Jam Gereja di Sukabumi Lebih Tua dari Jam Gadang, Loncengnya Sepabrikan Notre Dame de Paris

Selasa 21 Februari 2023, 12:05 WIB
Gereja Sidang Kristus Kota Sukabumi. | Foto: Facebook/GSK Sukabumi

Gereja Sidang Kristus Kota Sukabumi. | Foto: Facebook/GSK Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Gereja Sidang Kristus merupakan salah satu bangunan heritage ikonik yang masih tersisa di Kota Sukabumi. Gereja ini menjadi simbol keberagaman lantaran letaknya yang berdekatan dengan Masjid Agung Kota Sukabumi yakni di Jalan Masjid, Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole.

Pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah mengatakan pada awalnya Gereja Sidang Kristus dibangun atas dasar kepentingan warga Protestan yang saat itu kurang terorganisir di Kota Sukabumi. Pasalnya, zending Kristen Protestan ketika itu terfokus di wilayah Pangharepan Cikembar sebagai desa Kristen di Sukabumi.

Sementara di Kota Sukabumi, gereja Katolik berdiri megah sejak awal di Jalan Grote Postweg (sekarang BJB Jalan Ahmad Yani). Kondisi ini cukup beralasan, mengingat banyak anggota jemaat Kristen Protestan di Kota Sukabumi yang mendukung gerakan antipribumi. Ini juga akhirnya yang menyebabkan kepemilikan rumah sakit gemeente (sekarang RSUD R Syamsudin SH) diserahkan kepada misi Kristen Protestan berdasarkan rapat anggota dewan gemeente, bukan kepada misi zending Protestan.

Irman mengungkapkan gereja Protestan di jalan alun-alun utara atau Jalan Masjid (kini Gereja Sidang Kristus) berdiri atas bantuan Lenne, pemilik lahan yang juga pemilik Hotel Selabintana. Dalam catatan resminya, gereja ini berdiri sejak 1911, namun sebenarnya dalam berita kebaktian sudah muncul sejak 1905.

"Tetapi belum dipastikan apakah lokasinya sama atau tidak, mengingat tahun 1900 foto-foto area alun-alun utara belum menunjukkan keberadaan gereja tersebut. Ditengarai pembangunan gereja yang awalnya disebut Protestantsche Kerk itu memang sekitar 1911. Ini terkonfirmasi dari keberadaan lonceng tua bertuliskan Soekaboemi 1914," kata Irman kepada sukabumiupdate.com pada Selasa, 21 Februari 2023.

Baca Juga: Setahun Dibuka, Wajah Baru Lapang Merdeka Sukabumi dan Kisah Berdirinya Hotel Victoria

Selain bangunan, keberadaan jam dinding pada Gereja Sidang Kristus menjadi keunikan tersendiri karena lebih tua daripada Jam Gadang di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Irman menyebut jam dinding Gereja Sidang Kristus dibuat pada 1911, dipasang bersamaan dengan berdirinya bangunan. Sementara jam dinding pada Jam Gadang dibuat 1926.

Tak berbeda dengan Jam Gadang, jam dinding Gereja Sidang Kristus juga menuliskan angka IV romawi dengan IIII yang sering kali menjadi misteri.

Konon, kata Irman, dalam sejarahnya, IIII memang angka empat romawi sebelum diubah ke IV, karena angka IV adalah singkatan dari dewa Romawi, Jupiter, yang ditulis IVPPITER. Ini kemudian menyebabkan Raja Louis tidak suka dan meminta untuk mengubah (tulisan angka empat romawi).

Irman yang juga Ketua Yayasan Dapuran Kipahare mengatakan jam dinding di Gereja Sidang Kristus disambungkan dengan lonceng (dibuat 1914) secara mekanik yang diproduksi oleh perusahaan Klokkengieterij Eijsbouts asal Asten, Belanda. Perusahaan produsen lonceng ini didirikan pada 1872 oleh Bonaventura Eijsbouts.

"Yang luar biasa, produsen ini juga pembuat lonceng di katedral Notre Dame de Paris, Prancis. Tampak tulisan Soekaboemi 1914 menjadi ciri yang membedakan lonceng ini dengan lonceng di Notre Dame de Paris," ujar Irman.

Pada mulanya, lonceng tersebut berbunyi setiap jam dan setiap ada kegiatan di gereja. Kegiatan-kegiatan besar seperti peringatan tahun baru masehi juga kerap diadakan di gereja ini dengan mengundang pengkhotbah dari luar seperti Batavia dan Malang. Acara pernikahan juga sering dilakukan di Gereja Sidang Kristus.

Dalam kegiatan pemerintah pun, sering kali iringan para pejabat dan pawainya melewati gereja ini serta Masjid Agung, mengingat jalan masjid pada awalnya melintasi Masjid Agung (sekarang menjadi teras masjid bagian timur). Ini ditengarai sebagai legitimasi terhadap konsep spiritual karena alun-alun sendiri memiliki konsep macapat di mana sebelah barat adalah lokasi ibadah.

Baca Juga: Jelang Natal, Daftar 59 Gereja di Sukabumi Lengkap dengan Alamatnya

Nama Protestantsche Kerk masih digunakan hingga 1941 terhadap Gereja Sidang Kristus. Namun, terjadi peralihan pengurus jemaah dari orang Belanda ke orang Tionghoa. Salah satu tokoh Tionghoa yang mengurusi gereja ini adalah Pouw Boun Giok. Kemudian gereja ini disebut juga Gereja Protestan Tionghoa (Chinese Protestant Kerk) yang disebut Cih Tuh Ciao Hui. Nama Tionghoa ini sempat terukir pada dinding Menara yang sekarang sudah seluruhnya dicat putih.

Baru pada 17 September 1941, melalui Staatsblad Hindia Belanda Nomor 395, bangunan tersebut namanya resmi diubah menjadi Gereja Sidang Kristoes--kekinian menjadi Kristus. Untuk mempermudah, alamatnya sering disebut di Jalan Grote Postweg, meski sebenarnya di Jalan Masjid yang bersambung ke Grote Postweg.

Menurut Irman, ketika Jepang masuk, banyak tempat ibadah non-muslim yang dijadikan bangunan serbaguna seperti gudang. Termasuk Gereja Sidang Kristoes yang juga tak lagi diisi aktivitas peribadatan. Selain karena banyak orang Belanda yang ditahan di kamp interniran, orang Tionghoa pun tidak disukai Jepang akibat perang Jepang Cina.

Sementara masjid-mesjid masih difungsikan karena Jepang membutuhkan dukungan kaum muslimin untuk membantu berperang melawan sekutu.

Saat proklamasi berkumandang dan terjadi pengambilalihan kekuasaan di Sukabumi, Gereja Sidang Kristoes difungsikan kembali sebagai tempat ibadah. Gereja ini dikelola oleh ordo kristus dengan badan hukum Yayasan Gereja Sidang Kristus. Ketika Belanda melakukan agresi, gereja ini menjadi gereja yang luput dari bumi hangus kota karena para pejuang menghormati tempat ibadah sehingga gereja itu masih berdiri hingga sekarang.

"Gereja Sidang Kristus menjadi ciri toleransi yang berdampingan tak jauh dari Masjid Agung Kota Sukabumi. Di atas menara gereja, terdapat kaca bundar yang bisa melihat Masjid Agung yang anggun dari menara Gereja Sidang Kristus," kata Irman.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life22 Februari 2025, 09:01 WIB

Cara Menanamkan Kebiasaan Puasa pada Anak Sejak Dini: Trik Sukses Agar Mereka Bersemangat

Mengajarkan anak untuk berpuasa sejak dini adalah salah satu cara yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan kedisiplinan.
Ilustrasi Mengajarkan Kebiasaan Puasa Pada Anak Sedari Dini (Sumber : Freepik)
Bola22 Februari 2025, 09:00 WIB

Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: Tantangan Pangeran Biru Raih 3 Poin!

Persib vs Madura akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
Persib vs Madura akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : X@persib/@MaduraUnitedFC).
Inspirasi22 Februari 2025, 08:00 WIB

Info Loker Lulusan D3 Semua Jurusan, Penempatan di Area Jabodetabek

Loker D3 Semua Jurusan ini tersedia untuk mengisi posisi Manufacturing Apprentice dan dibuka hingga 21 April 2025 mendatang.
Info Loker Lulusan D3 Semua Jurusan, Penempatan di Area Jabodetabek (Sumber : Freepik/@pressfoto)
Food & Travel22 Februari 2025, 07:00 WIB

Resep Mie Leor Bumbu Kacang, Menu Takjil yang Banyak Dijual di Bulan Puasa

Menu Mie Leor bahkan banyak dijual di bulan puasa sebagai makanan takjil.
Resep Mie Leor Bumbu Kacang, Menu Takjil yang Banyak Dijual di Bulan Puasa. Foto: IG/@TeniSondari
Science22 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 Februari 2025, Sedia Payung Saat Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 22 Februari 2025.
Ilustrasi. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 22 Februari 2025. | Foto: Pixabay
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk