SUKABUMIUPDATE.com - BMKG (Badan Metologi Klimatologi dan Geofisika) mengeluarkan prakiraan cuaca terkini, menurutnya ada potensi terjadi gelombang tinggi 4-6 meter di perairan pantai selatan Sukabumi mulai hari ini, Senin 27 Februari 2023 sampai 1 Maret 2023.
Dalam keterangan tertulisnya pada tanggal 24 Februari 2023, Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Indra Gustari menyampaikan bahwa BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia, dimana berdasarkan data analisis cuaca terbaru terdapat potensi signifikan dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia khususnya wilayah Jawa Barat.
Kondisi dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan
tersebut antara lain: Peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan, hujan secara signifikan di wilayah Indonesia. Intensifikasi seruakan dingin Asia signifikan di wilayah Indonesia bagian barat yaitu +10.0 (normal < +10), SST anomaly berada pada +0.5 s/d +3.0 °C sehingga dapat kecepatan angin permukaan dan meningkatkan potensi awan hujan di sebagian wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat.
Kemudian menurut Indra, Sirkulasi siklonik terpantau di sebelah barat daya Lampung, yang mendukung terbentuknya pertemuan massa udara/konvergensi di sepanjang pesisir barat Sumatera dan Pulau Jawa, sehingga berpengaruh pula terhadap peningkatan curah hujan, kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya.
"terpantaunya beberapa aktifitas gelombang atmosfer, yaitu gelombang Kelvin di
pesisir selatan Jawa dan Rossby Ekuatorial berada di Jawa Timur, Bali dan Kep. Nusa
Tenggara, kondisi tersebut berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan
di beberapa wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Koswara Kepala Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, yang merupakan bagian dari kawasan pantai selatan Sukabumi yang rentan banjir rob dan gelombang tinggi, mengatakan ada beberapa titik yang berpotensi terdampak gelombang tinggi di kawasan pantai Citepus.
"sepanjang kawasan pantai yang berada di desa Citepus berpotensi terdampak itu ada 5 titik, RW 11, 12, 13, 03, dan 04, diantaranya itu dipantai Istana Presiden, NR, Baldes RTH, pantai Muara Padi-padi, Kebun Kalapa atau kampung wisata sampai Katapang Condong," ujarnya ditemui di Balai Desa Citepus, Senin (27/2/2023).
Lanjut Koswara menjelaskan, terdapat sekitar 300 tempat tinggal yang berpotensi terdampak gelombang tinggi. Home stay, warung hingga penginapan juga ada yang berpotensi terdampak.
"jumlah bangunan yang berada dipantai berpotensi terdampak untuk tempat tinggal sendiri ada 300 tempat tinggal, dari keseluruhan titik yang tadi disebutkan dan tempat usaha diantaranya ada rumah makan, home stay, warung kecil dan juga penginapan itu kurang lebih ada 372," jelasnya.
Menurutnya, Pemerintah Desa sudah melakukan upaya dengan memberikan imbauan kepada warga pesisir dan masyarakat yang berkunjung untuk waspada.
"upaya dari pemerintah desa memberikan himbauan kepada warga yang melakukan aktivitas dan juga tinggal di area titik rawan potensi gelombang tinggi, untuk selalu berhati-hati dan berwaspada, karena bencana kapan saja bisa terjadi," ucapnya.
kata dia Sebelumnya, terjadi kerusakan sekitar 20 bale warung dihantam gelombang tinggi.
"sejauh ini ada laporan di kampung pantai wisata kurang lebib ada 20 bale warung kecil yang kena dampak gelombang tinggi," kata Koswara.
Reporter : CRP Ilyas Supendi