerita tentang munding (kerbau) yang terguling ke jurang di sekitar Guling Munding.

"Lokasi yang terlewati adalah jalan Cibadak-Palabuhanratu, tidak jauh dari Sungai Cimandiri. Jalur jalan Cibadak-Palabuhanratu yang sempat dirintis oleh van Riebeeck (1711) bukanlah jalur jalan pos yang dibangun Daendels (1808)," kata Irman kepada sukabumiupdate.com pada Selasa (28/2/2023).

Baca Juga: Cerita Guling Munding dan Anak Berbaju Merah di Jalan Raya Bojonggaling Sukabumi

Berdasarkan hasil survei Herman Willem Daendels, disimpulkan bawa daerah jalur kopi Sukabumi masih cukup layak dan masih bisa dilewati oleh gerobak yang ditarik kerbau. Menurut Irman, kerbau digunakan karena hewan berbadan besar ini mampu melintasi jalan berlumpur, terutama pada musim turun hujan.

Di sisi lain, pembangunan jalan Cibadak-Palabuhanratu ternyata menyisakan luka bagi masyarakat Sukabumi. Burnaby, kata Irman, adalah pemrakarsa jalan yang merupakan asisten Residen Afdeling Sukabumi pada masa Residen Priangan J.M Van Vleuten. Burnaby dalam sejarahnya terkenal sangat kejam.

Hal itu terungkap setelah Burnaby pindah ke Bogor dan menjadi asisten residen di sana (1884). Akibat perseteruan Burnaby dengan pemilik lahan di Ciomas, Bogor, dibukalah semua dosa Burnaby yang di antaranya terjadi di Gresik dan Sukabumi. Kekejaman ini berkaitan dengan pembangunan jalan Cibadak-Palabuhanratu.

Irman mengatakan saat Burnaby melakukan pembangunan jalan Cibadak-Palabuhanratu, terungkap bahwa prosesnya dilakukan dengan membawa masyarakat dari beberapa lokasi untuk bekerja tanpa dibayar. Bahkan konon, banyak lahan baik tanah, ladang, dan sawah masyarakat yang diambil tanpa ganti rugi.

"Jalan yang dibangun tidak pendek, tapi sepanjang 22 pos (pos pemberhentian kuda) mulai Cibadak hingga Palabuhanratu selebar 10-12 kaki," kata Irman yang juga penulis buku "Soekaboemi the Untold Story".

Baca Juga: Cerita Guling Munding dan Anak Berbaju Merah di Jalan Raya Bojonggaling Sukabumi

Sebab hampir bersamaan dengan pembangunan rel kereta api Buitenzorg Soekaboemi, maka pembangunan jalan ini dimulai dari Cibadak ke Cikembang hingga Guling Munding (Bantargadung) di tepi Sungai Cimandiri. Dari Guling Munding kemudian jalan dibangun sampai Bagbagan Palabuhanratu sebanyak 9 pos.

Hingga 1856, jalur Cimandiri dari Guling Munding menggunakan rakit digunakan pula untuk membawa komoditas ke Palabuhanratu. Namun sesudah penutupan Palabuhanratu sebagai pelabuhan internasional, jalan dialihkan menggunakan jalur darat baik dengan kuda maupun kerbau untuk dibawa ke Cibadak.

Burnaby berinisiatif membangun jalur Cibadak-Palabuhanratu supaya bisa membawa kereta penumpang yang ditarik kuda. Hasilnya memang bisa dirasakan karena kereta kuda berpenumpang lebih mudah lewat. Bahkan di beberapa lokasi dilengkapi lampu jalan menggunakan bensin.

Namun karena pelaksanaannya seperti kerja paksa, banyak pekerja kelelahan dan sakit, bahkan sebagian lagi meninggal dan diletakkan begitu saja di pinggir Guling Munding. Dari situ para pekerja dibawa ke rumahnya masing-masing dengan gerobak di sekitar Ardenburg (sekarang antara Cibadak-Parungkuda), Ciheulang, Cimahi, dan Sukabumi.

Ironinya, Burnaby merayakan selesainya pembangunan jalan dengan membawa para wanita menggunakan kereta kuda ke Palabuhanratu dan berpesta di sana. Salah satu tokoh yang keras mengungkapkan fakta ini adalah C.H.F Riesz dari Bogor yang menyebutkan kekejaman Mr Burnaby untuk jalan yang hanya sekelas jalan kerbau (Karbouwenweg) melalui Java Bode di akhir 1885.

"Faktanya memang banyak kisah yang kurang enak terkait kiprah Burnaby baik di Sukabumi maupun wilayah yang pernah ditempatinya saat bekerja," ujar Irman yang kini Ketua Yayasan Dapuran Kipahare.

Baca Juga: Angan Bung Karno di Sukabumi: Sulap Palabuhanratu Jadi Las Vegas Indonesia

Di Sukabumi, selain masalah pembangunan jalan, sempat tersiar kabar juga soal pengambilalihan lahan milik Kartawiguna di Baros. Tanahnya yang dibeli dari Lambi diambil paksa oleh asisten wedana Baros pada Maret 1882. Pengambilalihan tersebut dibantu polisi desa bernama Alimenggala.

Dalam sidang terungkap pengambilalihan itu dilakukan atas perintah Burnaby Lautier, sang asisten residen. Riesz yang juga pernah menulis beberapa buku terkait agraria dan sejarah, kesal lantaran meski dikenal karena perilakunya yang buruk, namun Burnaby tetap saja kariernya melesat, bahkan menjadi asisten residen Bogor dan kemudian menjadi residen Bali dan Lombok.

Atas dukungan pemerintah, Burnaby sendiri tetap tak terjamah secara hukum karena banyak yang membelanya sehingga tidak pernah dihukum atas perilakunya.

Informasi lebih lengkap soal Guling Munding akan diulas dalam buku terbaru Irman Firmansyah, menyusuri sejarah Palabuhanratu. Buku ketujuh Irman ini rencananya akan diterbitkan pada kegiatan Soekaboemi Tempo Doeloe, Juli 2023.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Musik22 Februari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu Extral Jennie BLACKPINK feat Doechii, yang Trending di Youtube

Jennie BLACKPINK kembali merilis lagu baru berjudul Extral yang dirilis pada Jumat, 21 Februari 2025. Kali ini, ia berkolaborasi dengan rapper wanita asal Amerika Serikat, Doechii.
Lirik Lagu Extral Jennie BLACKPINK feat Doechii, yang Trending di Youtube (Sumber : Youtube | Jennie)
Kecantikan22 Februari 2025, 16:54 WIB

Bisakah Mengunyah Permen Karet  Mengurangi Lemak di Wajah? Berikut 4 Risikonya

Mengunyah permen karet mungkin menyenangkan dan membantu melatih otot wajah, tetapi tidak cukup untuk mengurangi lemak di wajah.
Ilustrasi bisakah mengunyah permen karet mengurangi lemak di wajah (Sumber: Freepik/@drobotdean)
Sukabumi22 Februari 2025, 16:43 WIB

Usai Bacok Kakak hingga Tewas, Pelaku: Tolong Laporin Polisi Saya Bertanggung Jawab

Pelaku bacok kakak hingga tewas, menyerahkan diri kepada pihak kepolisian
F, pelaku bacok kakak hingga tewas. Sesaat setelah kejadian berdarah di Kadudampit Kabupaten Sukabumi (Sumber : dok warga)
Sukabumi22 Februari 2025, 16:21 WIB

Dari Rambonnet Hingga Ayep Zaki, Ngulik Sejarah 23 Wali Kota Sukabumi

Ngobrol dengan penikmat sejarah kesukabumian, Irman “Sufi” Firmansyah, kepemimpinan Kota Sukabumi dimulai pada masa kolonial Belanda dengan diangkatnya Mr. George François Rambonnet
Wali Kota Pertama, wali kota indonesia merdeka, wali kota dipilih DPRD dan pilkada serta wali Kota Sukabumi 2025 - 2023 (Sumber: dok berbagai sumber)
Bola22 Februari 2025, 16:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025

Persib Bandung akan bertemu dengan Madura United dalam pertandingan pekan ke-24 BRI Liga 1 2024/2025 yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@persib dan @maduraunited.fc)
Sukabumi22 Februari 2025, 15:23 WIB

Erik Ditemukan, Pemancing Hilang Disapu Ombak Pantai Karang Daeu Sukabumi

setelah tiga hari hilang, Jenazah pemancing yang tenggelam di pantai karang daeu Sukabumi ditemukan
Proses evakuasi jenazah Erik, pemancing yang hilang disapu ombak pesisir geopark ciletuh Sukabumi (Sumber: dok balawista)
Entertainment22 Februari 2025, 15:00 WIB

Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya

Grup band asal Purbalingga, Sukatani tengah menjadi sorotan publik usah mengunggah video permintaan maaf atas lagunya berjudul Bayar Bayar Bayar dinilai mengkritik kepolisian.
Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya (Sumber : Instagram/@dugtrax)
Sukabumi22 Februari 2025, 14:24 WIB

Saksi Ungkap Fakta Soal Tanah, Adik Bacok Kakak Hingga Tewas di Cikahuripan Sukabumi

Saksi kasus adik bacok kakak hingga tewas ungkap fakta soal tanah
TKP adik bunuh kakak di Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)
Bola22 Februari 2025, 14:00 WIB

Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025

Persita Tangerang akan menjadi temanya Borneo FC dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 yang bakal digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang.
Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@borneofc.id dan @persita.official)
Sukabumi22 Februari 2025, 13:43 WIB

Pedagang Makanan Merugi, Emak-emak Tunggu Solusi Wabah Lalat Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Pemukiman warga di Desa Caringin Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi adalah salah satu wilayah yang terdampak wabah lalat . Jarak pemukiman dengan lokasi perusahaan ayam itu kurang dari 1 kilometer.
Pedagang makanan merugi sejak wabah lalat serbu pemukiman di sekitar peternakan ayam di Cidahu Sukabumi (Sumber: dok pedagang)