SUKABUMIUPDATE.com - Dalam rangka mendukung sekolah Adiwiyata, yang merupakan sekolah berbudaya lingkungan di wilayah Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Pemerintah Kecamatan Cidahu berinovasi dengan cara menghimbau sekolah yang ada di wilayahnya untuk membawa botol minuman dan tempat makan dari rumah.
Hal itu bertujuan untuk mengurangi pencemaran sampah plastik dari kemasan jajanan, yang biasanya marak ditemukan pada ingkungan sekolah. Bertepatan dengan Mieling Poe Basa Indung, pihaknya memulai dengan menghimbau kepada beberapa Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Cidahu, untuk membawa botol minuman dan tempat makanan dari rumah.
Camat Cidahu Jaenal Abidin menyatakan, ada ribuan jumlah pelajar di Kecamatan Cidahu yang aktif sekolah, meliputi PAUD, SD, SMP/MTS dan SMA/SMK/MA. Jika ribuan orang setiap harinya membawa kemasan plastik untuk minum dan kemasan sterofom pada makanan, dari tukang dagang, pada saat hari itu juga produksi sampah akan banyak.
"kita sedang menggiati program Reduce, Reuse dan Recycle (3R). Yang pertama reduce yaitu mengurangi sampah, kedua reuse yaitu menggunakan kembali dan recylce yaitu mendaur ulang. Tentunya disini kan banyak perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), ketiganya itu, dari CSR ada kegiatan atau projek," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (21/02/2023)
Menurut Jaenal, anak sekolah dihimbau membawa botol plastik/tumblr, untuk anak bisa minum air dimanapun ketika membutuhkan, lantaran airnya sudah tersimpan di kantong. "Jangan sampai anak mau minum, dia malu atau nahan,sehingga kapanpun dia haus bisa langsung minum. Jadi salah satu manfaatnya memudahkan," tegasnya.
Kemudian, sambungnya, hal tersebut bertujuan untuk mengurangi dehidrasi, mengurangi sampah plastik, lantaran yang tadinya menimbun banyak sampah plastik, perlahan akan berkurang dengan diberlakukan murid-murid membawa botol minum atau tempat makan.
"Selain itu, salah satu cara untuk penghematan atau efisiensi terhadap murid- murid, termasuk pedagang bisa lebih hemat. Ketika hendak jajan, murid bawa botol minuman, maka bisa menggunakan botol minuman atau tempat makam yang dibawanya. Otomatis pedagang mengurangi modal atau beban belanja, jadi pedagang pun diuntungkan," kata Ia.
Ia menjelaskan, sekolah yang telah lama berjalan dengan baik, seperti membawa botol atau tempat makan dari rumah. Sampai dengan hari ini sudah mendapatkan manfaat yang luar biasa. Kemudian kata Ia, kegiatan ini akan diberlakukan pada setiap sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Cidahu.
"Kita bertahap, untuk kedepannya kegiatan ini berlaku ke semua tingkat sekolah yang ada di Cidahu. Hari ini kebetulan karena SD, ada peringatan Mieling Poe Basa Indung. Jadi tadi alhamdulillah masyarakat, khususnya orang tuanya, kompak menyambut kegiatan tersebut," jelasnya.
Selain itu, kegiatan Mieling Poe Basa Indung, sekaligus deklarasi penggunaan botol air dan misting. "Yang mana membiasakan yang sebelumnya pedagang memberikan mangkok sterofom atau plastik dan sedotan minuman, kini jajanan tersebut dituangkan ke dalam wadah yang dibawa murid," tuturnya.
Ia menyatakan, sebelumnya sudah ada tradisi membawa tempat minum/makan di beberapa sekolah kecamatan Cidahu, namun pihaknya berusaha untuk menggebyarkan kegiatan tersebut, dengan tujuan lingkungan tetap bersih dan tetap sehat dengan tidak adanya sampah plastik.
"Kebetulan kita akan menjadi lokasi, kegiatan penilaian Kabupaten/Kota sehat, salah satunya inovasi tadi, yaitu sekolah cantik tanpa adanya sampah plastik, dengan cara penguragan sampah," ungkapnya.
Disinggung tentang Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang marak di wilayah Cidahu, pihaknya menyatakan tidak kontraproduktif terhadap itu…