Siasat Belanda Cegah Pekerja Perkebunan Teh Sukabumi Ingat Kampung Halaman

Sabtu 25 Februari 2023, 19:31 WIB
Perkebunan teh Cimenteng, di Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi. (Sumber : Ragil Gilang)

Perkebunan teh Cimenteng, di Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi. (Sumber : Ragil Gilang)

SUKABUMIUPDATE.com - Perkebunan teh yang ada di daerah Pajampangan Kabupaten Sukabumi menarik untuk ditelisik karena memiliki kisah panjang mengenai pekerja pemetik teh yang didatangkan dari luar daerah hingga upaya belanda membuat pekerja itu tak pulang ke kampung halamannya.

Salah satu tokoh Pajampangan Kamaludin (72 tahun) menuturkan kebun teh di wilayah Pajampangan dibuka oleh Belanda pada tahun 1927 kemudian sempat dikuasai Jepang sejak 1942. Kebun teh tersebut diteruskan oleh Indonesia semenjak Merdeka pada 1945 hingga saat ini.

Kamaludin menyatakan pada tahun 1927 berdiri perkebunan Teh Citalahab di Kecamatan Jampangtengah disusul oleh perkebunan Teh Bojongasih dan perkebunan Teh Cigaru - Cijiwa di Desa Bojongasih, Kecamatan Simpenan pada tahun 1930 dan perkebunan Teh Cimenteng yang masuk Kecamatan Simpenan dan Kecamatan Lengkong tahun 1940.

Baca Juga: 7 Mitos Bunga Wijaya Kusuma, Datangkan Jodoh Hingga Kesayangan Nyi Roro Kidul

Adapun perkebunan yang usianya paling muda adalah perkebunan Teh Nagawarna Lengkong yang dibuka tahun 1960. Kebun teh ini berada dekat SMAN Lengkong.

Dari sejumlah perkebunan itu, teh terbaik dihasilkan dari perkebunan Citalahab, perkebunan Cimenteng serta perkebunan Jayanegara Kabandungan.

Namun karena tidak memiliki mesin untuk pengolahan maka mulai tahun 1961, teh dari perkebunan Cimenteng dibawa untuk diolah di perkebunan Jayanegara yang pemiliknya Hj Aja Wiarsih binti H. Alimudin. Demikian juga dengan teh dari perkebunan Citalahab serta Teh Cigaru - Cijiwa.

Baca Juga: Masjid Al Jabbar Bakal Ditutup Sementara, Ridwan Kamil Ungkap Alasannya

Sedangkan Teh perkebunan Nagawarna Lengkong diolah di Jalan Baros Sukabumi dan usai diolah dikembalikan lagi ke Lengkong.

“Usai diolah, teh dikemas di Cigandok Lengkong selanjutnya diekspor ke negara Jepang, Filipina, Australia serta New Zealand," paparnya.

Kamal menyatakan ketika perkebunan teh itu dikuasai Belanda, buruh pemetik teh itu didatangkan dari luar Sukabumi. Mereka datang dari Banyumas, Brebes, Plered dan Sleman. Oleh Belanda, mereka diberi tempat tinggal berupa bedeng. 

Baca Juga: Lempar Bakso Diduga Isi Sabu ke Lapas Nyomplong Sukabumi, Pelaku Ditangkap

Para pekerja itu umumnya buta huruf. Sebab yang menjadi hal utama, buruh perkebunan yang penting patuh, taat kepada mandor dan majikan perkebunan.

Belanda juga mendatangkan hiburan kesenian daerah asal para buruh pemetik teh itu, tujuannya agar para buruh perkebunan merasa betah.

Tapi hal itu merupakan trik Belanda, agar para buruh ini tak ingat pulang. Selain mendatangkan hiburan dari daerah asal, Belanda juga mengenalkan judi seperti gupluk, sintir, serta judi lainnya. Tujuannya agar uang yang didapat habis terkikis sehingga mereka tidak bisa pulang ke daerah asal.

Baca Juga: Profil Ade Ary Syam Indradi, Kapolres Metro Jaksel Asal Sukabumi

“Sungguh dahulu begitu menyedihkan, memprihatinkan. Mereka tidak bisa berdikari untuk ikut mengolah lahan perkebunan, tapi mereka terlena dengan kesenangan yang disuguhkan majikan perkebunan,” ungkap Ki Kamal.

Hingga saat ini sebagai bedeng tersebut masih ada dan sudah beberapa kali direhab diantaranya ukurannya yang diperluas. Sehingga bentuknya seperti rumah pada umumnya.

"Dulu ukuran 3 meter X 5 meter untuk yang sudah berkeluarga, sekarang mungkin sudah berbeda, terdiri dari ruangan tengah, satu kamar ukuran kecil, dan dapur, namanya tipe 26," ujarnya.

Jumlah bangunan itu tergantung banyaknya pekerja. Misalkan ada 30 keluarga, maka dibuatkan 30 bedeng ukuran tipe 26.

"Untuk yang masih sendiri dikasih 3 meter X panjang misal 30 meter, lalu disekat sekat sehingga 10 sekat. Dengan bahan bangunan kayu, bambu, dan atapnya seng, mungkin sekarang sudah ganti atapnya pakai djabesmen," jelasnya.

Suasana di perkebunan pun sudah jauh berbeda, seperti di perkebunan Cimenteng ada sekolah dasar. Sarana pendidikan juga dibangun diareal perkebunan, baik di Lengkong, Cigaru, bahkan tiap perkebunan.

"Namun suasana rumah Bedeng tetap menjadi ciri khas sebagian karyawan yang masih menempatinya, ada juga yang sudah pindah ke perkampungan beli tanah dan membuat rumah,” ujarnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Mewujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:13 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Iyos-Zainul Sebut Solusi Masyarakat Sejahtera Tak Cukup Melanjutkan

Paslon Iyos-Zainul berkomitmen mengelola seluruh potensi demi mewujudkan Sukabumi yang Agamis, Sejahtera, Inovatif dan Kolaboratif.
Paslon nomor urut 1 Iyos-Zainul saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)
Food & Travel22 November 2024, 14:30 WIB

Wisata Alam Karacak Valley, Menikmati Keindahan Hutan Pinus dan Curug di Garut Kota

Karacak Valley Garut adalah pilihan yang tepat untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih asri.
Kawasan Taman Wisata Karacak Valley terletak di perbukitan dengan pemandangan hutan pinus yang masih asri. Foto: IG/karacak_valley
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:28 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Iyos-Zainul: Pengalaman 38 Tahun

Dengan pengalaman Pak Iyos selama 38 tahun di pemerintahan dan Pak Zainul yang juga berpengalaman dalam mengelola pemerintahan, kami tetap percaya diri.
Paslon 01 Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Bola22 November 2024, 14:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB.
Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB. (Sumber : X/@BorneoSMR/@persib).