SUKABUMIUPDATE.com - FM (19 tahun), seorang remaja warga Desa Warungkiara Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi diduga menjadi korban pengeroyokan oleh oknum Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Akibatnya, korban menderita sakit pada bagian tubuhnya dan trauma.
Ia sempat mendapatkan penanganan medis di RSUD Palabuhanratu, sebelum akhirnya diperbolehkan pulang pada Sabtu (18/2/2023) siang.
Sepupu korban, Iqbal (35 tahun) mengatakan, FM saat ini kondisinya mulai membaik, namun masih mengalami trauma dan sesekali merasakan sesak.
“Baru pulang tadi siang. Alhamdulillah sudah mulai membaik, cuman masih syok. Mukanya masih bengkak, kepala memar, sesekali masih mengeluhkan sesak. Semalem sempet di oksigen dan di infus,” ujar Iqbal kepada sukabumiupdate.com.
Iqbal mengungkapkan, kejadian dugaan kekerasan ini terjadi pada Jumat 18 Februari 2023 kemarin sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu korban sedang mengantarkan buah-buahan kepada pamannya di Desa Ubrug Warungkiara.
“Saat itu disuruh bibinya untuk ke rumah pamannya di Ubrug, antar buah-buahan. Maklum karena sudah hujan, jadi ada genangan air. Jadi istilahnya kecipratan air si pemukulnya itu,” imbuhnya.
Baca Juga: Dewan Pers Resmi Serahkan Draf Perpres Media Berkelanjutan ke Dirjen IKP
Merasa bersalah, lanjut Iqbal, saat itu korban kemudian berinisiatif turun dari motornya dan meminta maaf kepada salah seorang terduga pelaku.
“Begitu turun minta maaf ke si pelaku, anak itu ditanya ‘mana kunci motor’, yang satu lagi ujug ujug nonjok dari belakang kena ke wajahnya (korban), seketika FM langsung tersungkur ke solokan disitu, terus dipukul beramai ramai oleh kedua orang itu,” ungkapnya.
Berdasarkan penuturan korban, saat kejadian banyak saksi yang melihat, hingga akhirnya diketahui bahwa salah satu pelaku adalah seorang BPD.
“Untuk pelaku katanya BPD Ubrug, gak tahu BPD Warungkiara, emang sih desanya desa Ubrug Kecamatan Warungkiara, jadi kejadiannya di Pangkalan Ojek Ubrug yang arah ke Sorong, pas disitu pisan,” tuturnya.
Akibat kejadian itu, kata Iqbal, korban alami luka memar di bagian kepala, wajah hingga perut. Malamnya kemudian dibawa ke RSUD Palabuhanratu.
Baca Juga: Asyiknya Camping Ceria di Camping Ground Blok III Cidahu
Iqbal menuturkan, karena tidak ada itikad baik dari pelaku, keluarga akhirnya memutuskan untuk membuat laporan polisi (LP) ke Polres Sukabumi.
“Jadi kemarin malam sesudah kejadian dari pihak keluarga menunggu itikad baik dari si pelaku. Ditunggu sampai magrib tidak ada itikad baik, nah lalu malam itu FM kemudian di bawa ke RSUD Palabuhanratu, di visum, terus pelaporan ke Polres Sukabumi,” kata Iqbal.
“Untuk hasil visum memang belum keluar, katanya hari Senin keluarnya. Berdasarkan hasil radiologi, dokter memaparkan katanya ada pembengkakan di dalam,” tambahnya.
Atas kejadian ini, pihak keluarga kemudian ingin mendapatkan keadilan, berharap para pelaku mendapatkan hukuman setimpal.
“Soalna teu pira (soalnya tidak seberapa), masalah kecipratan air, apalagi anaknya sudah minta maaf malah dipukulin, kan tidak etis, apalagi dia ketua BPD, tidak mencerminkanlah. Dari keluarga ingin keadilan seadil adilnya,” tandasnya.
Terpisah, Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede membenarkan adanya laporan tindak kekerasan yang dialami FM.
Meski begitu, perwira yang akrab disapa Aa Dede itu belum bisa memastikan salah satu terlapor yang mengeroyok korban adalah oknum ketua BPD. Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan.
"(Pelaku) belum diamankan, masih diperdalam saksi-saksi. Masih didalami," ujarnya.