SUKABUMIUPDATE.com - Rumah panggung ukuran 6x7 meter persegi milik Tini (60 tahun) janda tua di Kampung Cikanteh RT 02/10 Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, roboh akibat diterjang hujan disertai angin pada Kamis 16 Februari 2023 pukul 23.00 WIB.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Ciemas, Idrus Stansyah mengatakan kondisi rumah yang dihuni tiga orang itu memang sudah lapuk dimakan usia. Bahkan pada saat kejadian, penghuni rumah tertimpa bangunan yang mayoritas bermaterial kayu. Beruntung tak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut.
"Saat itu pemilik rumah sedang tidur di ruangan rumah bagian depan, sedangkan anak dan cucunya tidur di kamar depan. Tiba-tiba rumahnya roboh terutama pada bagian atap rumah bagian tengah. Penghuni tidak sempat keluar, ahirnya tertimpa puing bangunan dari atap genteng dan kayu-kayu yang berjatuhan. Sedangkan kamar depan yang digunakan tidur sama anak dan cucunya tidak ikut roboh," ujarnya.
Baca Juga: Pemilihan Ketua RW di Cipatuguran Sukabumi Rasa Pilpres, Kotak Suara dari Triplek
"Beruntung cepat ditolong sama tetangga, pemilik rumah, anak dan cucu selamat tidak terluka hanya mengalami syok, dengan kondisi lemas dibantu warga malam itu juga langsung pindah ke rumah anaknya yang terdekat. Tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam kejadian itu, pemilik rumah saat puing puing berjatuhan terhalang kayu yang roboh," tambah Idrus.
Idrus menyebut, rumah tidak lagi layak dihuni karena kondisi rusak berat sehingga pemilik beserta cucunya mengungsi ke rumah anaknya yang terdekat. Akibat kejadian ini, pemilik menderita kerugian kurang lebih Rp 35 Juta.
"Hari ini bersama warga melakukan evakuasi puing puing bangunan, kami sudah melaporkan kejadian tersebut, ke BPBD Kabupaten Sukabumi, koordinasi dengan Muspika, serta Pemdes," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Desa Mekarjaya, Bambang Sujana membenarkan adanya rumah yang ambruk milik warganya. Kemarin pihaknya sudah mengecek ke lokasi. Ia menyebut pemilik rumah sudah terdaftar penerima bantuan PKH (Program Keluarga Harapan).
"Memang kondisi rumahnya sudah lapuk. Dan itu sudah kami usulkan untuk program Rutilahu tahun 2023, namun keburu ambruk karena hujan dan angin," pungkasnya.