Nelayan Sukabumi Tak Melaut Akibat Gelombang Tinggi, Waspada Juga Banjir Rob

Selasa 28 Februari 2023, 12:47 WIB
Perahu atau kapal nelayan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Selasa (28/2/2023). Nelayan tak melaut akibat gelombang tinggi. | Foto: SU/CRP/Ilyas Supendi

Perahu atau kapal nelayan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Selasa (28/2/2023). Nelayan tak melaut akibat gelombang tinggi. | Foto: SU/CRP/Ilyas Supendi

SUKABUMIUPDATE.com - Aktivitas nelayan di laut Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, menurun akibat cuaca yang tak bersahabat ditambah potensi gelombang tinggi 4 hingga 6 meter di perairan selatan Sukabumi. Ini sesuai prakiraan cuaca yang diterbitkan BMKG pada 27 Februari 2023 dan berlaku sampai 1 Maret 2023.

Kepala Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Palabuhanratu David Ibrahim mengatakan gelombang tinggi berpengaruh terhadap hasil tangkapan lantaran sebagian nelayan terutama dengan kapal di bawah 10 gross tonnage (GT), memilih tak melaut. David memprakirakan hanya 25 hingga 35 persen nelayan yang tetap mencari ikan.

David menyebut hasil tangkapan bisa berkurang hingga 50 persen akibat gelombang tinggi yang berujung nelayan tidak melaut. "Saat kondisi cuaca buruk ini kami mengimbau, baik langsung maupun lewat grup WA, agar nelayan memperhatikan keselamatan. Tak lupa membawa life jacket," katanya, Selasa (28/2/2023).

Baca Juga: Prakiraan BMKG Terkini, Kawasan Pesisir Sukabumi Berpotensi Terdampak Gelombang Tinggi

Menurut David, apabila para nelayan ada yang memaksakan melaut pun, mereka akan berpikir dua kali karena hasil tangkapan tidak akan banyak dan akhirnya membuat rugi akibat beban operisional yang tetap tinggi. Kondisi ini diperparah dengan dampak kenaikan harga BBM yang masih terasa dan berpengaruh bagi para nelayan.

"Sementara harga ikan di pasaran saat ini stabil karena suplai dari luar itu masuk. Jadi untuk konsumen masih aman," katanya.

Kasatpolairud Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar mengimbau masyarakat tetap berhati-hati terkait cuaca ekstrem di kawasan wisata pantai Palabuhanratu.

Tenda mengungkapkan kondisi angin dan gelombang cukup tinggi memasuki Februari ini dengan rata-rata ketinggian gelombang bisa 2 sampai 4 meter. Sementara angin bertiup dari laur ke darat sehingga sangat memengaruhi gelombang.

"Menghimbau masyarakat di sekitar pantai untuk hati-hati, tidur tidak terlalu nyenyak karena sewaktu-waktu banjir rob akan menimpa warga di bantaran pantai," katanya. "Kita juga mengimbau para nelayan tidak memaksakan melaut dalam situasi cuaca ekstrem. Lebih berharga nyawa daripada harta, bisa dicari lagi," lanjut Tenda.

Baca Juga: Siklon Tropis Freddy di Samudera Hindia, Waspada Gelombang Tinggi Capai 6 Meter

Tenda tak lupa mengimbau wisatawan yang berlibur ke kawasan Palabuhanratu supaya tetap waspada akan kemungkinan spot-spot pantai mengalami gelombang yang cukup tinggi. Dia meminta wisatawan tidak memakasakan mandi di pantai akibat cuaca yang tak bersahabat. Kunjungan wisata ini meningkat karena akan Ramadhan.

"Karena sebentar lagi akan melaksanakan puasa jadi banyak wisatawan yang berlibur khususnya Sabtu dan Minggu, dibandingkan minggu kemarin," katanya.

Sementara ini Tenda menyatakan belum ada laporan dampak cuaca ekstrem mulai Pantai Batu Bintang hingga Cibangban termasuk Ujunggenteng. "Kemarin-kemarin ada perahu terbakar tapi tidak ada korban jiwa cuma material," katanya.

Reporter: Ilyas Supendi (CRP)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)