SUKABUMIUPDATE.com - Unik, pemilihan Ketua RW 21 Kampung Cipatuguran Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Minggu (19/2/2023) digelar layaknya pemilihan umum presiden atau kepala daerah.
Proses pemilihan dilakukan secara demokrasi, yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) diharuskan mencoblos salah satu dari dua pasangan kandidat ketua RW dan wakilnya di bilik suara. Pemilih yang datang, diharuskan mendaftar terlebih dahulu. Usai mencoblos warga wajib menempelkan tinta ke jarinya sebagai tanda telah memilih.
Ketua Panitia, Tendi mengatakan tahapan pemilihan dilakukan seperti pemilu pada umumnya. Diantaranya ada proses penjaringan pasangan calon ketua RW, lalu dilakukan pemutakhiran data pemilih (Pentarlih) oleh Petugas Pentarlih yang dibentuk panitia, hingga pembentukan panitia pemungutan suara (PPS).
"Pertama-tama kemaren pada waktu pas ketua RW 21 pak Ujang Sudira selesai masa baktinya, maka warga antusias untuk membentuk kepanitiaan pemilihan, dan alhamdulillah saya sendiri sebagai panitia, terpilih di internal panitia sebagai ketua. Setelah itu saya mencanangkan pemilihan ini layaknya dalam pemilihan Pemilu," ujarnya kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Viral Pengeroyokan di Sukaraja Sukabumi, Berawal dari Tukang Parkir Tak Terima Ditegur
Menurutnya, pemilihan ketua RW yang dilakukan layaknya Pilpres ini sangat didukung penuh oleh warga RW 21 yang terdiri dari 4 RT. Diketahui, biasanya pemilihan Ketua RW dilakukan dengan musyawarah biasa atau ditunjuk dan mengajukan sendiri warga yang ingin menjadi ketua RW.
"Ini permintaan dari warga juga bahwa pelaksanaan pemilihan RW ini ingin betul-betul dilaksanakan secara demokratis, makanya ini bukan sebatas pemilihan, ini adalah wisata demokrasi. Seolah-olah ini pembelajaran untuk nanti pelaksanaan pemilu," jelasnya.
"Proses tahapannya ketika saya terbentuk sebagai ketua panitia, saya langsung menyerahkan administrasi ke Kelurahan, setelah itu saya langsung di SK-kan, setelah itu maka tahapan-tahapannya penjaringan calon, terus pentarlih, pelaksanaan DPS dan DPT itu dilaksanakan," tambahnya.
Tendi menuturkan total warga yang terdaftar dalam DPT ada 852. Adapun calon yang bertarung adalah pasangan nomor 1 Sudiarto Bahari dan Dasiwan, sedangkan pasangan nomor 2 yaitu Wahyu dan Ai Solehah.
Sebelum mencalonkan diri, lanjut Tendi, para calon kandidat pasangan ketua RW dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 250 ribu per pasangan calon.
"Sebelumnya sih ada tiga calon, sehubungan ini ada namanya biaya pendaftaran sebesar Rp 250 ribu, maka satu calon mengundurkan diri, sehingga yang lolos itu cuman 2 calon," tuturnya.
Baca Juga: Curug Ciseupan, Hidden Gem di Bantargadung Sukabumi yang Mempesona
Tedi mengatakan, sebelumnya di RW 21 pernah dilakukan pemilihan semacam ini, namun antusias warga tidak seantusias seperti sekarang.
"Sebelum-sebelumnya memang pernah juga dilaksanakan, tapi tidak seantusias seperti ini, dan juga kemarin-kemarin tidak dilaksanakan seperti pentarlih, hanya sebatas pelaksanaan biasa saja," ucapnya.
Saking antusiasnya warga dalam pemilihan ketua RW, terlihat para pedagang berdatangan ke Posyandu Cipaturugan sebagai lokasi pemilihan. Warga pun terlihat antre menunggu mencoblos sebelum dipanggil oleh panitia. Aparat keamanan dari Linmas pun terlihat melakukan pengamanan di tempat pemungutan suara.
"Ya seperti layaknya pemilihan pemilu aja, seperti tinta untuk tanda mencoblos juga disediakan, bilik suara juga disiapkan sebanyak 4 bilik suara karena ini pemilihnya membludak lebih dari 800, maka saya sediakan 4 bilik suara, termasuk kotak suara satu terbuat dari triplek bilik dan kotak suaranya," pungkasnya.
Saat berita ini ditayangkan, waktu pencoblosan sudah selesai, dan sedang digelar proses penghitungan suara. Adapun pengumuman siapa ketua RW 21 yang terpilih akan digelar selepas penghitungan suara rampung.
Selama pelaksanaan para pendukung masing-masing calon bersikap sportif, dan menerima hasil siapa yang terpilih nantinya.
Reporter: Ilyas Supendi (CRP)