Penjualan Menurun, Pangkalan LPG 3 Kg di Kota Sukabumi Resah

Jumat 24 Februari 2023, 20:29 WIB
Penjualan LPG 3 Kilogram bersubsidi | Foto : Syams

Penjualan LPG 3 Kilogram bersubsidi | Foto : Syams

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah sub penyalur LPG 3 kilogram bersubsidi di Kota Sukabumi mengeluhkan penjualan elpiji dipangkalannya mengalami penurunan drastis. Hal tersebut diungkapkan Ketua Paguyuban Pangkalan Gas LPG 3 Kilogram Kota Sukabumi, Dadang Suherman (54) kepada sukabumiupdate.com, Jumat (24/02/2023).

Menurut Dadang, penurunan penjualan sudah mulai dirasakan sejak awal januari 2023. Dampak utama yang dirasakannya adalah bagaimana para pemilik pangkalan harus berjibaku dengan pencapaian target harian yang lambat.

Dadang menambahkan, kasus seperti ini baru pertama kali terjadi sepanjang dirinya menjadi sub penyalur LPG 3 kilogram di Kota Sukabumi.

Dadang menyebutkan, faktor penyebab lambatnya penyerapan LPG ke tingkat konsumen diduga sejumlah warung-warung yang menjadi penjual LPG ditingkat akhir mendapatkan akses LPG 3 kilogram lebih murah dari yang dijual oleh pangkalannya.

"kalau yang bisa menjual lebih rendah dari pangkalan tidak ada lagi selain dari agen," duga Dadang.

Padahal, menurut Dadang, keuntungan agen sudah tinggi, sehingga apa yang dilakukan agen sangat mengacaukan situasi penjualan di sejumlah pangkalan.

Baca Juga: Warga Jangan Lupa! Inilah 7 Wakil Rakyat Dapil V Kabupaten Sukabumi

"sekarang ini penjualan di setiap pangkalan sangat kacau," tandasnya.

Dadang menduga, apa yang menjadi nekadnya para agen menjual langsung ke pengecer tingkat akhir, karena mereka memiliki stok yang melimpah (overload).

"pengamatan saya di kota Sukabumi ini terlalu banyak agen, sehingga mereka kebingungan mengeluarkan barang," sambung Dadang

Ditempat yang sama, aktivis Sukabumi, Taufik Hudyat menyampaikan bahwa keadaan kekacauan di setiap pangkalan menurut pengamatannya dimulai sejak terbitnya SK Walikota Sukabumi terkait pengaturan Harga Eceran Tertinggi (HET). Dimana Kota Sukabumi ditetapkan HETnya sebesar Rp19.000.

"para pangkalan sangat mengikuti SK Walikota tersebut, walaupun mereka tidak diajak bicara sebelum SK itu diterbitkan," timpalnya.

Menurut Taufik, dengan keadaan seperti ini walikota Sukabumi harus mengevaluasi efektifitas SK tersebut. Alih-alih menguntungkan masyarakat, justru sebaliknya.

"keputusan Walikota tentang pengaturan harga LPG itu harus di evaluasi atau bila perlu dicabut, karena SK Walikota terasa percuma bagi para pemilik pangkalan dan para konsumen," bebernya.

Yang terjadi justru, menurut Taufik, dengan overloadnya DO ditingkat agen, menyebabkan distribusi elpiji 3 kilogram bersubsidi menjadi tidak efektif.

"dimana supply melebihi deman yang menyebabkan beralihnya pemakai non subsidi pindah ke LPG 3 kg, dan akhirnya mengakibatkan beban subsidi negara," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak
Bola30 Januari 2025, 14:15 WIB

Persib Hati-hati Tergelincir! Persija Menguntit di Posisi Dua Hanya Beda 5 Poin!

Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5.
Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5. (Sumber : X/@Persija_Jkt/@persib).
Sukabumi30 Januari 2025, 14:07 WIB

Warga Protes! Objek Wisata Bukit Karang Numpang Sukabumi Digerus Tambang

Bukit ini dikenal karena memiliki pemandangan yang indah.
Warga menunjukkan aktivitas tambang batu karst di bukit Karang Numpang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa